Kudapan ini pun laris manis di kalangan masyarakat di sana. Saking larisnya, para calon pembeli Patong-go sudah mengantre sejak pukul empat pagi dan Patong-go ludes terjual dalam waktu dua jam sejak kios-kios penjualan dibuka. Berkat penjualan Patong-go, Thai Airways berhasil mendulang sekitar 10 juta Baht atau sekitar 4,7 miliar Rupiah setiap bulannya.
Pandemi covid-19 tidak hanya berdampak sangat buruk terhadap kesehatan tapi juga berdampak terhadap perekonomian. Akibatnya kita sering melihat banyak orang keluar dari zona nyamannya, memutar otak dan melakukan hal-hal yang tidak biasa dilakukan demi sekadar bertahan dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi covid-19.Â
Tidak hanya Thai Airways, kita juga melihat maskapai penerbangan Qantas asal Australia saja menjual tiket penerbangan berkeliling langit Australia selama tujuh jam dari kota Sydney saking maskapai tersebut tidak dapat menjalankan penerbangan regulernya akibat pandemi.
Kita juga menyaksikan keadaan yang sama di Indonesia belakangan ini. Di kota-kota besar seperti area Jabodetabek misalnya, ketika restoran di pusat perbelanjaan tidak dapat melayani pelanggan di tempat karena pembatasan sosial, para pramusaji yang biasa melayani pelanggan di restoran maupun kedai harus turun ke jalan untuk menjajakan hidangan yang biasa disajikan di restoran maupun kedai.Â
Mulai dari toko roti ternama, restoran cepat saji, restoran pizza hingga restoran makanan khas Tiongkok. Hal seperti ini tentu tidak pernah terbayangkan sebelumnya, baik bagi pengusaha maupun pramusaji restoran. Yang terpenting pengusaha dapat tetap menggaji pegawainya dan para pegawai tetap dapat menerima gaji dari restoran tempat mereka bekerja.
Hingga tulisan ini dibuat, pandemi covid-19 beserta belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Ketika sejumlah negara menunjukkan kasus covid-19 yang melonjak maupun tetap tinggi, termasuk Indonesia, belum bisa dipastikan sampai kapan dampak buruk multisektor akibat pandemi covid-19 akan berakhir.Â
Tapi yang jelas, di tengah kesulitan saat ini, terutama kesulitan dalam bidang ekonomi, kehidupan harus terus berjalan. Kita harus tetap bertahan di tengah kesulitan dengan memutar otak dan memikirkan berbagai cara yang halal untuk bertahan.
Bagi kita yang mampu bertahan di situasi sulit saat ini, kita adalah sosok-sosok yang tangguh. Sampai saat ini kita mampu menghadapi ragam kesulitan yang ada. Yakinlah, kita pasti bisa terus bertahan sampai situasi sulit ini berakhir.
12 Oktober 2020
Jeremia Kevin Setiawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H