Mohon tunggu...
Jeremi Somin
Jeremi Somin Mohon Tunggu... -

Future Art Director and Produser

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ita KDI Perjuangan dan Fans

13 Februari 2015   23:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:14 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai pedangdut Ita Ullaily atau yang tenar dengan nama Ita KDI tidak ingin membuat jarak dengan para fansnya. Dia bertekad tetap rendah hati dan menganggap penggemar sebagai teman dan saudara. Bahkan gadis kelahiran Bangkalan, 17 Oktober 1993 itu membuka diri lewat berbagai media sosial untuk berkomunikasi dengan para fansnya. “Lewat Facebook,Twitter, Path, pokoknya kalau ada pesan masuk Ita tetap balas satu satu. Malah ada juga yang minta Ita kirim suara lewat direct message gitu ya Ita kirim loh. Pokoknya kalau sempat, mereka minta dinyanyiin pun Ita kirim.” ujarnya saat dihubungi MNCTV lewat sambungan telepon beberapa waktu lalu. Naiknya pamor Ita sempat membuat teman temannya khawatir dirinya akan berubah. Tapi juara 3 KDI 2014 itu kontan membantahnya. “Pokoknya Ita masih tetap Ita yang dulu. Yang mereka khawatirkan kan Ita jadi sombong. Tapi buktinya sekarang aku tetap komunikasi sama mereka.” tuturnya ramah.

[caption id="attachment_368678" align="aligncenter" width="300" caption="ITA KDI_sumber:metrobanjar"][/caption]

Sebagai alumni ajang pencarian bakat dangdut KDI, Ita bersyukur karena lepas dari kontes tersebut dirinya bisa menapaki karir secara professional. Berbagai ilmu yang diberikan selama karantina juga mendukungnya untuk bisa bersaing di dunia hiburan. “Di KDI belajar macam macam. Ada vokal, koreografi, sampai kepribadian. Aku ingat banget diajarkan bagaimana cara berdiri dan tampil di atas panggung, cara makan, cara menghormati orang. Wah nambah ilmu banget buat aku yang istilahnya orang desa gitu ya.” tuturnya mengenang masa karantina KDI setahun silam. “Pokoknya aku bangga dan senang banget. KDI itu bukan pengorbanan yang sedikit. Apalagi bisa sampai dapat gelar KDI gitu ya sudah berasa dapat gelar kuliah S1 gitu. Hahaha.” tambahnya sambil melepas tawa.

Penampilan Ita di ajang KDI 2014 kala itu memang mencuri perhatian. Cengkok dangdut klasiknya menjadi senjata andalan kala bernyanyi. Bahkan ada pula yang menilai karakter suara dan cengkoknya mirip dengan Elvi Sukaesih. Kematangan warna suara didapatnya dari hasil pengalaman bernyanyi sejak kecil. “Dulu awalnya ikut lomba lomba sampai diajak orang untuk nyanyi keliling. Aku masih umur 11 tahun waktu itu masih culun banget. Bayaran manggungnya paling 50 sampai 100 ribu. Aku pikir sih ngga apa apa yang penting tampil.” ujar salah satu anggota grup Ratu Goyang Gosip itu. Perjuangan keras juga dilakoninya saat berupaya lolos audisi KDI. Pasalnya Ita mengikuti audisi di daerah asalnya di Bangkalan, Madura yang terkenal memiliki banyak potensi pedangdut dengan kualitas cengkok dangdut yang tak perlu diragukan lagi. “Waktu itu sempat minder ya karena suaran yang lain pada bagus bagus banget. Cuma intinya harus semangat dan percaya bahwa aku punya karakter kuat. Semangat itulah yang bisa bikin kita menopnjol dan menampilkan yang terbaik.” tuturnya mantap.

[caption id="attachment_368681" align="aligncenter" width="488" caption="ITA KDI_sumber:mnctv.com"]

1423820205726998344
1423820205726998344
[/caption]

Kini, Ita bisa memetik hasil kerja kerasnya. “Dari dulu aku berusaha membantu jadi tulang punggung keluarga jadi penghasilan nyanyi aku kasih buat orangtua. Sekarang Ita bisa buka usaha semacam toko di rumah buat mama biar mama bisa menjalankannya..  Alhamdulillah mamah senang banget.” ujar sulung dari 4 bersaudara itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun