Mohon tunggu...
Jeremia Rully Prasetya
Jeremia Rully Prasetya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tertarik dengan suatu hal yang baru, olahraga, travelling.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan bagi Mahasiswa Unpar

15 Desember 2022   10:38 Diperbarui: 15 Desember 2022   10:43 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siapakah pihak yang paling membantu untuk berperan aktif menanamkan jiwa nasionalisme?

  • Metode Penelitian

Metode Penelitian penulisan esai ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena penulisan esai ini menggunakan metode riset yang sifatnya deskriptif, menggunakan analisis, pengumpulan data dari hasil observasi, studi pustaka, dan memanfaatkan teori yang ada dari para ahli sebagai bahan pendukung sehingga menghasilkan suatu teori dalam penulisan esai ini. Teknik pengolahan dan analisis data yang penulis gunakan adalah teori Sugiyono dalam bentuk pengumpulan data. 

Menurut Sugiyono (2013:2), Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 

Dalam penulisan esai ini, penulis melakukan observasi dengan 3 narasumber berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yaitu : (1) Samuel Robertino, NPM (6052201314) ; (2) Michael Ardi, NPM (6052201146) ; (3) Sharon Elvaretta, NPM (6052201282) ; (4) Hessel Nathanael, NPM (6052201009).

  • Hasil Penelitian

Narasumber pertama yang penulis observasi adalah Samuel Robertino, NPM (6052201314). Narasumber ini berpendapat bahwa  penafsiran pancasila yang dipelajari di Pendidikan Kewarganegaraan di Unpar yaitu "menanamkan nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari dengan mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan". Manfaat Pendidikan Kewarganegaraan di Unpar bagi kehidupan sehari-hari yaitu "menanamkan sifat nasionalisme". Pertama kali mendapat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu sejak berada di sekolah dasar (SD). Pihak yang paling membantu untuk berperan aktif menanamkan jiwa nasionalisme yaitu "keluarga".

Narasumber kedua yang penulis observasi adalah Michael Ardi, NPM (6052201146). Narasumber ini berpendapat bahwa penafsiran pancasila yang dipelajari di Pendidikan Kewarganegaraan di Unpar yaitu "pancasila merupakan dasar dan pedoman berkehidupan, berbangsa dan bernegara di Indonesia". Manfaat Pendidikan Kewarganegaraan di Unpar bagi kehidupan sehari-hari yaitu "dapat memberikan motivasi kepada warga negaranya untuk memiliki sifat nasionalisme dan patriotisme yang tinggi". Pertama kali mendapat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu sejak berada di sekolah dasar (SD). Pihak yang paling membantu untuk berperan aktif menanamkan jiwa nasionalisme yaitu "pahlawan bangsa".

Narasumber ketiga yang penulis observasi adalah Sharon Elvaretta, NPM (6052201282). Narasumber ini berpendapat bahwa penafsiran pancasila yang dipelajari di Pendidikan Kewarganegaraan di Unpar yaitu "baik". Manfaat Pendidikan Kewarganegaraan di Unpar bagi kehidupan sehari-hari yaitu "sangat penting". Pertama kali mendapat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu sejak berada di sekolah dasar (SD). Pihak yang paling membantu untuk berperan aktif menanamkan jiwa nasionalisme yaitu "keluarga".

Narasumber keempat yang penulis observasi adalah Hessel Nathanael, NPM (6052201009). Narasumber ini berpendapat bahwa penafsiran pancasila yang dipelajari di Pendidikan Kewarganegaraan di Unpar yaitu "penafsiran yang dipelajari unpar sangatlah baik". Manfaat Pendidikan Kewarganegaraan di Unpar bagi kehidupan sehari-hari yaitu "kita dapat mengetahui jiwa nasionalisme kita, kita dapat mengetahui mengenai wawasan nasional. Kita juga dapat mengetahui tentang bagaimana sikap kita dalam membela tanah air kita". Pertama kali mendapat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu sejak berada di sekolah dasar (SD). Pihak yang paling membantu untuk berperan aktif menanamkan jiwa nasionalisme yaitu "orang tua dan guru / dosen".

(Link Google Form ; Form PKN - Google Forms)

Bab II (PEMBAHASAN)

Menurut Soedijarto, pengertian pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan politik yang bertujuan demi membantu peserta didik agar menjadi seorang warga negara yang memiliki pengetahuan politik secara dewasa serta mampu berpartisipasi dalam membangun sistem politik yang demokratis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun