Mohon tunggu...
Jeri Santoso
Jeri Santoso Mohon Tunggu... Nahkoda - Wartawan

Sapiosexual

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Koran untuk Bapak Gubernur NTT

3 September 2019   22:34 Diperbarui: 8 Oktober 2019   03:40 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kelas 4 SD om," jawab Ertus.

"Ohh begitu. Terus sekarang sudah kelas berapa?"

"Sekarang beta su kelas 6,"sambung Ertus dengan nada mantap seakan tak ada beban dalam dirinya dengan jawaban tersebut. Bagi Ertus, dengan berjualan koran ia bisa bantu orangtua. Kenapa? Yah, karena orangtua Ertus tidak mampu.

Oleh karena itu, resiko sebesar apapun tak sedikit digubrisnya. Jam bermain dan relasinya dengan teman-teman sangat terbatas, bahkan berkumpul dengan keluarga saja tidak cukup waktu. Anak-anak seusia mereka seharusnya mendapat ruang dan waktu yang cukup banyak dalam lingkungan keluarga dan teman-teman.

Tak hanya itu, kerap ia menghadapi banyak persoalan di jalanan. Ia bahkan seringkali diganggu oleh teman-teman senasib dengannya. Kadang dijaili, koran-korannya juga dicuri.

Di sekolah juga ia sering dibully teman-teman. Dasar penjual koran, dasar anak jalanan, pemalas kerja PR, semua adalah pukulan moril bagi Ertus. Tapi ia tetap gigih.

Nasnya lagi, sudah berulang kali ditangkap Pol-PP, namun niatnya berjualan koran tidak juga kelar. Alasannya sama: ekonomi. Apa tidak ada cara lain mendapat uang? Bagi saya mungkin ada, tapi bagi Ertus uang mudah didapat di jalanan.

Saya membatin. Kenapa masih ada anak-anak berjualan koran di jalan El Tari? Orangtua mereka dimana waktu berjualan koran? Atau mungkin motif utama mereka berjualan karena paksaan orangtua.

Bukannya sejak 2018 kemarin Dinas Sosial kota Kupang sudah gencar melakukan penertiban. Anak-anak penjual koran malah masih keluyuran hingga malam hari. Dinas Sosial bilang, ini karena kemiskinan (Pos Kupang, 13/11/2018). Apa dilakukan assessment oleh Dinas Sosial? Kalau iya, kok malah tambah marak?

Ini jawaban Ertus terhadap pertanyaan centilan di atas.

"Biasanya yang suruh Ertus jualan koran siapa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun