Mohon tunggu...
Jesica Amy
Jesica Amy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesi sebagai mahasiswa

Bukan orang yang sempurna. Cuma manusia biasa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aksi Para Pelaku Bully Berujung Naas

21 Oktober 2023   21:49 Diperbarui: 21 Oktober 2023   22:03 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dinas Pendidikan Sumut pun mempertemukan orang tua korban dan orang tua pelaku. Kedua belah pihak bersepakat damai atas kasus tersebut. "Iya (dilakukan pertemuan) di sekolah, udah jumpa kedua belah pihak, sudah disepakati untuk melakukan sepakat lah perdamaian," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sumut Wilayah 2, Syaiful Bahri kepada detikSumut, Senin (16/10).

5. Lima Poin Kesepakatan Hasil Mediasi

Basir mengungkapkan ada lima poin kesepakatan yang diambil dalam pertemuan itu. Lima poin itu, yakni pertama, orang tua pelaku meminta maaf kepada orang tua korban atas kejadian itu. Kedua, jika diperlukan pendampingan psikolog, pihak pelaku bersedia menghadirkan sampai membiayai psikolog itu ke rumah si korban. Lalu, ketiga, kedua belah pihak sepakat anak mereka tetap bersekolah dan menjalankan proses belajar mengajar. Keempat, pihak sekolah memfasilitasi atau memonitoring perkembangan dari apa yang sudah diputuskan dan kelima, pelaku diberikan peringatan, kalau mengulangi harus siap dengan sanksi.

6. 3 Pelaku Dikeluarkan dari Sekolah

Pihak sekolah kembali mengadakan pertemuan untuk membahas sanksi kepada tiga siswi yang melakukan perundungan itu. Hasilnya, ketiganya dikeluarkan dari sekolah. "Iya kita keluarkan (dari sekolah tiga pelaku bully)," kata Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Stabat Nano Prihatin kepada detikSumut, Jumat (20/10). Nano mengatakan bahwa ketiga pelaku yang duduk di kelas 12 itu pun sedang mencari sekolah baru untuk pindah. Pihak sekolah membantu mencarikan sekolah baru bagi ketiga pelaku. "Orang itu pindah, kita mau carikan lah sekolahnya," ujarnya. Lebih lanjut, Nano menuturkan saat ini korban sedang pemulihan. Korban sendiri merupakan teman sekelas ketiga pelaku.

Dari kejadian tersebut bisa saya simpulkan bahwa kasus perundungan viral tersebut termasuk dalam teori dari Arthur Schopenhauer yaitu tentang pesimisme dan kehendak. Nah mengapa demikian? Kalau dilihat dari pandangan filosofis sendiri melihat bahwa hidup adalah penderitaan dan juga penuh dengan pesimisme. Nah sama seperti kasus viral tersebut bahwa kasus perundungan yaitu juga termasuk ke dalam penderitaan. Yang dimana tengah dialami seorang siswi tersebut, ia pasti juga sangat mengalami bagaimana tekanan mental yang sangat kuat terjadi pada dirinya, depresi dan juga kegelisahan akibat dari terjadinya perundungan/pembullyan yang dialami seorang siswi tersebut. Dan juga bisa jadi dalam diri korban adanya kemungkinan setelah terjadi perundungan tersebut, yaitu menolak kehendak untuk hidup seperti yang ada dalam teori Arthur Schopenhauer.

Jadi, untuk itu mari kita sama-sama berupaya mencegah adanya aksi perundungan/pembullyan dimanapun berada dan sebisa mungkin kita harus segera melaporkannya jika hal itu terjadi, agar tidak semakin banyak timbulnya korban selanjutnya.

Nama: Jesica Amy

Nim: 1512300048

Prodi: Psikologi

Matkul: Filsafat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun