Mohon tunggu...
Jerry Listya
Jerry Listya Mohon Tunggu... -

-

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Lapangan Pekerjaan di Era Digital, Hilangkah?

25 November 2017   16:00 Diperbarui: 26 November 2017   18:58 1681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, pengusaha kecil tidak perlu kawatir akan kebutuhan modal besar karena costsmulai dari pendirian fisik tempat usaha, pemasaran dan operasional terpangkas oleh fitur digital.Coba kita tengok pengusaha makanan. Sekarang mereka tidak perlu mempunyai restoran yang besar dan nyaman untuk menarik pelanggan. Mereka cukup memikirkan unsur pembedanya lalu memasarkannya secara digital.

Di sisi negatif, hal yang paling mencolok adalah munculnya usaha baru tidak berjalan positif dengan penciptaan lapangan kerja. Kemampuan fitur digitaluntuk memangkas jarak pemilik usaha dan konsumen membuat pekerjaan middle-men seperti karyawan dan tenaga pendukung lainnya menjadi berkurang atau bahkan hilang. 

Para pengusaha, baru atau lama, tidak membutuhkan banyak pekerja untuk menjalankan bisnisnya seperti pola usaha terdahulu. Kemampuan otomasi dari sistem digital menggantikan tugas yang dulu digarap oleh karyawan. Sebut saja pekerjaan mengambilkan barang yang diinginkan konsumen di toko kovensional. Di toko digital,barang akan disusun secara otomatis dan konsumen hanya perlu melakukan pencarian melalui keywordtertentu.

Selain itu, sifat borderlessdari fitur digitalini membuat skala dari aktifitas ekonomi ini tidak dapat tertangkap oleh metode-metode penghitungan pertumbuhan. Pada metode yang saat ini digunakan, penghitungan dapat diambil dari catatan arus keluar masuk barang dengan mekanisme perpajakan dan bea masuk/keluar. Ini dapat dilakukan karena pengusaha memiliki aset fisik usaha yang tercatat dengan baik dan penjadi subjek pajak. 

Dengan masuknya sistem digital, jejak fisik tersebut tersebut hilang. Bahkan batas kedaulatan negara yang juga menjadi acuan perdagangan menjadi hilang. Sebagai contoh, arus transaksi dari amazon.com akan sulit dilacak karena kantor perusahaan, gudang penyimpanan dan shippingorigin serta konsumennya bisa berasal dari negara yang berbeda-beda. Dengan demikian, pemerintah akan sulit menentukan objek pajak dari aktifitas perdagangan ini. Hal ini dikarenakan (1) sulitnya pelacakan aktifitas fisik, (2) sulitnya penerapan sistem perpajakan terkait sovereignityatau kedaulatan bangsa jika supply chain office-nya berada di negara berbeda dan (3) belum terintegrasinya sistem informasi perbankan global.

PERGESERAN POLA PENYEDIAAN LAPANGAN KERJA

It is about raising the pace of growth and enlarging the size of the economy, while levelling the playing field for investment and increasing productive employment opportunities.

-World Bank-

World Bank menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang inklusif tidak hanya laju pertumbuhan itu sendiri yang menjadi perhatian, namun memperbesar ukuran ekonomi juga menjadi perhatian. Besarnya ukuran ekonomi memberikan arti bahwa ruang dari kesempatan kerja dan kesejahteraan harus mampu menjangkau sebanyak mungkin dari populasi. 

Dengan demikian kesenjangan pendapatan menjadi menipis. Hal ini tampaknya sangat bertolak belakang dengan trend yang terjadi saat ini dengan berkembangnya fitur digitalmemangkas kerja karyawan atau middle-men. Namun apakah demikian?

Jika dilihat lebih dalam, perkembangan ekonomi digitalini tidak benar-benar menghilangkan lapangan kerja ataupun tidak menciptakan lapangan kerja. Aktifitas ekonomi berbasis digitalsebenarnya hanya merubah struktur tenaga kerja saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun