Teknologi bidang neonatal juga sedang berkembang ke arah yang semakin canggih, misalnya kemampuan mengoreksi kecacatan pada embrio yang dapat dilakukan ketika embrio masih di dalam rahim.
Berbeda dengan masa-masa sebelumnya, teknologi neonatal membantu kita untuk menjawab pertanyaan seputar apakah embrio adalah manusia (person) atau bukan, atau paling tidak dapat menegaskan bahwa embrio yang ada dalam rahim seorang wanita memang sedang berkembang menjadi manusia. Teknologi neonatl juga bahkan mampu membuktikan adanya penderitaan yang dapat diderita setiap fetus.
Meskipun begitu, umumnya para pengamat sepakat bahwa perkembangan teknologi neonatal yang semakin sejalan dengan keinginan kelompok Pro-Kehidupan tidak serta merta membatasi praktik aborsi. Pada akhirnya yang menentukan adalah kehendak politik dan ideologi negara.Â
Dalam arti itu, keberpihakan Presiden Trump pada kelompok Pro-Kehidupan bisa jadi karena keberpihakan dan dukungannya pada ideologi Partai Republik yang mendukungnya. Keadaan semacam ini sangat mungkin berubah ketika terjadi perubahan rezim kekuasaan, misalnya ketika Partai Demokrat naik memimpin.
Dalam konteks itu, kelompok Pro-Kehidupan boleh saja "menikmati" kemenangan dan keberuntungan mereka selama masa kepemimpinan Presiden Trump. Keadaan yang sama belum tentu akan berulang ketika terjadi pergantian rezim pemerintah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI