Mohon tunggu...
Joshua Jeremy
Joshua Jeremy Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nikmatnya Hidup dengan Kesantunan Berbahasa

18 November 2015   14:07 Diperbarui: 18 November 2015   14:16 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

            Selanjutnya kita akan membahas beberapa strategi saat berbahasa dengan santun. Strateginya adalah skala untung rugi, pilihan, tidak langsung, dan akrab. Skala untung rugi biasanya terjadi antara bawahan dengan atasan atau seorang tukang parkir dengan yang parkir. Skala pilihan adalah keputusan yang diberikan penutur kepada mitra tuturnya yang dianggap menjadi lebih santun bahasanya.

Skala tidak langsung adalah maksud yang disampaikan jika disampaikan secara tidak langsung akan jadi lebih sopan atau tidak blak-blakan. Terakhir keakraban, semakin kita akrab bahasa akan menjadi lebih santai bahkan kasar contohnya saat berbicara dengan teman dekat akan berbeda dengan berbicara dengan teman baru.

            Saat berbicara dengan santun kita tidak boleh bergosip, membangga-banggakan diri sendiri, lalu berkata kasar seperti kebun biasa dan lain-lainnya. Sebaliknya kita harus memperlakukan orang yang kita ajak bicara dengan baik agar mereka senang.

            Nah sekarang kita sudah mengetahui apa sih kesantunan berbahasa itu, cara menjalankannya, serta bagaimana dapat berbicara santun dengan baik. Kalau begitu, bisa dong kita semua sekarang lebih memperhatikan kesantunan kita saat berbahasa? Lebih enak kan kalau semua masyarakat Indonesia saling berbicara dengan santun. Pastinya lebih damai dong? So sekian artikel saya tentang kesantunan berbahasa. Semoga bermanfaat.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun