Kenapa Netizen selalu mengomentari negatif foto-foto artis kontroversial? Karena mereka ingin berada di oposisi agar terlihat superior dalam moralitasnya.
Kenapa Netizen selalu memberi statement-statement pada kasus-kasus fenomenal? Karena mereka ingin menunjukkan superioritas nya dalam intelektual.Â
Kenapa Netizen selalu bersimpati atas tragedi atau orang yang sedang berada dibawah? Karena mereka ingin menunjukkan superioritas dalam hal nurani dan moralitasnya.Â
Kenapa Netizen selalu mengkritik hal-hal yang tidak mereka suka atau menyinggung perasaan? Karena mereka ingin menunjukkan superioritas dalam hal otentisitas idealisme.
Kenapa Netizen selalu begini begitu beginu begana beguni? Karena Netizen atau SJW atau Haters hanya ingin menunjukkan bahwa ia superior dalam hal ini itu inu ana uni.
apakah hal-hal yang selama ini mereka lakukan berguna dan actually helping the victim ? terkadang iya, lebih sering tidak.
Demo 212, apakah mereka betul-betul menyuarakan sebuah urgensi? kalau iya kenapa? atas dasar teori apa? atau jangan-jangan menjadi oposisi sampai mati agar nampak superior dalam hal-hal tertentu seperti moralitas, Iman, kebenaran, dan sebagainya. tersinggung atau tidak menurut saya seharusnya tidak dihitung, karena tersinggung sendiri muncul dari hati yang tidak bisa memaafkan. (atau karena tikus-tikus yang memakan sabun?)
Kenapa orang-orang menceritakan pada teman-temannya opininya tentang sesuatu, pendapatnya tentang kasus, pemikirannya tentang sebuah fenomena, menyatakan kebenciannya pada tokoh kontroversial, bla-bla-bla. Karena mereka ingin terlihat superior dalam hal-hal terntentu. Apakah yang mereka lakukan membantu menyelesaikan masalah apapun? tentu tidak, dan memang mereka dari awal tidak berniat menyelesaikan atau membantu permasalahan apapun.
Mungkin hal ini bisa dikaitkan juga dengan sindrom krisis identitas, tapi karena terlalu panjang dan ngelantur saya pun mengurungkan niat.
Sebuah solusi muncul di benak saya saat sedang mengetik artikel ini untuk para Netizen dan Social Justice Warrior :Â