Pembelajaran biologi sebagai proses memahami dan mempelajari kehidupan, struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, dan juga interaksi organisme hidup dalam lingkungan. Tingkat kesukaran dalam pembelajaran biologi beragam tergantung materi dan tingkat pendidikan. Faktor yang juga dapat memengaruhi tingkat kesulitan dalam pembelajaran yaitu metode pengajaran, kelibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan kemampuan menghubungkan konsep pembelajaran. Kesukaran pembelajaran biologi itu bersifat relatif dan dapat diselaraskan dengan pendekatan pengajaran yang efektif dan dukungan dalam proses pembelajaran yang mencukupi. Sehingga diperlukannya perubahan dan pengembangan berupa inovasi dalam pembelajaran biologi.
Inovasi pembelajaran yaitu proses menghasilkan dan mengembangkan metode, teknologi atau pendekatan dalam proses pembelajaran untuk menambah kualitas hasil belajar peserta didik seperti menggunakan teknologi, mengembangkan kurikulum dan merubah penggunaan metode pembelajaran (Siswati, 2023). Perubahan dunia Global membuat informasi dan teknologi terus berkembang. Sehingga mengimplementasikan inovasi pembelajaran untuk menambah kualitas pembelajaran seperti meningkatkan motivasi belajar peserta didik sangatlah peting. Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab IV Standar Proses pasal 19 ayat 1, yaitu: "Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik" (Handayani, 2016).
Dalam proses belajar mengajar peserta didik dan pengajar memiliki strategi, supaya pembelajaran belangsung efektif dan efesien untuk dapat mencapai tujuan pembelaharan. Seperti menyusun langkah-langkah pembelajaran, memanfaatkan berbagai fasilitas dan sumber belajar dalam usaha pencapaian tujuan pemebelajaran (Hindun, 2022). Masih banyak pendidik di Indonesia yang menggunakan strategi pembelajaran yang sama untuk semua materi yang disampaikan dan juga masih banyak pendidik di Indonesia yang menggunakan strategi pembelajaran sesuai dengan kemauannya sendiri tanpa memperhantikan hal-hal yang harus di perhatikan yang megakibatkan rendahnya hasil belajar peserta didik. Setiap orang mempunyai gaya belajar yang tidak sama antara satu dengan yang lain yang dapat mempengaruhi proses pembelajarannya dalam menerima informasi dan pengetahuan. Gaya belajar sebagai cara yang digunakan seseorang dalam proses penerimaan informasi (Kusumaningrum, 2021). Mengetahui gaya belajar seseorang sangatlah penting, terutama bagi orang tua, tenaga pendidik maupun diri sendiri agar dapat meningkatkan usaha dalam proses pembelajaran agar hasil belajar bisa dicapai dengan maksimal dan juga sesuai dengan tujuan pembelajaran yang di tuju.
Berdasarkan pendapat ahli yaitu deporter dan Mike hernarki gaya belajar merupakan percampuran dalam proses penyerapan, pengaturan dan pengolahan informasi. Para ahli tersebut juga memaparkan bahwa gaya belajar adalah cara belajar yang dapat dipengaruhi berbagai macam faktor seperti faktor fisik, emosional, sosiologis dan lingkungan. Seseorang akan lebih mudah belajar dengan menerapkan gaya belajarnya sendiri, karena gaya belajar sebagai kunci untuk dapat mengembangkan kinerja, baik dalam kinerja pekerjaan, belajar di kelas dan juga dalam situasi antar individu. Ada tiga gaya belajar yaitu gaya belajar auditori atau auditori learning, gaya belajar visual atau visual learning dan gaya belajar kinestetik atau kinestetik learning (Kusumaningrum, 2021).
Berdasarkan identifikasi masalah pada observasi awal kepada guru mata pelajaran Biologi di SMA Swasta menunjukkan hampir 60% guru Biologi SMA Swasta menggunakan media pembelajara. Penggunaan media yang tepat dapat menaggunalai permasalahan sikap pasif pada peserta dikdik. Media sangat dibutuhkan untuk menjelaskan materi abstrak yang sulit, karena media pembelajaran memudahkan dalam pemahaman pengetahuan yang abstrak menjadi lebih akurat. Pemilihan media pembelajaran yang tepat menurut penelitian dapat menguntungkan seperti dapat meningkatkan penemuan lingkungan, dapat merubah pandangan siswa, meningkatkan kolaborasi belajar, menciptakan pemahaman teknologi, meningkatkan pemahaman konsep ilmiah, meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan hasil belajar, dan memberi rangsangan terhadap kemampuan memecahkan masalah secara ilmiah. Media yang akan digunakan harus disesuaikan dengan materi yang disampaikan dan karakteristik peserta didik yang akan menerima materi tersebut (Agustiani, & Sitompul, 2015).
DAFTAR PUSTAKA
Agustiani, R., & Sitompul, H. (2015). PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI. Jurnal Teknologi Informasi & Komunikasi dalam Pendidikan, 2(1), 1-14
Handayani, M. (2016). PENCAPAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN BERDASARKAN HASIL AKREDITASI SMA DI PROVINSI DKI JAKARTA. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 1(2), 179-201
Hindun, N. (2022). Teori dan Strategi Dalam Pembelajaran Biologi. Malang: MNC Publishing
Kusumaningrum, E. (2021). Menulis Dongeng Kreatif Sesuai Gaya Belajar Anak. Yogyakarta: Jejak Pustaka