Di sebuah desa terpencil di pinggir kota, ada jalan setapak di tengah hutan yang dikenal dengan nama "Jalan Sunyi." Orang-orang desa menolak menyebutnya dengan lantang, takut jika sosok-sosok tak kasatmata mendengarnya. Konon katanya, mereka yang berani melewatinya pada malam hari akan mendengar bisikan-bisikan yang mengerikan dan melihat sosok-sosok menyeramkan yang tak pernah pergi dari jalan itu.
Suatu malam, sekelompok remaja bernama Rina, Andre, Sinta, dan Bayu memutuskan untuk membuktikan bahwa cerita tentang Jalan Sunyi hanyalah mitos belaka. Mereka membawa senter dan jimat pemberian orang tua mereka, meskipun hanya untuk berjaga-jaga. Saat mereka melangkah masuk ke dalam jalan itu, udara terasa berat, dingin, dan sunyi. Tidak ada suara burung hantu atau serangga malam, hanya desiran angin yang terdengar seperti bisikan lembut.
Saat mereka berada di tengah jalan, kabut tebal mulai muncul entah dari mana, menyelimuti mereka hingga pandangan menjadi kabur. Bayu, yang berjalan paling depan, mulai merasa ada yang tidak beres. Ketika ia menoleh ke belakang untuk berbicara, ia melihat wajah-wajah aneh menyembul di balik pepohonan. Wajah-wajah itu pucat, mata kosong, dan mulut yang terbuka lebar, seolah menjerit tanpa suara.
Mau tau kelanjutannya apaa? Lanjut part 2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H