Mohon tunggu...
Jesica Amanda Putri
Jesica Amanda Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

43223010025 | S1 Akuntansi | Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Leadership Mahatma Gandhi

18 Desember 2024   07:22 Diperbarui: 18 Desember 2024   07:22 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PPT Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Langkah-langkah Pemurnian Diri:
1. Refleksi Diri
Setiap individu perlu merenungkan tindakannya secara mendalam. Apakah tindakan tersebut mencerminkan keadilan dan kebaikan? Apakah keputusan yang diambil didasarkan pada prinsip moral atau sekadar mengejar keuntungan pribadi?

2. Pengendalian Keinginan
Keserakahan adalah akar dari banyak tindakan korupsi. Pemurnian diri berarti belajar merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan menolak godaan untuk mengambil lebih dari apa yang menjadi hak kita.

3. Menghormati Orang Lain
Pemurnian diri mencakup kemampuan untuk melihat nilai dan hak setiap individu. Dengan menghormati orang lain, seseorang tidak akan tergoda untuk melakukan tindakan yang merugikan mereka.

PPT Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
PPT Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Ahimsa yang Menular 
Gandhi percaya bahwa Ahimsa memiliki sifat yang menular. Ketika seseorang mempraktikkan Ahimsa dengan tulus, ia menjadi inspirasi bagi orang-orang di sekitarnya untuk melakukan hal yang sama. Dalam pencegahan korupsi, pemimpin atau individu yang menunjukkan integritas tinggi dapat menciptakan budaya kerja yang transparan dan bersih.

PPT Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
PPT Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Bagaimana Ahimsa Diterapkan?

Prinsip Ahimsa dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan untuk mencegah korupsi dan pelanggaran etik. Gandhi menekankan bahwa Ahimsa bukan hanya sebuah filosofi, tetapi juga harus diwujudkan dalam tindakan nyata yang berlandaskan cinta, kebenaran, dan keteguhan moral. Berikut langkah-langkah konkret untuk menerapkan Ahimsa:

1. Menolak Gratifikasi dan Suap dengan Tegas

Gratifikasi adalah akar dari banyak bentuk korupsi yang sering kali dianggap kecil atau "wajar." Dalam prinsip Ahimsa, menerima gratifikasi sama saja dengan menyakiti hak orang lain, karena tindakan tersebut berpotensi menciptakan konflik kepentingan dan merugikan masyarakat luas. Untuk menerapkan Ahimsa:

- Berani menolak pemberian dalam bentuk apa pun yang tidak sesuai dengan aturan atau etika, bahkan jika itu dianggap "tradisi."

- Menyampaikan alasan penolakan secara sopan, tetapi tetap tegas, untuk menunjukkan integritas Anda.

- Menciptakan lingkungan yang mendukung kebiasaan bersih dari suap, dengan cara memberikan contoh nyata dalam setiap tindakan.

Contoh Praktis:
Seorang pegawai negeri yang dihadapkan pada pemberian amplop berisi uang dari rekanan harus menyadari bahwa menerima pemberian tersebut melanggar prinsip keadilan. Dengan menerapkan Ahimsa, pegawai tersebut menolak dengan sopan, sambil menjelaskan bahwa ia berkomitmen untuk menjaga kepercayaan masyarakat.

2. Membangun Transparansi dalam Setiap Proses

Transparansi adalah kunci untuk mencegah tindakan yang merugikan pihak lain. Dalam Ahimsa, transparansi berarti membuka diri terhadap pengawasan dan bertindak secara jujur dalam semua hal, baik yang kecil maupun besar. Cara menerapkan transparansi melalui Ahimsa:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun