Selamat pagi sobat Kompasiana, tahukah Anda tentang teks cerita sejarah? Teks cerita sejarah adalah teks yang di dalamnya menjelaskan atau menceritakan tentang fakta atau kejadian masa lalu, yang menjadi asal muasal sesuatu yang memiliki nilai sejarah. Lalu bagaimana dengan struktur dan unsur kebahasaannya? Yuk kita analisa bersama - bersama salah satu teks cerita sejarah "Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit"
A. Analisa StrukturÂ
1. OrientasiÂ
Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang (Madiun) Jayakatwang pada 1292. Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe.
Kerajaan Terbesar di Nusantara Raden Wijaya adalah putra pangeran dari Prabu Guru Darmasiksa, Raja Sunda Galuh, sedangkan ibunya adalah putri Mahisa Campaka dari Kerajaan Singasari.
2. Komplikasi
Di desa Kudadu, Raden Wijaya disambut dan dibantu bersembunyi dari kejaran musuh. Atas bantuan kepala desa, Raden Wijaya diterima berlindung kepada Arya Wiraja di Sumenep.
Arya Wiraja kemudian membantu hingga Raden Wijaya diterima Raja Jayakatwang, bahkan diperbolehkan membuka hutan Tarik di Trowulan untuk dijadikan desa. Raden Wijaya menamai desa yang dibangunnya di hutan Tarik dengan Majapahit. Ini dikarenakan di area itu banyak tumbuh pohon maja yang berbuah pahit.
Raden Wijaya berhasil memikat hati penduduk untuk tinggal di tempat baru. Penduduk berdatangan dari Tumapel dan Daha. Raden Wijaya bersiap untuk merebut kembali kekuasaan dari Jayakatwang. Rencana Raden Wijaya tertolong oleh pasukan Mongol yang datang untuk menghukum Raja Jawa (Kertanegara) yang telah menghina utusan Kaisar Khubilai Khan.
3. KlimaksÂ
Tentara Mongol tak tahu perubahan politik di tanah Jawa, dimanfaatkan oleh Raden Wijaya. Bersama Raden Wijaya, tentara Mongol di bawah pimpinan panglima perang Shih-pi, Ike Mese, dan Kau Hsing, menyerang dan membunuh Jayakatwang. Setelah berhasil mengalahkan Kediri, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan memaksa mereka angkat kaki dari Jawa
4. ResolusiÂ
Pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit. Raden Wijaya dinobatkan menjadi Raja Majapahit yang pertama. Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan Majapahit tetap berpusat di Trowulan, yang kini berada di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Analisa : berdasarkan teks cerita sejarah diatas struktur yang digunakan hampir lengkap terdapat orientasi (pengenalan), komplikasi (pengenalan konflik), klimaks ( inti konflik), resolusi (penyelesaian) tetapi tidak terdapat struktur koda (kesimpulan/ penutup) sehingga teks cerita sejarah terasa kurang.
B. Analisa Unsur KebahasaanÂ
1. Kalimat bermakna lampauÂ
- "Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang (Madiun) Jayakatwang pada 1292." Memiliki penanda waktu yang jelas: "pada 1292" Menggunakan kata kerja lampau: "runtuh".
- "yang telah menghina utusan Kaisar Khubilai Khan" menggunakan kalimat lampau "telah".Â
2. Penggunaan Konjungsi Temporal.
- "setelah" (menunjukkan urutan waktu)
- "kemudian" (menunjukkan urutan kejadian)
- "bahkan" (menunjukkan penekanan)
- "dikarenakan" (menunjukkan sebab-akibat)
3. Penggunaan kata ganti orangÂ
- "nya" (merujuk pada Raden Wijaya)
- "mereka" (merujuk pada tentara Mongol.
4. Penggunaan Istilah Sejarah/Khas
- "Bupati"
- "Prabu"
- "Raja"
- "Panglima perang"
- "Kaisar"
5. Penggunaan Kata Kerja Transitif
- "mendirikan" (Kerajaan)
- "menyerang" (tentara)
- "memaksa" (mereka)
Analisis: dalam teks tersebut terdapat beberapa unsur kebahasaan yang tepat namun tetap terasa kurang karena tidak ada dialog atau kalimat langsung antar tokoh sehingga cerita kurang "bernyawa"
C. Modifikasi Teks Cerita SejarahÂ
Orientasi: Â
Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang (Madiun) Jayakatwang pada 1292. Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe.
Kerajaan Terbesar di Nusantara Raden Wijaya adalah putra pangeran dari Prabu Guru Darmasiksa, Raja Sunda Galuh, sedangkan ibunya adalah putri Mahisa Campaka dari Kerajaan Singasari.
"Setelah Kerajaan Singasari runtuh, apa yang harus kita lakukan?" tanya Raden Wijaya kepada para sahabatnya, Sora, Nambi, dan Ranggalawe. Mereka bertiga mengangguk memahami. Raden Wijaya, seorang pangeran keturunan Prabu Guru Darmasiksa dari Sunda Galuh, segera mengambil langkah. Bersama para sahabatnya, ia melarikan diri untuk menyelamatkan diri dari kehancuran Singasari oleh Jayakatwang, penguasa Gelanggelang.
Komplikasi:Â Â
"Di desa Kudadu ini, kami bisa berlindung," ucap Raden Wijaya dengan harapan. Kepala desa Kudadu memberikan tempat persembunyian untuknya. Tak lama setelah itu, ia mendapatkan bantuan dari Arya Wiraraja di Sumenep, yang kemudian mempertemukannya dengan Raja Jayakatwang. "Buka saja hutan Tarik di Trowulan, bangunlah desa di sana," kata Jayakatwang. Tempat itu kemudian dinamakan Majapahit karena banyak tumbuh pohon maja yang buahnya pahit. Dengan tekad kuat, Raden Wijaya mulai mengumpulkan pengikut untuk tinggal di sana.
Klimaks:Â Â
Saat pasukan Mongol tiba di Jawa, Raden Wijaya berkata, "Inilah kesempatan kita untuk merebut kembali kekuasaan." Ia bekerja sama dengan pasukan Mongol yang dipimpin Shih-pi, Ike Mese, dan Kau Hsing untuk menyerang Jayakatwang. Setelah Jayakatwang berhasil dikalahkan, Raden Wijaya langsung berbalik melawan pasukan Mongol. "Pergilah kalian dari tanah Jawa!" seru Raden Wijaya, memaksa pasukan Mongol kembali ke negeri asal mereka.
Resolusi:Â Â
Pada 10 November 1293, Raden Wijaya mendirikan kerajaan besar bernama Majapahit. Dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana, ia berkata kepada rakyatnya, "Inilah awal dari kerajaan kita, Kerajaan Majapahit yang akan mengubah Nusantara." Kerajaan yang berpusat di Trowulan itu menjadi titik awal dari kejayaan baru bagi Nusantara.
Koda:Â Â
Kerajaan Majapahit kemudian tumbuh menjadi salah satu kerajaan terbesar di Nusantara. Melalui usaha dan perjuangan Raden Wijaya, Majapahit berhasil mencapai puncak kejayaannya, memperluas wilayah kekuasaan, dan menyatukan banyak wilayah di bawah satu panji.
Nah itu dia analisa mengenai teks cerita sejarah terlihat mudah bukan? Setelah menganalisa kalian bisa memodifikasi teks cerita sejarah sendiri sesuai dengan struktur dan unsur kebahasaan yang baik dan benar. Jangan lupa mencoba untuk menganalisa dan memodifikasi teks cerita sejarah. Sampai jumpa diartikel selanjutnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI