Konflik Israel-Palestina merupakan isu yang tidak asing di dunia internasional. Banyak penyebab terjadinya konflik kedua negara timur tengah ini, baik agama, politik, ekonomi, wilayah, bahkan ideologi. Yang pasti konflik ini telah menimbulkan banyak korban jiwa. Secara garis besar, konflik antar dua negara ini berkaitan dengan klaim kedua pihak atas wilayah Palestina yang sekarang menjadi Israel dan negara Palestina yang belum merdeka, walaupun sudah ada beberapa negara yang mengakui kedaulatan Palestina.Â
Palestina merupakan wilayah yang menarik perhatian bangsa lain, secara geografis wilayah ini sangat strategis karena penghubung Asia, Afrika dan Eropa. Pada saat campur tangan pemerintahan Inggris, kedua bangsa ini diberi janji untuk membentuk pemerintahan yang berdiri sendiri. Tentu saja kedua ini saling berselisih untuk mengklaim wilayah Palestina. Pada akhirnya eksistensi Inggris tidak berjalan dengan baik yang telah diberikan mandat oleh LBB. Karena kegagalan ini, kelompok Yahudi memproklamasikan berdirinya negara israel  pada tahun 1948.Â
Negara Israel pada perebutan wilayah di Palestina juga mendapatkan bantuan dari negara Amerika Serikat baik dalam militer atau ekonomi. Israel memiliki kekuatan militer berupa 595 armada udara serta 9,2 ribu tank dan mobil lapis baja per 2020. Selain itu, mereka punya berbagai jenis misil serta Iron Dome yang mampu menghalau roket dari Palestina. Israel juga memiliki jumlah tentara aktif mencapai 169,5 ribu orang pada 2019. Â Berbeda dengan Palestina yang tidak mempunyai militer resmi. Meski begitu, tentara gabungan organisasi Hamas dan Palestinian Islamic Jihad diperkirakan berjumlah sekitar 30-50 ribu orang. Jika Israel mendapat bantuan dari negara Amerika, Palestina mendapat banyak bantuan dari Iran, berupa pasokan roket atau misil. Jumlah roket dan misil Palestina diprediksi sebesar 13-14 ribu unit pada 2020.Â
Salah satu peristiwa yang banyak memakan korban jiwa dan kerusakan material adalah perang gaza. Pertempuran ini merupakan pertempuran memperebutkan jalur gaza. Berdasarkan laporan AFP, 248 warga Palestina, termasuk 66 anak, tewas akibat serangan udara Israel sejak 10 Mei 2021, lebih dari 1900 orang luka-luka, 205 blok pemukiman hancur total. Pada pihak Israel, 12 orang tewas, 357 Â orang terluka karena roket, dan 2.061 klaim untuk rumah yang terkena roket.Â
Apakah  konflik ini dapat diselesaikan dengan cara yang damai dan tidak menimbulkan korban atau kerusakan? tentu saja bisa, sebelum itu, diperlukan analisis terkait jenis kekerasan apa saja yang terjadi ketika kedua negara ini berkonflik.
Seluruh penjelasan konflik diatas dapat kita kaitkan dengan berbagai jenis kekerasan yaitu:
1. Kekerasan Struktur:
Kemiskinan yang dirasakan rakyat Palestina, terlihat pada pertumbuhan ekonominya hanya sebesar 1,3% pada tahun 2017-2019 menurut laporan Bank Dunia. Bahkan tingkat pengangguran anak muda Palestina di jalur gaza sebesar 43%.Â
2. Kekerasan Langsung:
Adanya perang dengan penggunaan roket dan senjata api lainnya menimbulkan korban jiwa yang banyak bagi kedua belah pihak. Selain menimbulkan korban jiwa, juga menimbulkan berbagai kerusakan pada pemukiman ataupun rumah ibadah.
3. Kekerasan Budaya:
Perang ini merupakan perang antara kelompok Yahudi dan umat muslim. Tak jarang pihak Israel merusak tempat ibadah orang muslim yang ada di Palestina. Pada awalnya saja pendirian negara Israel ditentang keras oleh komunitas islam Palestina.
Dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina, terdapat juga campur tangan organisasi Internasional yaitu PBB. Dalam melakukan negosiasi perdamaian, PBB mengadakan pertemuan Israel dan Palestina, termasuk konferensi Madrid tahun 1991 dan Perjanjian Oslo tahun 1993. Â Namun, sangat disayangkan negosiasi tersebut gagal mencapai perdamaian yang berkelanjutan. PBB juga sebagai organisasi internasional, mengirimkan bantuan berupa makanan, obat-obatan, dan uang kepada Palestina. Akan tetapi upaya ini juga tidak menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina.
Daftar Pustaka
Nurjannah, E & Fakhruddin, M. 2019. "Deklarasi Balfour:Awal Mula Konflik Israel Palestina". Jakarta:Universitas Negeri Jakarta. https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/periode/article/view/10479/6705
Rizaty , M. (2022). "6000 warga Palestina tewas akibat konflik dengan Israel". Katadata Media Network. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/04/18/6000-warga-palestina-tewas-akibat-konflik-dengan-israel (diakses 2 Maret 2023)
Adryamarthanino, V. (2021). "Kenapa jalur Gaza Diperebutkan Israel dan Palestina?". https://www.kompas.com/stori/read/2021/12/19/110000279/kenapa-jalur-gaza-diperebutkan-israel-dan-palestina-?page=all (diakses 2 maret 2023)
Asmarini, W. (2021). "Simak, Ini Total Korban Jiwa dan Kerusakan Perang Gaza". CNBC Indonesia.
https://www.cnbcindonesia.com/news/20210522063322-4-247514/simak-ini-total-korban-jiwa-dan-kerusakan-perang-gaza (diakses 2 Maret 2023)
Rahma, A. (2021). "Konflik dengan Israel, Bagaimana Kondisi Ekonomi Palestina?". liputan6.com
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4559639/konflik-dengan-israel-bagaimana-kondisi-ekonomi-palestina (diakses 2 Maret 2023)
Nama             : Jeson Alfredo
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 07041282227100
Dosen Pengampu  : Nur Aslamiah Supli, BIam., M.Sc
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI