Mohon tunggu...
Jesi Hamzah
Jesi Hamzah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Mataram

Hobi nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Seks Bebas di Era Globalisasi

17 Oktober 2022   14:20 Diperbarui: 17 Oktober 2022   14:29 2694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MARAKNYA SEKS BEBAS DI ERA GLOBALISASI

    Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, dalam mempersiapkannya juga sangat tergantung kepada kebudayaan masyarakat. Termasuk tentang pentingnya memberikan filter terhadap hal -- hal negatif pada remaja, salah satu diantaranya adalah seks bebas. Pengetahuan remaja Indonesia yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi masih sangat sedikit. Masyarakat masih menganggap tabu segala sesuatu yang berhubungan dengan seks dan penyuluhan dari pemerintah masih kurang. Sedangkan lingkungan pergaulan remaja semakin sulit dikontrol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lingkungan pergaulan dan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan sikap seks bebas pada remaja. (sulistianingsih, 2010)

Di era globalisasi seperti yang kita alami saat ini, remaja harus diselamatkan dari dampak negatif globalisasi. Globalisasi memiliki arti global yang diibaratkan seperti kebebasan. Banyak budaya asing yang masuk, padahal budaya tersebut tidak sesuai dengan budaya timur kita. Misalnya, budaya seks bebas yang marak di budaya barat yang tidak sesuai dengan budaya kita dan bertentangan dengan dasar negara kita, Pancasila. Pergaulan bebas merupakan salah satu bentuk perilaku menyimpang. Istilah "bebas" dimaksudkan untuk melintasi batas-batas norma yang ada. Masalah seks bebas sering muncul baik di lingkungan maupun di media massa.

Pada saat ini kebebasan berserikat telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Sebanyak 63% remaja pernah berhubungan seks dengan pacarnya atau menyewa orang untuk memuaskan nafsunya. Persentase yang cukup besar ini sangat menarik dan menarik perhatian. Apa yang dilakukan rata-rata dalam hubungan tidak sah.

Seks bebas inkonvensional ini berdampak dalam berbagai hal, yaitu mental, psikologis, dan kesehatan reproduksi. Disebutkan 10 pelajar di Tulungagung tertular HIV/AIDS setelah melakukan seks bebas. Mereka terinfeksi HIV/AIDS yang sering terjadi pada pasangannya -- berganti pasangan. Dapat dilihat bahwa akibat dari seks bebas ini munculnya penyakit-penyakit serius yang tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga membahayakan orang lain.

Masalah seks bebas pada remaja merupakan masalah yang serius dan perlu segera ditanggulangi agar tidak menyebabkan generasi penerus tidak memiliki Pancasila. Remaja adalah generasi penerus bangsa yang memegang kunci masa depan bangsa ini. Berdasarkan data dan kasus yang terjadi, permasalahan yang perlu dibahas adalah refleksi, dampak, dan solusi untuk mengatasi maraknya budaya seks di era globalisasi ini. (webmin, 2016)

  Faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku seks bebas di kalangan remaja dan upaya-upaya penanggulangan perilaku seks bebas di kalangan remaja khususnya di kota Padangsidimpuan.Penelitian ini bersifat penelitian lapangan yaitu pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara beberapa pihak yang terkait dan metode kepustakaan melalui data-data yang berkaitan dengan perilaku seks bebas. Hasil penelitian diperoleh yaitu 

1) faktor-faktor yang mempengaruhi seks bebas di kalangan remaja disebabkan kurangnya pemahaman tentang agama sehingga keimanannya menurun, kebiasaan menonton video porno,

2) faktor pergaulan bebas dan upaya-upaya penanggulangan yang dilakukan agar para remaja  tidak terlibat dalam perilaku seks bebas menggunakan upaya Pre Emtif dan represif. (pranjono, 2020)

     Dampak negatifnya adalah seks bebas telah banyak dilakukan oleh remaja dan meningkatnya penyakit menular seksual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tingkat pengetahuan remaja tentang bentuk perilaku seks bebas dan cara pencegahannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, sampel sebanyak 76 responden,  menggunakan  kuesioner  tertutup  sebanyak  30  item. (Rizka Lutfixa sari, 2015 )

Lingkungan pergaulan yang keras dan bebas menyebabkan anak jalanan rentan terhadapgangguan kesehatan dan psikologi. Gangguan tersebut sering diakibatkan oleh perilakuseks bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku kesehatan reproduksipada anak jalanan dengan seks aktif di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakanmetode penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan informan secara purposivesampling dilanjutkan snowball sampling. Informan berjumlah 5 anak jalanan denganseks aktif, 5 teman dekat mereka, dan 3 pengurus rumah perlindungan sosial anak diKota Semarang. Teknik pengambilan data menggunakan teknik wawancara mendalamdan observasi. Analisis data secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk narasi.Hasil penelitian menunjukan bahwa anak jalanan dengan seks aktif mulai mengenaldan melakukan seks bebas pada usia 14-16 tahun. Mereka sering bergonta-gantipasangan dan melakukan seks bebas di sembarang tempat. Sebagian besar informantidak menggunakan alat kontrasepsi ketika berhubungan seks, sehingga berdampakpada penularan Penyakit Menular Seksual (PMS) dan kehamilan. Faktor pendoronginforman melakukan hubungan seks bebas adalah karakteristik (usia, jenis kelamin,pendidikan, tempat tinggal, dan alasan turun ke jalan), kurangnya pengetahuan, sikap,serta lingkungan mereka.  (satyadani, 2013)

Permasalahan HIV dan AIDS menjadi tantangan kesehatan hampir di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sejak pertama kali ditemukan sampai dengan Juni 2018, HIV/ AIDS telah dilaporkan keberadaannya oleh 84,2% dari 514 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia. (Endah Luqmanasari, 2019)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun