Mohon tunggu...
jeraljefta
jeraljefta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jeral Jefta Ramadhani | Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya | Asal Kediri.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Untuk Makan Sekeluarga, Saya Harus Menjadi Budak Kapitalis.

20 Desember 2024   23:02 Diperbarui: 21 Desember 2024   17:06 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://i.pinimg.com/736x/1d/88/b7/1d88b70b1d229f97cea56f3e16b0a78e.jpg

Sejarah Kapitalis.

Paham kapitalisme dimulai dari ajaran Adam Smith dengan bukunya the Wealth of Nations di abad 18. Prinsip esensial yang diajarkan Smith adalah, ”Setiap orang, sepanjang dia tidak melanggar hukum keadilan, mesti diperbolehkan secara bebas mengejar kepentingan sendiri dengan caranya sendiri, dan diperbolehkan bersaing dengan orang lain di bidang usaha dan pengumpulan modal.”Menurut Smith, kebebasan alamiah terdiri atas hak untuk membeli barang apa saja dan dari mana saja termasuk produk asing tanpa dikenakan tarif pajak atau kuota impor. Kebebasan itu juga meliputi hak setiap orang untuk mencari pekerjaan di mana pun yang dikehendakinya dan untuk mendapatkan upah sesuai pasar.Walaupun sangat mendukung dan menginginkan kenaikan upah, Smith berpendapat upah harus naik melalui proses alamiah di pasar tenaga kerja, bukan lewat ketentuan pemerintah. Masyarakat ideal yang dibayangkan Smith adalah masyarakat yang dipenuhi nilai kebaikan, kedermawanan, dan hukum sipil yang melarang praktik bisnis yang tidak adil.

sebenarnya Adam Smith mengemukakan kapitalisme secara jelas bahwa untuk memperoleh upah yang lebih harus dengan proses alamiah di pasar tenaga kerja, bukan lewat  pemerintah. bahkan smith berbicara tentang keadilan bagi praktik bisnis yaitu para pekerja. maka dari itu pada zaman sekarang, perbudakan yang tidak ideal yang tidak sesuai dengan yang dikemukakan smith sekarang malah merajalela.

Sistem Kapitalis.

Dalam bukunya Krl Max Tentang Das Kapilat, dia mengkritik tentang sistem yang dikemukakan oleh orang-orang kapitalis yang membunuh mental pekerjanya dan mensejahterakan bosnya bagaikan menyiram bunga dengan air mata. dalam hal ini yang saya maksud adalah sistem kapital  yang ada dalam perusahaan-perusahaan yang berdiri yang menganut sitem kapitalis ini. secara garis besar sistem ini mengorbankan penderitaan bagi pekerja/buruh  yang menghidupi keluarga dari sibos perusahaan.

Marx menjelaskan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah waktu kerja sosial yang diperlukan untuk memproduksi barang tersebut. dengan begitu dapat kita pahami bahwa nilai dari suatu perusahaan itu secara esensinya adalah pekerjanya. Marx juga memulai dengan konsep komoditasn yang memiliki nilai guna ( utility ) dan nilai tukar ( exchange value ) .ia juga mengritik tentang fetisisme komoditas yaitu bagaimana hubungan sosial antara manusia " tersembunyi " dibalik hubungan antara benda-benda , sehingga menciptakan ilusi barang memiliki nilai secara inheren.Dalam sistem kapitalisme, komoditas dipuja seolah-olah memiliki kekuatan magis, sehingga orang mengabaikan bahwa nilai tersebut sebenarnya berasal dari kerja dan hubungan antar manusia. Hal ini mengakibatkan pekerja teralienasi dari hasil kerja mereka, karena mereka tidak memiliki kontrol atas komoditas yang mereka produksi, dan justru menjadi konsumen dari barang yang mereka buat sendiri.

Pekerja dijadikan budak korporat.

dalam sistem kapitalisme apa yang membuat perusahaan itu menjadi kapitalisme yaitu ditandai dengan pekerja/buruh disuruh bekerja secara lebih oleh bosnya denganupah yang tidak seberapa pantas oleh kerja tambahan itu hal ini dinamakan dengan " nilai lebih". hal ini dapat dimaknai dengan pekerja dituntut untuk bekerja secara lebih yang tidak sesuai dengan jam oprasionalnya dan nilai lebih yang dihasilkan dari kerja itu diambil oleh kapitalis.

eksploitasi pekerja oleh kapital ini karena mengambil surplus value dari pekerja tanpa memberikan kompensasi penuh atas kerja keras yang sudah dilakukan oleh pekerja. Marx memprediksi  bahwa kapitalsime akan membuat pekerja ini mengalami pemiskinan relatif ( kesenjanhgan semakin melebar ) dan pasti penurunan standart hidup yang nyata ) hal ini memunculkan kesenjangan ekonomi yang membuat adanya kelas ekonomi didunia nyata. yang dimana dapat kita ketahui kaum pekerja ini  ( ploretar ) dan pemilik modal (  borjouis ).hal ini membuat kesenjangan yang dibuat oleh kaum borjuis ini merambah tidak hanya didunia pekerja, didunianyata/ dikehidupan yang nyata kaum  ploretar ini akan mengalami krisis mental. 

Apakah Prediksi Marx akan terjadi/sudah terjadi di Indonesia ?

Bangsa Indonesia sendiri sebenarnya tidak menganut paham kapitalisme,sosialisme,komunisme, maupun liberalisme. Ideologi bangsa kita adalah Pancasila nasionalisme. kapitalisme ini kalau menurut saya adalah sebuah sikap  yang dianut oleh seseorang bahkan meskipun seseorang itu tidak sadar bahwa dia adalah kapitalis. banyak yang bilang juga bangsa kita itu semi kapitalis namun juga banyak yang mengatakan bahwa bangsa kita sosialis.

sebenarnya bung Karno mengemukakan yaitu NASAKOM yaitu nasioanalisme, agama, komunisme. sebenarnya tujuan dari nasakom ini ada banyak namun dalam pembahasan ini saya ambil adalah untuk menggantikan sistem parlementer  yang gagal  pada tahun itu dan lahirlah nasakom pada tahun 1956 dengan tujuan untuk mensejahterakan rakyat, namun nasakom ini gagal karena adanya G30S PKI. 

Runtuhnya rezim Orde Baru telah diikuti dengan meluasnya liberalisasi ekonomi dan semakin terintegrasinya perekonomian nasional dalam jaringan perekonomian dunia. Reformasi politik yang didukung negara maju telah mengendalikan negeri ke arah praktik neo-liberalisme di berbagai sektor,dengan prasyarat keterbukaan bagi investasi asing yang tidak terbatas.Meningkatnya arus globalisasi di milenium baru yang semakin membuat dunia terkoneksi tanpa batas, peran kapital yang dikontrol para pemilik modal domestik dan asing, serta kolusi politisi dan pembuat kebijakan di parlemen dan pemerintahan, telah mendorong menguatnya ancaman modal asing disektor-sektor yang menjadi hajat hidup orang banyak, yang berhubungan

Sedangkan pada masa sekarang, dengan berkembanya suatu Bangsa tuntutan ekonomi suatu bangsa harus dipertaruhkan guna tetap eksis di kancah internasional. segala upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju upaya-upaya yang dilakukan bangsa indonesia bahkan tidak masuk akal. Bahkan negara kita menurut saya sudah condong kenegara kapitalis yang dimana jika  kita pahami negara kita itu dikendalikan oleh oligarki. pemerintah itu penakut unutk menjadi pemerintahan yang jujur. tujuan belanda dan penjajah lain menjajah Indonesia yaitu sebab Indonesia kaya akan rempah-rempah, bahkan sekarang bangsa Indonesia memiliki tambang freepot yang sahamnya dikuasai negara 51% tetapi rakyatnya tetap gitu-gitu saja, bahkan rakyat menengah dan bawah itu bekerja hanya untuk makan.

dengan sadisnya lagi UMR yang diberikan oleh pemerintah, dan pajak-pajak  yang diberikan itu tidak setara dengan upah yang diberikan. Perusahaan-perusahaan menjadikan pekerjanya menjadi budak yang korporat yang harus tunduk oleh orang kapitalis. sebenarnya hal ini sudah terjadi pada masa belanda datang dapat kita namakan dengan feodalisme.  hal ini tidak menjadikan bangsa kita menjadi bangsa maju, malah dapat dibilang stagnan. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus tanpa adanya suatu perubahan yang signifikan dan suatu ketika bangsa kita dijajah negara lain saya percaya bahwa rakyatnya tidak akan ikut berperang membantu negaranya. sebab negara bagai menghisap darah rakyat.

Internasional Dikuasai Kapitalis

kapitalisme ini dalam kancah internasional sebenarnya sudah ada pada abad 16-19 dieropa yaitu pada masa perbankan komersial eropa dimana sekelompok individu maupun sekelompok individu dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu  yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribaditerutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin terlebih dahulu, kemudian buruh yang berperan sebagai operator mesin guna mendapatkan nilai dari bahan baku yang diolah.

Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya pengubahan menjadikan kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu.Dengan prinsip tersebut, pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna memperoleh keuntungan bersama, tetapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi.

Perkembangan kapitalisme industri tidak merata, sehingga telah membentuk pembagian kerja spasial. Negara-negara maju menjadi pusat kendali dan keuntungan industri, sementara negara-negara terbelakang menjadi gudang bahan mentah, tenaga kerja murah, dan kebijakan lingkungan yang longgar.Pertama sistem ekonomi kapitalisme telah mengajarkan pertumbuhan ekonomi hanya akan terwujud jika semua pelaku ekonomi terfokus pada akumulasi kapital. Dimana mereka menciptakan mesin “penyedot uang” (lembaga perbankan). Sisa-sisa uang di sektor rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan “disedot”.Dan yang memanfaatkan uang tersebut adalah pengusaha besar dan sehat  yaitu kaum kapitalis.

Jurus yang kedua kaum kapitalis merasa perlu membuat mesin “penyedot uang” yang lebih ampuh lagi, yaitu pasar modal. Dengan pasar ini, para pengusaha cukup mencetak kertas-kertas saham untuk dijual kepada masyarakat dengan iming-iming akan diberi deviden. Dengan persyaratan untuk menjadi emiten dan penilaian investor yang sangat ketat, lagi-lagi hanya perusahaan besar dan sehat saja yang akan dapat menjual sahamnya di pasar modal.
Kaum kapitalis lalu mengunakan jurus ketiga, yaitu “memakan perusahaan kecil”. Contohnya, jika di suatu wilayah banyak terdapat toko kelontong yang kecil, maka cukup dibangun sebuah mal yang besar. Dengan itu toko-toko itu akan tutup dengan sendirinya. Perusahaan besar bisa melakukan ekspansinya dengan didukung oleh perbankan dan pasar modal.

Agar perusahaan kapitalis dapat lebih besar lagi, mereka harus mampu memenangkan persaingan pasar. Persaingan pasar hanya dapat dimenangkan dengan menjual produk-produknya dengan harga termurah. Caranya dengan mengusai sumber-sumber bahan baku seperti pertambangan, bahan mineral, kehutanan, minyak bumi, gas, batubara dan air, melalui perbankan dan pasar modal.
Tidak itu saja , jurus berikutnya adalah “mencaplok” perusahaan milik Negara (BUMN) yang sangat strategis, seperti sector telekomunikasi, transportasi, pelabuhan, keuangan, pendidikan, kesehatan, pertambangan, kehutanan dan  energy. Caranya dengan mendorong munculnya Undang-Undang privatisasi BUMN.

jurus pamungkas untuk menghadapi krisis ekonomi sangat sedehana, yaitu dengan " memaksa " pemerintah untuk memberikan talangan atau stimulus ekonomi.dananya yaitu dari APBN negara. cara itu paling ampuh untuk memperbudak masyarkat. bagaimana di negara mu?

Sosialisme Karl Marx.

Karl Marx berpendapat bahwa tanpa kapitalisme, dunia bisa tetap maju, tetapi melalui sistem sosialisme yang lebih adil. Menurutnya, kapitalisme menciptakan ketidakadilan dan eksploitasi kelas pekerja, di mana buruh tidak memiliki kontrol atas alat produksi dan hasil kerjanya. Marx percaya bahwa perubahan menuju masyarakat yang lebih tinggi diperlukan untuk menghapus kelas-kelas sosial dan mencapai keadilan ekonomi. Dalam pandangannya, perkembangan masyarakat ditentukan oleh cara produksi, bukan oleh ideologi atau politik. Oleh karena itu, transisi ke sosialisme dianggap sebagai langkah menuju kemajuan yang lebih inklusif.

Menurut Karl Marx, ideologi sosialisme dapat memajukan suatu bangsa dengan menghapuskan eksploitasi kelas dan menciptakan masyarakat tanpa kelas. Sosialisme, dalam pandangannya, berfokus pada kepemilikan sosial atas alat produksi dan distribusi kekayaan secara adil. Dengan menghilangkan alienasi kerja dan memberikan kontrol kepada pekerja, Marx percaya bahwa produktivitas akan meningkat dan kesejahteraan sosial akan terwujud. Dia menekankan bahwa perubahan ini harus dilakukan melalui revolusi untuk menggantikan kapitalisme yang dianggapnya merusak hubungan sosial dan ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun