Mohon tunggu...
Jesica Amanda Putri
Jesica Amanda Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

43223010025 | S1 Akuntansi | Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pujangga Agung Raden Ngabei Ranggawarsita (Ratu Adil Versi Ranggawarsita)

28 Oktober 2024   19:55 Diperbarui: 28 Oktober 2024   20:27 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam masyarakat Jawa, konsep Ratu Adil bukan sekadar mitos atau legenda. Sosok ini telah menjadi simbol yang hidup dalam imajinasi kolektif masyarakat sebagai bentuk harapan di tengah kondisi yang penuh dengan ketidakadilan dan penderitaan. Ratu Adil berperan sebagai pemimpin ideal yang diidam-idamkan masyarakat, figur yang diyakini akan membawa perubahan mendasar pada kondisi sosial, ekonomi, dan politik. Ranggawarsita melihat kehadiran Ratu Adil sebagai cara untuk mendorong masyarakat agar tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kebaikan, bahkan dalam situasi sulit sekalipun.

Dalam karya-karyanya, Ranggawarsita menyampaikan bahwa harapan masyarakat akan hadirnya pemimpin yang bijaksana dan adil merupakan kekuatan tersendiri. Pemimpin yang diharapkan ini adalah seseorang yang tidak hanya memiliki kekuasaan, tetapi juga nilai-nilai moral yang kuat. Harapan akan kehadiran Ratu Adil sering kali menjadi pendorong bagi masyarakat untuk tetap tabah dan optimis. Figur Ratu Adil menciptakan imaji kolektif tentang masa depan yang lebih baik, di mana masyarakat yang menderita akan memperoleh keadilan dan kesejahteraan.

Selain itu, Ratu Adil adalah refleksi dari keinginan masyarakat Jawa untuk memiliki pemimpin yang benar-benar mengayomi dan melindungi mereka dari penindasan. Ranggawarsita mengajak masyarakat untuk memegang teguh impian ini, karena harapan merupakan modal spiritual yang sangat penting dalam menjaga semangat kolektif masyarakat untuk terus berjuang melawan ketidakadilan. Dengan adanya Ratu Adil sebagai simbol harapan, masyarakat tetap memiliki pandangan positif terhadap masa depan, meskipun tantangan yang dihadapi sangat berat.

PPT Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
PPT Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Menghadapi Zaman Edan

Ranggawarsita menyebutkan bahwa masyarakat pada zamannya hidup dalam era yang ia sebut sebagai Zaman Edan atau Kalatidha. Zaman Edan menggambarkan masa di mana nilai-nilai moral dan kebajikan mulai memudar, digantikan oleh egoisme, ambisi pribadi, serta keserakahan. Pada era ini, banyak orang yang tersesat dan lebih mementingkan keuntungan pribadi daripada kesejahteraan bersama. Kondisi ini mencerminkan situasi di mana hukum dan keadilan tidak lagi berjalan sebagaimana mestinya, dan rakyat kecil sering kali menjadi korban dari sistem yang korup dan tidak adil.

Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian dan kegelisahan ini, konsep Ratu Adil menjadi semakin relevan. Ratu Adil adalah jawaban atas kebutuhan masyarakat akan sosok pemimpin yang mampu mengembalikan tatanan moral dan keadilan sosial. Bagi Ranggawarsita, Zaman Edan bukan hanya tantangan bagi para pemimpin, tetapi juga bagi rakyat. Dengan berpegang pada harapan akan hadirnya Ratu Adil, masyarakat didorong untuk tetap teguh dalam menjaga nilai-nilai moral dan tidak ikut terseret dalam arus zaman yang penuh dengan godaan dan keburukan.

Konsep Ratu Adil pada masa Zaman Edan juga mengajarkan kepada masyarakat untuk waspada terhadap pengaruh-pengaruh yang dapat merusak tatanan sosial. Dalam menghadapi ketidakpastian, masyarakat diharapkan tetap berpegang pada nilai-nilai kejujuran, kebenaran, dan keadilan. Ranggawarsita ingin menunjukkan bahwa Ratu Adil tidak hanya penting sebagai sosok pemimpin, tetapi juga sebagai inspirasi untuk mempertahankan prinsip-prinsip moral di tengah situasi yang penuh tantangan.

PPT Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
PPT Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Tantangan Sosial Masa Kini

Fenomena korupsi, ketimpangan sosial, krisis moral, dan penurunan kepercayaan terhadap institusi pemerintahan adalah beberapa tantangan besar yang dihadapi masyarakat modern. Kondisi ini, meskipun terjadi di era yang berbeda, memiliki kemiripan dengan apa yang digambarkan Ranggawarsita sebagai Zaman Edan. Pada masa ini, nilai-nilai keadilan dan kesejahteraan sering kali terabaikan, digantikan oleh perilaku egois yang lebih mementingkan keuntungan pribadi atau kelompok tertentu.

Dalam konteks masa kini, ajaran tentang Ratu Adil tetap relevan dan memiliki makna yang dalam. Masyarakat modern masih merindukan sosok pemimpin yang memiliki integritas tinggi, yang mampu menjadi teladan dalam menegakkan nilai-nilai keadilan dan kebaikan. Nilai-nilai yang dibawa oleh Ratu Adil, seperti keadilan sosial, kesetaraan, serta kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat, tetap menjadi cita-cita yang diinginkan oleh banyak orang.

Dengan adanya tantangan sosial di era modern, kehadiran sosok Ratu Adil dalam imajinasi kolektif menjadi semacam panggilan bagi masyarakat untuk mendukung pemimpin yang memiliki visi yang sama. Hal ini juga menjadi inspirasi bagi individu untuk menjadi bagian dari perubahan, dengan tetap berpegang pada nilai-nilai keadilan dalam kehidupan sehari-hari. Konsep Ratu Adil mengajarkan bahwa keadilan dan kesejahteraan bukanlah hasil dari usaha individu semata, tetapi merupakan hasil dari kerja sama dan kepercayaan yang terjalin antara pemimpin dan rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun