Mohon tunggu...
Jeshicca Wulan Nari
Jeshicca Wulan Nari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Islam Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Mahasiswa Psikologi Islam Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memerangi Bullying di Sekolah: Membangun Lingkungan Pendidikan yang Aman dan Inklusif

15 Juni 2024   11:12 Diperbarui: 15 Juni 2024   11:32 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bullying (Sumber Vesteezy)

Penulis: Sheilla Adryna Mahasiswa Psikologi Islam Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Bullying di lingkungan sekolah merupakan masalah sosial yang sering terjadi dan berdampak serius bagi perkembangan fisik, mental, dan akademik para siswa. Sebagai salah satu bentuk kekerasan, bullying dapat menciptakan iklim yang tidak kondusif bagi proses belajar-mengajar. Oleh karena itu, diperlukan upaya komprehensif untuk memerangi praktik bullying dan membangun lingkungan sekolah yang aman, nyaman, serta inklusif bagi seluruh warga sekolah.

Dampak Bullying di Sekolah:
Bullying dapat memberikan dampak traumatis bagi korban, seperti rasa takut, rendah diri, depresi, dan bahkan keinginan untuk bunuh diri. Selain itu, bullying juga dapat memicu masalah kesehatan fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, dan gangguan tidur. Dampak negatif tersebut dapat menghambat kemajuan akademik korban, menurunkan motivasi belajar, serta memperburuk hubungan sosial di lingkungan sekolah.

Akar Permasalahan dan Faktor Pemicu:
Bullying di sekolah umumnya disebabkan oleh beragam faktor, baik yang berasal dari individu, keluarga, maupun lingkungan sekolah itu sendiri. Faktor individu dapat berupa masalah kepribadian, harga diri rendah, serta pengalaman traumatis di masa lalu. Sementara itu, faktor keluarga terkait dengan pola asuh yang kurang tepat, konflik di rumah, serta kurangnya pengawasan orang tua. Adapun faktor lingkungan sekolah dapat berupa iklim sekolah yang tidak kondusif, kurangnya pengawasan guru, serta norma sosial yang membenarkan tindakan bullying.

Rekomendasi Strategis:
Untuk memerangi bullying di sekolah, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk sekolah, orang tua, dan komunitas. Beberapa rekomendasi strategis yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Mengembangkan kebijakan sekolah yang tegas dalam menangani kasus bullying, disertai dengan sistem pelaporan dan penanganan yang efektif.
2. Menerapkan program pelatihan bagi guru dan staf sekolah untuk meningkatkan pemahaman, kepekaan, dan keterampilan dalam mencegah serta menangani bullying.
3. Melibatkan orang tua secara aktif dalam upaya pencegahan dan penanganan bullying, melalui kegiatan sosialisasi, konseling, serta kolaborasi dalam pengawasan.
4. Meningkatkan kesadaran dan kepekaan siswa terhadap isu bullying, melalui program pembinaan karakter, pendidikan nilai-nilai, serta pengembangan keterampilan sosial dan resolusi konflik.
5. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan inklusif bagi seluruh warga sekolah, dengan memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang mendorong interaksi positif, empati, dan saling menghargai.

Memerangi bullying di sekolah merupakan tanggung jawab bersama yang membutuhkan komitmen dan kerja sama dari seluruh komponen sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dengan upaya kolaboratif dan komprehensif, diharapkan dapat tercipta lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan kondusif bagi perkembangan siswa secara holistik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun