Mohon tunggu...
Jeri Semuel Pongoh
Jeri Semuel Pongoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Dari Kita Buat Kita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Meningkatkan Produktivitas Petani Jagung Melalui Pelatihan Detasseling

8 Januari 2025   01:59 Diperbarui: 8 Januari 2025   11:16 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen jagung terbesar di Asia Tenggara. Namun, produktivitas jagung di tingkat petani masih menghadapi banyak tantangan, mulai dari teknik budidaya yang belum optimal hingga keterbatasan akses terhadap teknologi modern. Salah satu solusi yang terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas dan hasil produksi adalah penerapan detasseling---teknik pencabutan bunga jantan pada tanaman jagung betina.

Apa Itu Detasseling?

Detasseling adalah teknik penting dalam produksi benih jagung hibrida. Proses ini melibatkan pencabutan bunga jantan untuk mencegah penyerbukan sendiri (self-pollination). Dengan demikian, tanaman betina hanya diserbuki oleh tanaman jantan terpilih, sehingga menghasilkan benih dengan kemurnian genetik yang tinggi. Teknik ini juga membantu tanaman fokus pada pengisian tongkol, meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen.

Pada umumnya, detasseling dilakukan pada usia tanaman 40--55 hari setelah tanam. Teknik ini tidak hanya menjaga kualitas benih, tetapi juga mendukung produktivitas pertanian berkelanjutan.

Pelatihan Detasseling: Kunci Peningkatan Kapasitas Petani

Untuk mendukung petani lokal di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, PT Advanta Seeds Indonesia mengadakan pelatihan detasseling. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan petani dalam menghasilkan benih jagung berkualitas tinggi sekaligus memperkuat pemberdayaan petani di wilayah pedesaan.

Tahapan Pelatihan:

  1. Pengertian dan Pentingnya Detasseling
    Petani diajarkan manfaat detasseling, seperti menjaga kemurnian genetik benih dan mencegah kerugian akibat penyerbukan tidak terkendali.

  2. Langkah-Langkah Teknis
    Narasumber menjelaskan cara mencabut bunga jantan tanpa merusak tanaman, serta menentukan waktu optimal pelaksanaan berdasarkan kondisi tanaman.

  3. Diskusi dan Tanya Jawab
    Para petani berpartisipasi aktif dalam diskusi, berbagi pengalaman lapangan, dan membahas solusi untuk tantangan yang mereka hadapi.

Hasil dan Dampak Pelatihan

Pelatihan ini berhasil menciptakan suasana belajar yang kolaboratif. Peserta merasa lebih percaya diri untuk menerapkan teknik detasseling di ladang mereka. Dengan teknik ini, para petani tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga memperoleh benih berkualitas yang memiliki nilai jual lebih tinggi.

Selain manfaat teknis, pelatihan ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi petani. Melalui pendampingan berkelanjutan, mereka dapat mengoptimalkan hasil lahan dan memperluas akses ke pasar, sehingga kesejahteraan ekonomi mereka turut meningkat.

Saran untuk Keberlanjutan Program

Agar dampak pelatihan semakin signifikan, pendampingan pasca-pelatihan perlu ditingkatkan. Demonstrasi lapangan secara langsung serta penggunaan alat peraga yang lebih interaktif dapat memperkuat pemahaman petani. Selain itu, program serupa dapat diperluas dengan memasukkan topik lain, seperti pemilihan varietas unggul dan pengelolaan hama.

Kesimpulan

Teknik detasseling membuktikan bahwa inovasi sederhana namun efektif dapat membawa perubahan besar dalam sektor pertanian. Melalui pelatihan ini, petani lokal tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga diberdayakan untuk berkontribusi dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Jika Anda seorang petani atau pelaku agribisnis yang tertarik meningkatkan produktivitas jagung, mulai sekarang pertimbangkan detasseling sebagai langkah penting dalam proses produksi. Dengan kombinasi pelatihan, teknologi, dan kemitraan, masa depan pertanian Indonesia akan semakin cerah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun