Mohon tunggu...
Jeremia Rully Prasetya
Jeremia Rully Prasetya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tertarik dengan suatu hal yang baru, olahraga, travelling.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan bagi Mahasiswa Unpar

15 Desember 2022   10:38 Diperbarui: 15 Desember 2022   10:43 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

UNPAR - Pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan bagi Mahasiswa Unpar

Bab I (PENDAHULUAN)

I. Latar Belakang

Pendidikan Kewarganegaraan adalah pembelajaran yang mengulas materi tentang kesadaran sebagai warga negara dan bertujuan untuk membangun kesadaran bagi peserta didik baik siswa maupun mahasiswa untuk turut serta berperan aktif sebagai warga negara yang cinta akan tanah air dan berjiwa nasionalisme. Dalam perguruan tinggi, pembelajaran pendidikan kewarganegaraan menuntut setiap mahasiswa untuk dapat berpikir kritis sehingga mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif. 

Hal ini memampukan mahasiswa sanggup menyadari identitas diri sebagai warga negara, cendekia, dan agen perubahan sosial. Mahasiswa sebagai agen sosial dimulai dengan kemampuan mengembangkan diri sejalan dengan ilmu yang dipelajari, maka mahasiswa sungguh dapat menjiwai nilai-nilai patriotisme, spiritualitas dan nilai dasar Unpar.

II. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penyusunan esai ini, yaitu seberapa besar pengaruh mata kuliah pendidikan kewarganegaraan terhadap jiwa nasionalisme mahasiswa Unpar. 

Untuk memperjelas maksud dari penulisan esai ini dan menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam penulisan esai ini masalahnya dibatasi pada :

  1. Bagaimana penafsiran pancasila yang dipelajari di Pendidikan Kewarganegaraan di Unpar?

  2. Apa Manfaat Pendidikan Kewarganegaraan di Unpar bagi kehidupan sehari-hari?

  3. Kapan pertama kali mendapat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan?

  4. Siapakah pihak yang paling membantu untuk berperan aktif menanamkan jiwa nasionalisme?

  • Metode Penelitian

Metode Penelitian penulisan esai ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena penulisan esai ini menggunakan metode riset yang sifatnya deskriptif, menggunakan analisis, pengumpulan data dari hasil observasi, studi pustaka, dan memanfaatkan teori yang ada dari para ahli sebagai bahan pendukung sehingga menghasilkan suatu teori dalam penulisan esai ini. Teknik pengolahan dan analisis data yang penulis gunakan adalah teori Sugiyono dalam bentuk pengumpulan data. 

Menurut Sugiyono (2013:2), Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 

Dalam penulisan esai ini, penulis melakukan observasi dengan 3 narasumber berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yaitu : (1) Samuel Robertino, NPM (6052201314) ; (2) Michael Ardi, NPM (6052201146) ; (3) Sharon Elvaretta, NPM (6052201282) ; (4) Hessel Nathanael, NPM (6052201009).

  • Hasil Penelitian

Narasumber pertama yang penulis observasi adalah Samuel Robertino, NPM (6052201314). Narasumber ini berpendapat bahwa  penafsiran pancasila yang dipelajari di Pendidikan Kewarganegaraan di Unpar yaitu "menanamkan nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari dengan mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan". Manfaat Pendidikan Kewarganegaraan di Unpar bagi kehidupan sehari-hari yaitu "menanamkan sifat nasionalisme". Pertama kali mendapat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu sejak berada di sekolah dasar (SD). Pihak yang paling membantu untuk berperan aktif menanamkan jiwa nasionalisme yaitu "keluarga".

Narasumber kedua yang penulis observasi adalah Michael Ardi, NPM (6052201146). Narasumber ini berpendapat bahwa penafsiran pancasila yang dipelajari di Pendidikan Kewarganegaraan di Unpar yaitu "pancasila merupakan dasar dan pedoman berkehidupan, berbangsa dan bernegara di Indonesia". Manfaat Pendidikan Kewarganegaraan di Unpar bagi kehidupan sehari-hari yaitu "dapat memberikan motivasi kepada warga negaranya untuk memiliki sifat nasionalisme dan patriotisme yang tinggi". Pertama kali mendapat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu sejak berada di sekolah dasar (SD). Pihak yang paling membantu untuk berperan aktif menanamkan jiwa nasionalisme yaitu "pahlawan bangsa".

Narasumber ketiga yang penulis observasi adalah Sharon Elvaretta, NPM (6052201282). Narasumber ini berpendapat bahwa penafsiran pancasila yang dipelajari di Pendidikan Kewarganegaraan di Unpar yaitu "baik". Manfaat Pendidikan Kewarganegaraan di Unpar bagi kehidupan sehari-hari yaitu "sangat penting". Pertama kali mendapat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu sejak berada di sekolah dasar (SD). Pihak yang paling membantu untuk berperan aktif menanamkan jiwa nasionalisme yaitu "keluarga".

Narasumber keempat yang penulis observasi adalah Hessel Nathanael, NPM (6052201009). Narasumber ini berpendapat bahwa penafsiran pancasila yang dipelajari di Pendidikan Kewarganegaraan di Unpar yaitu "penafsiran yang dipelajari unpar sangatlah baik". Manfaat Pendidikan Kewarganegaraan di Unpar bagi kehidupan sehari-hari yaitu "kita dapat mengetahui jiwa nasionalisme kita, kita dapat mengetahui mengenai wawasan nasional. Kita juga dapat mengetahui tentang bagaimana sikap kita dalam membela tanah air kita". Pertama kali mendapat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu sejak berada di sekolah dasar (SD). Pihak yang paling membantu untuk berperan aktif menanamkan jiwa nasionalisme yaitu "orang tua dan guru / dosen".

(Link Google Form ; Form PKN - Google Forms)

Bab II (PEMBAHASAN)

Menurut Soedijarto, pengertian pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan politik yang bertujuan demi membantu peserta didik agar menjadi seorang warga negara yang memiliki pengetahuan politik secara dewasa serta mampu berpartisipasi dalam membangun sistem politik yang demokratis. 

Pendidikan Kewarganegaraan diartikan sebagai sarana untuk mengembangkan dan memelihara nilai-nilai luhur dan moral pada budaya bangsa Indonesia. Hal ini diharapkan dapat terwujud dalam cara berperilaku peserta didik dalam kehidupan sehari-hari sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta mampu berperan aktif dalam membangun sistem politik yang demokratis. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan adalah Pancasila dan UUD 1945, yang berangkat pada nilai-nilai agama, kebudayaan Indonesia, dan peka terhadap fenomena perubahan zaman (globalisasi).

Berdasarkan keempat narasumber di atas yang penulis observasi, dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran / kuliah Pendidikan Kewarganegaraan sangatlah penting untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan menjunjung tinggi ideologi Pancasila bagi bangsa Indonesia serta dapat memperluas wawasan nasional. Memiliki rasa bangga dan cinta terhadap tanah air dengan jiwa patriotisme yang tinggi. Berdasarkan observasi, narasumber mendapat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sejak berada di Sekolah Dasar. Pihak yang berperan aktif bagi para narasumber untuk menanamkan jiwa nasionalisme yaitu pahlawan bangsa, keluarga, dosen / guru.

Pancasila adalah dasar dari segala hukum di Indonesia dan sebagai ideologi bangsa. Ketika Indonesia menjadi suatu bangsa, ideologi Pancasila itu menyatu dengan bangsa. Pancasila adalah ideologi nasional, sebagaimana cita-cita bangsa tercermin dalam Pembukaan UUD 1945.

Bab III (PENUTUP)

Kesimpulan

Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai sarana untuk mengembangkan dan memelihara nilai-nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Hal ini diharapkan dapat terwujud dalam  perilaku mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari sebagai individu dan anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia sebagai ideologi bangsa Indonesia dan pandangan hidup rakyat. Pancasila sebagai pedoman hidup rakyat yang berbangsa dan bernegara. Lantas masyarakat Indonesia dapat menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Oleh karena itu, pengalaman ini harus memancar dari seluruh warga negara Indonesia, dan seluruh pemimpin bangsa Indonesia.

Daftar Referensi

Pengertian Metode Penelitian Menurut Sugiyono - Mediasiana.com - Media Pembelajaran Masakini

10 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Menurut Para Ahli - GuruPPKN.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun