Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah rangkaian aktivitas yang dilakukan untuk merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan sumber daya manusia (SDM) di suatu organisasi. MSDM bertujuan untuk memastikan bahwa organisasi mendapatkan SDM yang tepat untuk ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan kebutuhannya.Â
Â
Manajemen SDM
Ruang lingkup
Perekrutan, pengembangan, evaluasi kinerja, manajemen kompensasi dan manfaat, hingga pemberhentian karyawan
    2. Tujuan
Memastikan organisasi mendapatkan SDM yang tepat untuk ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan kebutuhannya
    3. Manfaat
Membantu perusahaan mencapai efisiensi operasional dan meningkatkan kepuasan karyawan
Beberapa contoh kegiatan MSDM, di antaranya:
Analisis kebutuhan tenaga kerja
Merancang strategi rekrutmen
Mengiklankan lowongan kerja
Meninjau lamaran yang diterima
Melakukan seleksi karyawan
Memilih karyawan yang sesuai untuk posisiÂ
SDM merupakan elemen yang paling penting dari berbagai sumber daya yang dimiliki oleh organisasi. Sumber daya lain yang dimiliki organisasi, di antaranya modal, teknologi, dan metode atau strategi yang digunakan untuk beroperasi.Â
        Fungsi operasional manajemen sumberdaya manusia yang pertama adalah pengadaan atau perekrutan tenagakerja bagi keperluan organisasi (Ranupandoyo dan Suad Husnan, 2002). Supaya tenagakerja yang akan direkrut untuk bekerja pada organisasi sesuai dengan keinginan, maka lebih dulu harus ditentukan standar sumberdaya manusia sebagai pembandingnya. Standar ini merupakan persyaratan minimum yang harus dipenuhi agar seseorang karyawan bisa menjalanan pekerjaannya dengan baik. Penentuan mutu ini menyangkut masalah:Â
    a. Rancangan jabatan.
 b.Studi terhadap tugas dan kewajiban suatu jabatan untuk menentukan kemampuan karyawan yang diperlukan bagi jabatan tersebut.Â
      Studi terhadap isi suatu jabatan untuk menentukan kebutuhan karyawan biasa disebut sebagai" analisis jabatan". Tugas ini dilakukan oleh departemen sumberdaya manusia, tetapi mungkin juga, terutama di perusahaan-perusahaan kecil, harus dilakukan oleh manajer lini. Salah satu manfaat pokok dari analisis jabatan adalah evaluasi jabatan. Untuk itu, suatu analisis jabatan harus menyertakan analisis situasional dan bertindak sebagai batu penjuru terhadap evaluasi jabatan dengan membentuk kriteria terhadap mana individu harus dievaluasi. Evaluasi jabatan pastilah berhubungan secara langsung dengan aktivitas-aktivitas yang ada di dalam deskripsi jabatan. Karena pekerjaan-pekerjaan yang berbeda mempunyai deskripsi pekerjaan yang berbeda, maka program evaluasi haruslah menyediakan cara yang sistematik untuk mempertimbangkan perbedaan-perbedaan ini dan memastikan evaluasi yang konsisten di seluruh pekerjaan dan karyawan yang mendudukinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H