Bisa jadi, kita tidak mau percaya kalau covid-19 itu nyata. Kita masih menganggap bahwa rumah sakit "meng-covid-kan" seseorang yang awalnya hanya kita ketahui mengidap penyakit lain agar rumah sakit dapat menerima uang dari pemerintah.
Bisa jadi, kita masih menganggap covid-19 adalah "akal-akalan pemerintah" atau "konspirasi elit global." Lalu kita percaya dengan informasi yang tidak berdasar bahwa vaksin mengandung "chip yang dapat menguasai dunia" atau "mengandung zat yang dapat membuat seseorang lumpuh''. Akibatnya kita tidak mau patuh dengan protokol kesehatan.
Bisa jadi, kita merasa sudah patuh dengan protokol kesehatan dengan memakai masker, rajin cuci tangan, dan menjaga jarak, tapi kita tidak sadar kalau protokol kesehatan yang kita lakukan itu kurang tepat. Kita seakan tidak sadar akan kesalahan kita saat melakukan protokol kesehatan. Kita tidak mencuci tangan memakai sabun di bawah air yang mengalir dengan benar. Kita memakai masker kain yang hanya memiliki satu lapis, memakai masker yang longgar, atau memakai masker hanya sampai di bawah hidung atau bahkan hanya menutupi dagu dan leher.
Pada masa prapaskah, kita umat Kristen diajak kembali bertobat, menyangkal diri, dan mau memikul salib, sama seperti Kristus yang mati disalibkan di Golgota dan bangkit di hari ketiga.Â
Di masa prapaskah kali ini, ada baiknya bagi kita umat Kristen bertobat dari kesalahan kita dalam menyikapi covid-19, seperti yang sudah penulis sebutkan beberapa di antaranya, sadar akan bagian kita masing-masing dalam memberantas covid-19, dan mau ambil bagian masing-masing dalam memberantas penyebaran covid-19.Â
Bayangkan, jika kita seluruh umat Kristen saja mau mematuhi protokol kesehatan, dengan memakai masker dengan benar, menjaga jarak, mencuci tangan dengan benar, dan menghindari kerumunan selama masa prapaskah sampai hari Paskah tahun ini, betapa besar dampak baik yang kita berikan bagi pemberantasan covid-19.
Karena itu, saat kita sekali lagi memasuki masa prapaskah di masa pandemi covid-19, semoga kita tidak semata-mata bertobat dan percaya kepada Kristus. Semoga kita umat Kristen mau dan semakin mematuhi protokol kesehatan dengan benar, sebagai wujud nyata pertobatan kita dalam menyikapi pandemi covid-19.
Selamat menyambut Rabu abu, selamat memasuki masa prapaskah!
15 Februari 2021
Â
Jeremia Kevin Setiawan (Simanjuntak)