Mohon tunggu...
Jeremia Rully Prasetya
Jeremia Rully Prasetya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tertarik dengan suatu hal yang baru, olahraga, travelling.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Globalisasi bagi Bangsa Indonesia

25 Oktober 2022   19:23 Diperbarui: 25 Oktober 2022   19:37 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di samping hal itu, penggunaan smartphone tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari seseorang. Ibarat smartphone adalah nyawa ke-2 seseorang yang berarti ketiadaan smartphone di sekelilingnya dapat membuat situasi kesehariannya seperti ganjil dan seperti ada yang hilang. Apabila kita melihat ke generasi sebelumnya seperti pendahulu kita pada tahun 50an, arus globalisasi sekarang sudah pasti tidak berpengaruh apa-apa bagi mereka sekarang karena mereka sudah terbiasa hidup sederhana di lingkungannya pada masa itu. 

Di masa tua mereka, tentu mereka lebih memilih untuk berkumpul dan berbagi pengalaman dalam relasinya daripada mengoperasikan perangkat elektronik. Pertanyaannya, apakah generasi sekarang bisa mengikuti gaya hidup pendahulu sebelumnya yang rata-rata jauh lebih sehat? Tentu bisa. Dengan mempelajari globalisasi maka akan lebih mudah untuk memahami globalisasi dan upaya apa saja yang dapat dilakukan. Olahraga secara teratur untuk menjaga fisik dan pikiran tetap prima dan tidak bermalas-malasan apalagi hadirnya perangkat pintar dapat membuat seseorang memiliki gaya hidup yang tidak sehat karena terpapar penggunaan smartphone dalam jangka waktu lama. 

Penggunaan smartphone juga menjadi suatu ancaman serius apabila setiap orang memiliki ketergantungan dengan perangkat ini dan menjadi kecanduan dengan fitur teknologi yang ditawarkan. Selain itu, penggunaan smartphone yang berlebihan juga membuat sikap seseorang menjadi individualistik karena merasa nyaman dengan telepon genggamnya dan tidak lagi membutuhkan orang lain untuk menuntaskan pekerjaannya. Padahal kita sebagai manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan sesama dan saling melengkapi satu sama lain. Jangan sampai nilai kemanusiaan tersebut hilang karena terbentur arus globalisasi. 

Ada pula gaya hidup yang dapat berubah dan tidak produktif karena selalu mengandalkan smartphone, gawai dan perangkat lainnya dalam aktivitasnya. Ada cara lain yang dapat kita andalkan dan tidak selalu berbasis teknologi, contohnya buku pengetahuan. Buku pengetahuan memiliki data informasi yang tidak pernah berubah dan konkrit, lebih aman untuk dibaca karena informasi yang dibahas sudah pasti tentang judul buku yang dituliskan. Tetapi kekurangan dari buku adalah informasi yang dimuat tidak dapat diperbaharui kecuali diproduksi dalam sub bab baru, tidak seperti internet yang dapat diperbaharui. 

Namun, apabila kita membaca lewat web atau internet melalui gawai yang kita miliki, ada saja distraksinya bisa berupa aplikasi permainan (game), iklan, video, atau gambar dewasa sehingga mungkin ada niat coba-coba untuk membuka laman tersebut dan akhirnya terjerumus dalam pengaruh pornografi sehingga mengganggu aktivitas yang seharusnya membaca informasi yang ingin dituju menjadi tidak produktif. Bagaimana cara menyikapi pengaruh globalisasi terhadap kasus-kasus tersebut? Upaya yang dapat dilakukan adalah membatasi penggunaan smartphone dan melakukan aktivitas lain seperti membaca buku selama beberapa menit sesuai kebutuhan. Banyak bersosialisasi dengan sekitar. 

Terkadang informasi yang didapat dari internet kurang relevan ketimbang membaca buku atau memperoleh informasi dari guru atau dosen. Dewasa dalam berperilaku dan berteknologi, yang berarti konsisten dalam bertindak seperti ketika niat ingin mencari informasi yang ingin dituju dalam internet jangan teralihkan dengan hal lain. Luangkan waktu lebih banyak terhadap dunia nyata bukan dunia maya.


III. Kesimpulan

Pengaruh globalisasi bagi Bangsa Indonesia secara perlahan dapat memudarkan identitas Bangsa Indonesia. Kehadiran gawai sebagai perangkat elektronik penunjang informasi dan komunikasi membawa beberapa dampak bagi bangsa Indonesia. Penggunaan gawai yang tidak dibatasi dapat menjadi ancaman serius yang menyebabkan identitas Bangsa menjadi terancam. 

Indonesia terkenal budayannya yang beraneka ragam dan banyak masyarakatnya yang ramah. Jika budaya Bangsa Indonesia tidak dilestarikan maka akan menimbulkan krisis budaya bagi Bangsa ini dan pengaruh budaya luar dapat masuk dengan mudah ke Indonesia. Penggunaan gawai yang berlebihan dapat memunculkan sikap individualistik sehingga setiap orang yang sudah berada di fase ini, tidak lagi peka terhadap lingkungan sekitar dan cenderung cuek terhadap lingkungannya. 

Maka, jangan sampai kita diperbudak teknologi di arus globalisasi ini. Diharapkan agar kita dapat membuat skala prioritas dalam melakukan setiap kegiatannya dan selalu berkomunikasi secara verbal dengan sekitar kita untuk melatih kemampuan berbicara kita, tetapi perlu diperhatikan tempat dan waktu saat ingin berkomunikasi. Kebiasaan yang dapat dilakukan adalah mencari informasi atau membaca buku pengetahuan per harinya, sadar akan teknologi, dewasa akan penggunaan teknologi yang semestinya. Jangan menunggu orang untuk memulai setiap niat baik, tetapi kitalah yang memulai niat baik dalam diri sendiri menuju sesama sehingga kita bersama-sama membangun Indonesia maju di era globalisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun