Mohon tunggu...
Jesica Amy
Jesica Amy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesi sebagai mahasiswa

Bukan orang yang sempurna. Cuma manusia biasa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Sistem Pendidikan Antarnegara

2 Januari 2024   13:38 Diperbarui: 2 Januari 2024   13:43 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan secara umum dapat didefinisikan sebagai proses memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap melalui pengajaran, pembelajaran, atau pelatihan yang dilakukan di sekolah, perguruan tinggi, atau lembaga pendidikan lainnya. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi individu, mempersiapkan mereka untuk kehidupan bermasyarakat, dan memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan pribadi.

Pendidikan tidak hanya terbatas pada proses formal di lembaga pendidikan, tetapi dapat terjadi dalam berbagai konteks, seperti pengalaman di luar jenjang sekolah, interaksi sosial, dan pembelajaran mandiri. Pendidikan juga melibatkan transfer pengetahuan, pengembangan keterampilan, pembentukan karakter, dan penghargaan terhadap nilai dan norma yang diakui oleh masyarakat.

Selain itu, pendidikan juga memiliki tujuan untuk membantu individu menemukan minat, bakat, dan potensi mereka, sehingga mereka dapat memilih karir yang sesuai dan memberikan kontribusi positif pada masyarakat. Pendidikan juga memainkan peran penting dalam mempromosikan inklusi, kesetaraan, dan toleransi dalam masyarakat.

Dalam konteks pendidikan formal, proses pendidikan melibatkan guru atau pendidik yang bertanggung jawab menyampaikan materi pelajaran, mengatur aktivitas belajar, dan membantu siswa dalam mencapai kompetensi tertentu. Siswa terlibat dalam kegiatan belajar seperti membaca, menulis, memecahkan masalah, berdiskusi, dan mengikuti evaluasi untuk mengukur pemahaman dan kemajuan mereka.

Secara keseluruhan, pendidikan adalah suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan, mengembangkan keterampilan, membentuk sikap, dan mempersiapkan individu untuk menghadapi kehidupan dan berkontribusi secara positif pada masyarakat.

Finlandia adalah negara dengan pendidikan terbaik. Selain itu Finlandia juga menjadi negara paling bahagia di dunia. Menurut data dari PISA, Finlandia menjadi satu-satunya negara yang dimana siswanya memiliki kemampuan literasi dan tingkat harapan hidup yang tinggi.
Hal tersebut dikarenakan Finlandia memiliki kehidupan yang seimbang antara sekolah dan kegiatan sehari-hari. Di Finlandia juga siswa dibebaskan mengikuti beragam ekskul.
Berikut adalah 9 alasan mengapa Finlandia menjadi negara pendidikan terbaik. Penjelasan berikut dikutip dari laman New Nordic School :
1. Kesempatan yang Sama
Tujuan utama dari sistem pendidikan Finlandia adalah pendidikan universal yang berkualitas baik. Maksudnya adalah pendidikan yang gratis, inklusif dan komprehensif yang sama diberikan kepada semua warga negara.
2. Belajar dengan Bermain
Pada fase awal sekolah, ada penekanan kuat pada pembelajaran melalui bermain, sebelum anak-anak memasuki usia sekolah. Penitipan anak dan prasekolah Finlandia mengikuti kurikulum Pendidikan dan Perawatan Anak Usia Dini (ECEC) nasional yang sangat percaya untuk membiarkan anak-anak menjadi anak-anak seutuhnya, dengan berfokus pada permainan, kesehatan, dan kesejahteraan anak secara keseluruhan.
3. Pembelajaran Personal
Tidak ada sistem peringkat di Finlandia karena tidak ada ujian standar nasional. Pembelajarannya pun dilakukan secara personal agar setiap siswa dapat berdaya dengan kekuatan mereka masing-masing. Mereka dapat belajar apapun yang mereka inginkan dan setiap siswa benar-benar memegang kunci untuk membuka potensi mereka sendiri.
4. Minimal dari Pengujian Standar
Di Finlandia sendiri minimal dari pengujian standar. Pembelajaran siswa dinilai dari berbagai metode kualitatif yang berfokus pada pengembangan keseluruhan siswa dan pembelajaran soft skill, daripada keterampilan menghafal dan skor kuantitatif mereka.
5. Jarang Ada PR
Di Finlandia sekolah dimulai saat para siswa berumur 7 tahun. Saat tahun pertama sekolah, PR sangatlah jarang diberikan dan jam sekolah sangat pendek. Hal tersebut dilakukan agar para siswa dapat bermain dan belajar mengembangkan hobi di luar sekolah. Hal ini juga berpengaruh pada tingkat harapan hidup yang tinggi.
6. Teknologi yang Mendukung
Teknologi digital digunakan para siswa untuk belajar. Sebagian besar kurikulum nasional Finlandia adalah pembelajaran yang fenomenal dan mengembangkan pengalaman belajar yang unik melalui pengajaran dan teknologi yang inovatif. Teknologi di sini sangat berperan untuk meningkatkan pengalaman belajar.
7. Pembelajaran Sepanjang Hayat
Maksud dari belajar sepanjang hayat adalah sistem pendidikan di Finlandia adalah mereka dapat melanjutkan pendidikan di usia berapa pun. Sistem pendidikan di Finlandia juga sangat fleksibel.
8. Pembelajaran Inklusif
Siswa berkebutuhan khusus akan mendapatkan fasilitas yang memadai. Semua kebutuhan murid akan didukung tanpa memperhitungkan berapa banyak alat yang dibutuhkan.
9. Guru Otonom
Guru Finlandia sangat terlatih melalui gelar master wajib. Guru diberikan kebebasan dengan merencanakan pengajaran dan sumber daya mereka sendiri.
Tantangannya adalah masing-masing guru harus menyesuaikan pengajaran dari berbagai jenis peserta didik.

Sistem pendidikan di Indonesia lebih menekankan kepada belajar membaca, menulis, dan berhitung untuk anak usia dini. Sedangkan di luar negeri, pendidikan usia dini lebih menekankan kepada bermain dan berinteraksi untuk mengeksplorasi lingkungannya.

Kemudian dari sisi waktu belajar, di mana waktu belajar di Indonesia sangatlah padat dalam waktu yang lama. Diketahui bersama, bahwa siang hari mayoritas pelajar Indonesia menghabiskan waktunya untuk belajar. Sedangkan di luar negeri, pelajar hanya melakukan belajar di kelas sekitar 30 – 40% saja dan selebihnya dihabiskan untuk bermain dan berinteraksi dengan teman-temannya.

Lalu untuk tugas yang diberikan guru, inilah yang sangat membedakan Indonesia dengan negara lain. Sebagian besar negara di luar Indonesia tidak memberikan tugas atau pekerjaan rumah. Namun di Indonesia, hampir setiap sekolah akan selalu memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah. Tujuannya baik yakni untuk menambah pengetahuan pelajar, namun hal ini justru bisa membuat mereka bosan dan tertekan.

Dari sisi ujian akhir, diketahui bersama bahwa Indonesia menerapkan ujian akhir sebagai penentu kelulusan. Sedangkan di luar negeri, hasil akhir ditentukan berdasar pada akumulasi pembelajaran yang sudah dilakukan setiap harinya. Dan untuk wajib belajar, setiap anak sudah dikenalkan dengan pendidikan sejak usianya masih kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun