Mohon tunggu...
Jeremia Kevin Setiawan
Jeremia Kevin Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Opini

Jeremia Kevin Setiawan (Simanjuntak) adalah seorang Indonesia berdarah Batak Toba yang memiliki hobi menulis pendapat maupun pemikirannya mengenai banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyongsong Seabad Indonesia Merdeka

17 Agustus 2017   10:31 Diperbarui: 17 Agustus 2017   11:07 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, 17 Agustus 2017, kita merayakan 72 tahun kemerdekaan Indonesia, tanah air kita dan tanah tumpah darah kita. Kita merayakan sebuah peristiwa di sebuah rumah di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta, pada hari ini pukul 10.00 pagi, 72 tahun yang lalu. Dimana, dua orang pria bernama Ir. Soekarno yang didampingi oleh Drs. Moh. Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Patutlah kita semua bersorak dan bersukacita karenanya, karena hari tersebut merupakan hari yang dijadikan Tuhan Yang Mahakuasa. Hari di mana bangsa Indonesia tiba di pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Kita juga patut bersukacita, karena Tuhan Yang Mahakuasa pun telah menolong bangsa Indonesia sampai disini.

Sembari merayakan hari kemerdekaan, mengingat jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan negara Indonesia, patutlah kita menyadari bahwa negara kita telah berusia 72 tahun. Pada tanggal 17 Agustus 2045 nanti, negara kita akan berusia 100 tahun atau berusia satu abad. Nampaknya tidak banyak dari generasi Baby Boomers(generasi kelahiran tahun 1946-1964) dan generasi X (generasi kelahiran tahun 1965-1980) yang berkesempatan merayakannya. Seabad Indonesia merdeka nampaknya akan dirayakan oleh generasi millennial (generasi kelahiran tahun 1981-1994), generasi Z (kelahiran tahun 1995-2010), serta generasi-generasi yang akan datang. Yang jelas, generasi muda pada saat saya menulis tulisan ini lah yang akan merayakan seabad Indonesia merdeka kelak.

Jika kita hitung, kita masih memiliki waktu sebanyak 28 tahun untuk mempersiapkan diri menyambut peristiwa tersebut. 28 tahun merupakan waktu yang tidak sebentar. Akan tetapi, 28 tahun merupakan waktu yang sangat banyak untuk berbenah diri dan memajukan negara ini. Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk membuat negara ini berkembang ke arah yang lebih baik.

Berkaca dari Keadaan Saat Ini

Sebelum melakukan pembenahan, patutlah kita berkaca terlebih dahulu terhadap keadaan yang terjadi di negara kita saat ini. Negara kita saat ini berada di era persaingan global yang sangat ketat. Selain itu, negara kita saat ini tergabung dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), di mana kini arus barang dan jasa antar negara-negara Asean begitu bebas. Hal ini menyebabkan negara kita wajib memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) dengan keterampilan dan etos kerja yang baik.

Jika tidak, Indonesia akan tertinggal, bahkan akan tertinggal jauh, dengan negara-negara lainnya. Selain itu, patut kita akui bahwa kita saat ini sedang di dalam ancaman disintergrasi antar sesama anak bangsa. Di mana, saat ini ujaran kebencian semakin intensif di ruang-ruang publik, terlebih di linimasa media sosial kita. Tidak jarang kita mendapati suatu kelompok yang dengan mudahnya melabel kelompok yang lain di negeri ini. Alih-alih melindungi negara ini, beberapa kelompok menerapkan standar mereka bagi kelompok yang lain.  

Selain itu, kita juga sering, bahkan bisa dikatakan sudah bosan, melihat kasus tindak pidana korupsi yang semakin bertambah bahkan selalu datang silih berganti. Belum selesai satu kasus ditangani oleh para aparat penegak hukum kita, kita disuguhkan dengan berita kasus korupsi yang baru. Semua berawal dari satu sifat buruk, yakni ketamakan. 

Oleh karena itu, berkaca dari keadaan tersebut, saya berpendapat bahwa ada dua hal yang dapat kita kembangkan selama 28 tahun yang akan datang, sampai kita merayakan seabad Indonesia merdeka pada tahun 2045 nanti.

 

Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 

Yang pertama adalah mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) beserta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) melalui pendidikan. Kita patut bersyukur bahwa akses pendidikan saat ini sudah lebih baik walaupun saat ini akses pendidikan sedang dipersiapkan bagi mereka yang belum dapat merasakannya. Kita juga patut bersyukur bahwa negara kita saat ini pemerintah kita sedang serius mengembangkan pendidikan di negara kita, diantaranya dengan pengembangan pendidikan vokasi dan pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP). Pada tanggal 16 Agustus 2017 kemarin, pesawat N219 karya anak bangsa berhasil terbang perdana di Bandung, Jawa Barat. Hal ini merupakan pertama kali sejak 10 Agustus 1995, ketika pesawat N250 berhasil terbang perdana di Bandung.

Berkaca dari hal tersebut, selama 28 tahun kedepan, anak bangsa dapat mengembangkan dirinya dan juga Iptek di negara kita melalui pendidikan. Berbagai sarana dan prasarana pendidikan saat ini sudah tersedia dan akan diusahakan oleh pemerintah kita. Tinggal yang dapat kita lakukan adalah memanfaatkan fasilitas pendidikan tersebut untuk mengembangkan diri dan juga ilmu pengetahuan dan teknologi. Bagaimana cara untuk memanfaatkannya? Belajar dengan sungguh-sungguh. Hal itu lah yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan diri dan Iptek di negeri kita.

 

Menanamkan Nilai-nilai Luhur

Selain itu, yang dapat kita lakukan untuk keadaan selama 28 tahun kedepan adalah menanamkan nilai-nilai baik bagi seluruh anak bangsa. Kita tidak bisa mengelak bahwa negara kita saat ini berada dalam masa degradasi nilai-nilai baik. Di antaranya adalah etos kerja, nilai-nilai budi pekerti dan juga nilai-nilai Pancasila. Jika anak bangsa memiliki keterampilan, mampu menguasai Iptek, tetapi tidak memiliki etos kerja dan nilai-nilai luhur, keterampilan yang dimiliki tersebut bisa jadi tidak akan bermanfaat bagi negeri ini. 

Tidak bisa kita pungkiri bahwa 28 tahun adalah waktu yang sangat panjang dan juga merupakan sebuah kesempatan untuk kembali menanamkan etos kerja, nilai-nilai budi pekerti dan juga nilai-nilai Pancasila bagi seluruh anak bangsa. Nilai-nilai tersebut merupakan nilai yang mendasar dalam hidup kita sebagai anak bangsa dalam bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan bersaing dalam era persaingan global. Nilai-nilai tersebut juga lah yang dapat kita gunakan untuk memenangkan persaingan antar bangsa di dunia ini yang saat ini begitu ketat dan akan semakin ketat di hari yang akan datang.

Hari ini kita merayakan 72 tahun Indonesia merdeka. Pada hari ini kita diajak untuk terus kerja bersama dalam mengisi kemerdekaan untuk membangun negeri dan membawa negeri kita ke arah yang lebih baik. Tidak perlu muluk-muluk untuk mengusahakan perubahan bagi negeri ini. Dengan mengembangkan dan memperlengkapi diri dengan keahlian dan nilai-nilai luhur bangsa, kita dapat membawa negeri ini ke arah yang lebih baik. Perubahan tersebut hendaknya bukan hanya terwujud untuk menyongsong seabad Indonesia merdeka di tahun 2045. Hendaknya perubahan yang kita bawa didasari sebuah tekad bahwa negeri ini harus berkembang menuju arah yang lebih baik di masa yang akan datang.

Dirgahayu Republik Indonesia!

Semarang, 17 Agustus 2017

 

Jeremia Kevin Setiawan (Simanjuntak)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun