Mohon tunggu...
Jerri Irgo
Jerri Irgo Mohon Tunggu... Konsultan - Consultant, Tutor and Trainer working in Local-Regional Economic Development (L-RED) mainly on the perpetrators of SMEs ; Freelance Photographer ; Traveler ; Travel Writter

Consultant, Tutor and Trainer working in Local-Regional Economic Development (L-RED) mainly on the perpetrators of SMEs ; Freelance Photographer ; Traveler ; Travel Writter

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Medsos, Lejitkan Omset UMKM di Masa Pandemi

20 Juli 2020   08:12 Diperbarui: 20 Juli 2020   14:38 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Omset UMKM di masa pandemi Covid-19

Dimasa pandemi Covid-19, bagi UMKM memanfaatkan media sosial secara optimal, menjadi salah satu sarana promosi yang sangat efektif,  karena saat ini semua aktivitas lebih banyak dilakukan secara daring. UMKM dapat menyikapi dan mengatur strategi marketingnya agar dapat tetap bertahan atau malah tumbuh dan berkembang.

Saat sharing session di even Ngopi Tipis Ngopi Virtual (18 Juli 2020). UMKM Indonesia yang memanfaatkan media sosial termasuk kategori tangguh, terungkap dalam periode waktu Januari sd Juni 2020, tergambarkan omset fluktuatif seperti bermain jet coaster, mengalami 6 kali down, 6 kali up, 2 kali flat dan posisi akhir lebih tinggi posisinya dari posisi awal.

Even silaturahmi Ngopi Tipis Ngopi Virtual digagas sebagai media silaturahmi UMKM yang dilaksanakan secara virtual serial berbeda topik dengan tujuan berbagi pengalaman bisnis saling memberi semangat dan informasi kekinian serta pastinya sambl menikmati kopi hangat terbaik yang disiapkan masing-masing.

Ngopi Tipis Ngopi Virtual #1 dengan tema: Akselerasi UMKM di era Next Normal, menghadirkan tiga narasumber super keren yang juga pelaku UMKM, yaitu Erna Zurnimawati, Owner Nena Batik 'N Craft, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Siti Hadija Junaidi, Owner Grosir Siti Store Gorontalo dan Putut Anton Wahyudi, Owner Arsa-Toys.Com dan Pojok.Kayu, Solo Jawa Tengah serta Jerri Irgo, Consultant of SME's & LRED sebagai Host sekaligus sebagai pengagas even.

Omset UMKM di masa pandemi Covid-19
Omset UMKM di masa pandemi Covid-19

Era Next Normal?

Iyaa Next Normal, adalah satu era atau periode waktu setelah New Normal, mengutip pernyataan Dr Edi Prio Pambudi, Pakar BlockChain saat berdiskusi secara online dengan Tim Riset Kolaborasi Pohon Industri -- Magister Teknik Industri FTI UII Yogyakarta (15 Juni 2020).  

Pernyataan Staf Ahli Bidang Koneksitas, Pengembangan Sektor Jasa dan Sumber Daya Alam, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia tersebut memecut sekaligus memotivasi pelaku UMKM untuk berpikir jauh kedepan.

Optimalkan Media Sosial 

Sejatinya UMKM Indonesia adalah petarung yang cerdik dan tangguh, sehigga harus memiliki midset yang visioner, mampu membaca peluang dengan cepat, bekerjasama dan berani ambil resiko.

Dengan kondisi saat ini, tinggal bagaimana strategi UMKM mengoptimalkan Medsos, agar dapat meningkatkan orderan, menemukan niche market dan sebagai alat untuk survei pasar?

Medsos dan Orderan 

Pengalaman Erna Zurnimawati, Owner Nena Batik 'N Craft, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dimasa pandemi malah mengalami peningkatan omset dan mampu membayar gaji karyawannya 2x lipat.

"Berawal dari orderan membuat marker untuk kirim ke Jepang, pertengahan Maret 2020 lalu, pesanan saya upload di media sosial, nah disinilah kekuatan media sosial yang berbicara,  seluruh teman-teman yang terkoneksi langsung tahu kalau saya produksi masker. Alhamdulillah sejak itu, pesanan mengalir hingga saat ini, semua di produksi sesuai kebutuhan konsumen," ungkapnya.

Erna berucap syukur "Alhamdulillah, dengan dukungan karyawan yang solid, mereka kerja siang dan malam dengan santai tidak kejar target, karena konsumen menyesuaikan kapasitas produksi. Sebagai apresiasinya, gaji yang didapat mereka pun naik 2x lipat sebelum wabah Covid-19," tutur Erna yang memang core bisnis menjahit.

Medsos dan Niche Market 

Siti yang memiliki core bisnis penjualan produk Gamis dan speaker Murrotal Quran memanfaatkan Facebook personal untuk menjual produknya. Diawal pandemi, Maret 2020 Siti harus berpikir cepat, agar bisnisnya survive dengan menambah jenis produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di masa pandemi.

Memanfaatkan jaringan media sosial, Siti mendapatkan supplier dari Yogyakarta untuk memenuhi order masker di Gorontalo. "Alhamdulillah, repeat order terjadi selama 2 bulan Maret dan April 2020, orderan tembus hingga lebih 10.000 pcs, setelah itu mulai menurun," tuturnya.

"Awal Mei 2020, saya melakukan inovasi menambah produk kebutuhan harian wanita yang berpotensi repeat order dengan membuka toko online di grosirsitistore.com. Ada banyak produk, termasuk kebutuhan harian seperti skincare dan lainnya adalah produk inti. Ada produk pelengkap dan sebenarnya produk pelengkap yang lebih banyak, antara lain kebutuhan pandemi, aksesoris, fashion dan lainnya," ujar Siti.

Pembukaan toko online tersebut, setelah sebelumnya melakukan survei pasarnya terhadap kebutuhan konsumen, Siti fokus di nieche market wanita usia 20-45 tahun dan akan terus menambah jenis produk kebutuhan harian wanita, berpotensi repeat order yaitu skincare berbahan dasar alami dan produk herbal, seperti madu.

"Insha Allah awal Agustus 2020, akan launching kelas Mentoring Bisnis khusus agen/reseller yang lama maupun baru. Kelas berlangsung setiap hari selama 2 bulan dengan materi optimasi medsos, teknik closing dan literasi keuangan," kata Siti.

Medsos dan Survei Pasar. 

Berbeda dengan Putut, media sosial selain untuk promosi produk Mainan Kayu Edukatif & Mainan Montessori, di instagram pojok.kayu juga sebagai salah satu alat untuk melakukan survei pasar.

"Setiap produk baru yang merupakan hasil inovasi kami, selalu dilempar ke media sosial terlebih dahulu, untuk melihat respon konsumen, hal ini sangat efektif dimasa pandemi," tuturnya.

Putut sempat menutup operasional toko daring arsa-toys.com dan luringnya selama 2 bulan, terhitung mulai pertengahan Maret sampai dengan Mei 2020 saat Solo dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan semua dilakukan dari rumah.  

Kondisi tersebut ternyata menjadi ceruk pasar baru bagi Putut, meningkatnya kebutuhan konsumen terkait dengan adanya Program Sekolah dari Rumah,  dimana peran orang tua menjadi guru saat mendampingi anaknya belajar.

"Alhamdulillah, saat ini orderan sudah ada kembali, pemesanan terbanyak khususnya permainan yang memancing kreativitas anak. Hanya saja dengan segmen berbeda dari sebelumnya, bergeser menjadi segmen middle up yang lebih dominan. Mereka mencari tahu dengan browsing di internet," ujar Putut didampingi Bimo, buah hati yang menjadi inspirasi bisnisnya.

Sebagai pesan penutup sekaligus motivasi untuk teman-teman UMKM Indonesia, ada tiga poin besar yang disampaikan Erna Zurnimawati, Siti Hadija Junaidi dan Putut Anton Wahyudi, yaitu pertama tetap semangat, tetap jualan jangan berhenti, dengan terus mencari tahu kebutuhan konsumen. 

Selanjutnya poin kedua kekuatan sahabat dan teman itu luar biasa, terus jaga silaturahmi karena itulah salah satu pasar terbesar kita, tetap jaga jaringan dan tetap kreatif memenuhi kebutuhan konsumen dan poin ketiga adalah apapun bisnis kita, lebih dahulu harus memahami perilaku konsumen di next normal, kita dapat penuhi kebutuhan dengan terus melakukan inovasi.

UMKM Indonesia Keren, Tetap Semangat, Jaga Kesehatan dan Berkabar Selalu ya, Itu Sudah,

Salam

Jerri Irgo - Consultant of SME's & LRED

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun