Mohon tunggu...
jeremi penatas
jeremi penatas Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Digital Marketing | Social media | Creative

think,create,share

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Pemanfaatan Teknologi Terhadap Efisiensi Penggunaan Transportasi Angkot dengan Inovasi Jak Lingko

12 Juli 2021   12:06 Diperbarui: 5 Desember 2023   01:22 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tranportasi adalah alat yang digunakan manusia untuk mempermudah menjangkau suatu tempat ke tempat lainnya. Indonesia memiliki penduduk yang sangat melimpah dengan jenis transportasi yang beragam. Salah satu transportasi yang sering digunakan adalah angkot, yaitu angkutan umum berupa mobil yang mengangkut lebih dari 5 penumpang dengan argo yang terbilang sangat terjangkau. Angkot atau angkutan kota pertama kali muncul pada tahun 1970.

Bagaimanapun angkot pada jaman maju ini masi mendapat pandangan negatif dari beberapa masyarakat.Banyak masyarakat yang lebih memilih berpergian menggunakan kendaraan pribadi maupun bus. Banyaknya cerita mengkhawatirkan dari beberapa penumpang angkot menjadi alasan besar bagi orang lain untuk tidak menggunakannya. Salah satu masalah umumnya yaitu banyak angkot yang tidak mempunyai izin, penurunan penumpang disembarang tempat,pembayaran yang tidak efisien, dan fasilitas angkot yang tidak memadai. Padahal angkot merupakan transportasi yang sangat berpengaruh dalam mengurangi kemacetan yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Hal tersebut sontak mendapat perhatian dari gubernur DKI Jakarta, beliau melakukan inovasi pada angkutan kota dengan menggandeng teknologi untuk menciptakan suatu terobosan baru dalam dunia transportasi dengan tujuan menjawab keresahan masyarakat sekaligus mengatasi permasalahan besar di Jakarta yaitu kemacetan. Mengingat juga kita dalam suatu keadaan pandemi yang dimana seluruhnya membutuhkan kontak yang sedikit. Pertukaran barang antar manusia juga sedang dihindari,ditakutkan akan menularkan virus yang sedang beredar yaitu covid-19. Pemerintah dan karyawan memikirkan solusi yang tepat untuk menanggapi semua keresahan yang ada.

Munculah suatu inovasi yang dibuat oleh gubernur DKI Jakarta, Anies baswedan yang disebut Jak Lingko.Jak Lingko adalah alat angkutan umum yang diresmikan oleh gubernur Jakarta berbasis mobil dengan sistem pembayaran kartu dan sistem rute yang terorganisir. Di setiap Jak Lingko terdapat EDC atau mesin khusus yang disediakan untuk transaksi pembayaran dengan cara menempelkan kartu.Kartu yang digunakan bisa berupa kartu atm maupun kartu khusus Jak Lingko. Untuk mendapatkan kartu Jak Lingko pengguna bisa membelinya di halte terdekat,cukup merogoh kocek Rp 30.000,- yang belum termasuk isi saldo penggunaan.

Kelebihan inovasi transportasi ini tidak hanya berhenti disitu saja,secara kasat mata mungkin tidak memiliki perbedaan pada angkot yang sudah ada. Namun para pengguna harus tahu bahwa angkot modern ini memiliki ciri khas yaitu terdapat stiker yang menandakan bahwa transportasi tersebut adalah Jak Lingko, angkot dengan pembayaran khusus dan keamanan yang terjamin. Pemerintah juga melengkapi angkutan ini dengan pendingin agar warga Jakarta yang menaikinya merasa nyaman. Seluruh pengemudi telah mendapatkan izin dan lisensi resmi dari pemerintah, yang tentunya aman dan terpercaya.

Hal itu menjadi kabar baik bagi warga DKI Jakarta, penggunaan transportasi umum Jak Lingko terbukti ampuh untuk mengurangi kemacetan di Jakarta. Warga berbondong-bondong untuk mencoba transportasi dengan inovasi baru ini. Jak Lingko resmi beroperasi pertama kali pada 1 Oktober 2018 lalu sempat terhenti dan kembali menjadi fungsional pada 1 Juli 2020. Angkutan umum ini bisa ditemui di beberapa titik kota jakarta,anda bisa menemukannya di halte terdekat dengan mobil berstiker khusus.

Kehadiran program baru ini mendapat respon baik dari banyak pihak,juga mendatangkan banyak keuntungan dalam berbagai sektor. Banyak orang yang mengklaim bahwa angkot ini lebih nyaman dan efisien,pengemudi juga turut mengatakan hal yang serupa bahwa mereka tidak perlu lagi mengejar setoran. Namun, belum semua angkutan umum versi lama bergabung ke dalam Jak Lingko. Hal tersebut dikarenakan terdapat persyaratan khusus untuk bergabung ke dalam program ini yaitu mobil yang digunakan haruslah mobil yang kompatibel, keluaran terbaru atau minimal tahun 2015.Alasan tersebut menjadikan beberapa supir angkot belum menyanggupi syarat yang diberi.

Disamping para supir angkot yang belum bergabung,terdapat beberapa keuntungan yang sudah dirasakan oleh supir Jak Lingko. Salah satu keuntungan yang mereka rasakan adalah mendapatkan service gratis oleh Pt.Suzuki,hal ini dilakukan oleh pihak Suzuki dalam rangka memajukan transportasi indonesia yang aman dan nyaman. Pengemudi juga sudah tidak perlu repot dalam bidang pembayaran atau mencari kembalian. Mereka juga mengatakan bahwa Jak lingko menggunakan sistem gaji setara UMR, bukan lagi berupa setoran.

Di masa pandemi ini Jak Lingko juga berperan besar dalam memutuskan rantai virus. Sistem pembayaran kartu atau non tunai yang diterapkan dalam angkot membantu menghindari perpindahan bakteri melalui uang. Sejak angkot ini berada dibawah awasan pemerintah, maka protokol kesehatan turut dijalankan di dalam kendaraan. Social distancing tetap dilakukan di Jak Lingko, maka angkutan umum ini tetap aman dan efektif untuk digunakan di masa-masa sekarang. Hal tersebut menjadi kabar baik bagi para penggunanya agar tidak khawatir terhadap kondisi yang sedang berlangsung sekaligus dapat berpergian dengan aman tanpa takut terpapar virus.

Hal ini menyimpulkan bahwa Jak Lingko merupakan inovasi baru yang sangat berhasil dan berguna bagi kehidupan masyarakat. Tidak hanya penumpang,pengemudi juga turut mendapatkan banyak keuntungan. Program angkutan umum satu ini juga terbukti efektif dalam menurunkan angka kemacetan khususnya di daerah DKI Jakarta. Pemerintah berhasil menjawab keresahan masyarakat secara modern yaitu menggunakan teknologi. Dengan adanya Jak Lingko pak Anies Baswedan mengharapkan masyarakat jakarta dapat mulai menggunakan transportasi umum agar tidak terjadi kemacetan yang membludak, mengurangi polusi kendaraan, serta membantu sumber pencaharian para supir angkot.

penulis oleh Jeremi Penatas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun