Teori Schopenhauer adalah salah satu kontribusi paling signifikan dalam sejarah filsafat, yang memberikan wawasan unik tentang kehidupan manusia dan alam semesta. Arthur Schopenhauer, seorang filsuf Jerman abad ke-19, menawarkan pandangan yang mencakup aspek-aspek psikologis, etis, estetika, dan metafisika. Artikel ini akan menjelaskan inti dari pemikiran Schopenhauer dan relevansinya dengan kehidupan manusia.
Schopenhauer memandang kehidupan sebagai gejala yang penuh penderitaan, dengan penderitaan yang menjadi bagian tak terhindarkan dari eksistensi manusia. Ia berpendapat bahwa motif dasar dalam kehidupan adalah keinginan yang tidak terpuaskan, yang selalu mendorong manusia untuk mencari kepuasan dan kebahagiaan. Namun, menurut Schopenhauer, kebahagiaan hanya bersifat sementara dan tidak dapat memuaskan keinginan secara keseluruhan.
Schopenhauer juga mengkritik rasionalitas manusia. Baginya, kesadaran dan pemikiran manusia hanyalah kejadian sekunder yang terjadi sebagai hasil dari kehendak tersebut. Ia berpendapat bahwa kehendak ini mendasari semua bentuk kehidupan dan tidak terbatas pada manusia saja.
Salah satu teori yang paling terkenal dari Schopenhauer adalah teorinya mengenai "kehendak". Schopenhauer menganggap bahwa kehendak adalah kekuatan yang mendasari alam semesta, yang menggerakkan segala sesuatu dan menjadi sumber dari segala kehidupan. Menurutnya, kehendak ini tidak dapat diredam dan terus mendorong manusia ke dalam keinginan dan penderitaan.
Schopenhauer percaya bahwa keinginan tak berujung akan selalu mendatangkan penderitaan, dan satu-satunya cara untuk mengatasi penderitaan adalah dengan mengendalikan kehendak itu sendiri. Ia menyatakan bahwa melalui pengendalian diri dan penolakan akan keinginan yang tak terpenuhi, manusia dapat mencapai "nirwana", keadaan ketika keinginan-keinginan tersebut tidak lagi memiliki pengaruh pada kita.
Teori Kehendak:
Landasan utama pemikiran Schopenhauer adalah konsep "kehendak" (the will). Menurutnya, dunia yang tampak merupakan manifestasi dari kehendak ini, yang menjadi sumber penderitaan manusia. Kehendak berada dalam diri setiap individu dan mendorong mereka untuk mencari kepuasan melalui berbagai cara, seperti kekayaan, cinta, kekuatan, dan pengetahuan. Namun, kepuasan ini hanya bersifat sementara dan diikuti oleh kekecewaan.
Kesadaran dan Kebangkitan:
Schopenhauer percaya bahwa penyadaran akan sifat kehendak ini adalah kunci untuk mengatasi penderitaan. Melalui kebijaksanaan, refleksi, dan pengendalian diri, manusia dapat mencapai "kebangkitan" (awakening) dan melepaskan diri dari belenggu keinginan tak terpuaskan. Kebangkitan ini melahirkan kesadaran akan persatuan universal dan hubungan saling terkait antara semua bentuk kehidupan.
Pengaruh pada Estetika:
Schopenhauer juga menjadi terkenal karena pandangannya tentang seni dan estetika. Ia meyakini bahwa seni memiliki kekuatan unik untuk membebaskan manusia dari keinginan dan mencerahkan jiwa. Saat seseorang tenggelam dalam keindahan seni, mereka melampaui perbedaan individu dan menyatu dengan keaslian alam semesta.
Relevansi dengan Kehidupan Manusia:
Meskipun teori Schopenhauer mencerminkan pandangan yang cukup pesimis tentang kehidupan, ia mengajarkan pentingnya pengendalian diri, penemuan diri, dan pemahaman atas sifat sejati kehidupan. Kehidupan yang bahagia dapat dicapai dengan melepaskan diri dari keinginan yang tak terbatas, menyadari keterkaitan semua makhluk hidup, dan menemukan pemenuhan melalui refleksi, seni, dan pemahaman mengenai kehendak.
Beberapa karya yang terkenal dari Arthur Schopenhauer adalah:
1. "The World as Will and Representation" (Dunia sebagai Kehendak dan Representasi) - Karya utama Schopenhauer yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1818. Buku ini menjelaskan pandangan ontologisnya tentang kehendak, kesadaran dan representasi.
2. "Studies in Pessimism" (Studi Pessimisme) - Kumpulan esai pendek yang dikumpulkan dan diterbitkan pada tahun 1851. Buku ini berisi pandangannya tentang penderitaan manusia, kekecewaan hidup, dan mencari pembebasan dari penderitaan.
3. "The Wisdom of Life" (Kebijaksanaan Hidup) - Buku yang diterbitkan pada tahun 1851 ini membahas pandangan Schopenhauer tentang kebahagiaan, motivasi manusia, dan bagaimana mencari makna dalam kehidupan.
4. "Parerga and Paralipomena" (Parerga dan Paralipomena) - Koleksi esai dan pemikiran pendek Schopenhauer yang diterbitkan pada tahun 1851. Dalam buku ini, ia mengulas berbagai topik seperti seni, etika, keagamaan, kebijaksanaan, dan banyak lagi.
5. "On the Basis of Morality" (Das Fundament der Moral) - Buku yang diterbitkan pada tahun 1840 ini memberikan pandangan Schopenhauer tentang etika dan moralitas manusia, serta menyajikan argumen-argumen moralnya.
Teori Schopenhauer adalah kontribusi penting dalam sejarah filsafat yang menawarkan wawasan yang mendalam tentang kehidupan manusia. Pandangannya tentang kehendak, penderitaan, dan kebangkitan menantang kita untuk melihat kehidupan lebih jauh dan mengajarkan pentingnya keseimbangan, pengendalian diri, dan pemahaman atas sifat sejati eksistensi.
Secara keseluruhan, teori Schopenhauer menggambarkan dunia sebagai tempat yang penuh dengan penderitaan dan eksistensi manusia yang ditentukan oleh kehendak tak terpuaskan. Namun, ia juga menawarkan melalui seni kesempatan untuk sementara melarikan diri dari penderitaan tersebut.
Nama : Jesica Amy
NIM : 1512300048
Matkul : Filsafat
