Sialnya, visualisasi ucapan yang terkesan "cari muka" sudah mendarah daging di kalangan pejabat, pesohor, maupun politisi di Indonesia.Â
Banyak dari kita pasti sering melihat visualisasi ucapan di mana foto para pemberi selamat jauh lebih mendominasi ketimbang ucapan yang disampaikan, baik melalui spanduk, reklame, kiriman di media sosial, atau yang lainnya.Â
Misalnya saja, seharusnya reklame ucapan selamat atas pembukaan festival kebudayaan di satu kabupaten menonjolkan gambar penari yang sedang menari tradisional.Â
Tapi di reklame tersebut justru menampilkan foto serentetan pejabat, mulai dari Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Ketua DPRD, Kepala Kejaksaan Negeri, Kapolres, Dandim, dan Ketua Pengadilan Negeri.
Memang manusia perlu dikenal oleh orang-orang, baik itu orang-orang terdekatnya maupun masyarakat secara umum. Tapi pertanyaannya adalah, haruskah para pejabat, pesohor, maupun politisi memperkenalkan dirinya kepada masyarakat dengan cara begitu?
Bisa jadi, para pejabat, pesohor, maupun politisi ini menyampaikan ucapan dengan cara begitu karena tidak banyak kinerja maupun kontribusi baiknya yang dirasakan masyarakat.Â
Atau mungkin para pejabat, pesohor, maupun politisi ini mau mempromosikan dirinya agar dipilih atau dipilih kembali dalam satu jabatan tertentu, meskipun caranya membuat banyak warga sebal atau jabatannya hanya di level organisasi yang tidak dipilih oleh banyak masyarakat.
Jadi, tolonglah, para pejabat, pesohor, dan politisi yang terhormat. Jika ingin dikenal, promosikan diri anda sekalian melalui kontribusi maupun kinerja baik yang terus menerus bagi masyarakat.Â
Jika ingin menyampaikan ucapan secara visual, sampaikanlah secara tulus.Â
Tak perlu anda tonjolkan foto diri anda dalam ucapan visual tersebut. Bahkan kalau perlu tak usahlah anda tampilkan foto anda dalam ucapan secara visual tersebut.Â
Fokuslah pada pesan yang ingin anda sekalian sampaikan. Karena sejujurnya, kami selaku masyarakat tidak suka melihat ucapan secara visual seperti itu. Justru, bagi kami ucapan secara visual seperti itu norak.