Mohon tunggu...
Jepson Siahaan
Jepson Siahaan Mohon Tunggu... Mahasiswa - The science of victory

Menulis dimulai dengan mencintai sebuah buku

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rusia dan Kekuatan Militernya

12 Agustus 2022   02:19 Diperbarui: 12 Agustus 2022   03:03 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: iStock karya Rusm (Foto rudah nuklir Rusia "Topol-M" dalam parade militer, Moskwa, Rusia)

Berbicara tentang negara beruang merah ini sangat menarik untuk dibahas tentang sekilas kehidupan Putin itu sendiri, diketahui sebagai mantan anggota KGB atau ( komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti ) yaitu salah satu agen intelijen yang disegani di dunia, bekerja sebagai seorang intelijen menjadi tiket emas bagi Putin untuk bisa mencapai puncak kekuasaan Rusia, Vladimir Vladimirovich Putin atau dikenal Presiden Putin lahir pada tanggal 7 Oktober 1952 di Leningrad yang telah berubah nama menjadi Saint Petersburg. 

Menduduki jabatan sebagai presiden kedua di negara federasi Rusia dengan mengantikan Boris Yeltsin pada tanggal 7 mei 2000, dengan kekuasaan yang dimiliki Putin menunjukan kepribadian sebagai seorang yang merendah dan kurang minat menunjukan jati dirinya di publik, sebutan " Invisible Man " ditujukan buatnya sebagai seorang yang memiliki kekuasaan sebagai presiden yang bekerja bertahun-tahun dan berkuasa di balik layar.

Berdasarkan sistem paternalistik yang kuat Putin menegaskan bahwa peran negara harus lebih menonjol daripada elemen sipil, hal ini karena Rusia memiliki indeks "power distance" yang tinggi. Terbukti rakyat Rusia menerima sikap kooperatif otoritas yang semua kebijakan diputuskan oleh Putin.

Dengan julukan sebagai demokrasi berdaulat Putin mengatakan bahwa kekuasaan demokrasi ditentukan oleh Rusia sendiri bukan intervensi dari pihak luar, jiwa nasionalisme yang dimiliki Putin dengan mengemban tugas membawa kembali Rusia ke masa kejayaannya. Ia mengembalikan Rusia menuju arah pembangunan revolusioner yang terorganisir, tertata rapi dan dengan ketegasannya menginginkan tidak ada campur tangan negara lain terhadap Rusia, sebab Putin dengan keyakinannya mampu membuat Rusia bangkit kembali.

Putin yang terbentuk dengan pemikiran dan karakter yang tegas, pelan tapi pasti bisa membuat Rusia diakui oleh negara lain, hanya satu keinginan Putin yaitu membangkitkan masa kejayaan Rusia tidak terbelenggung dengan mesianisme ideologi.

Kebijakan Putin yang membuat keputusan dalam melakukan invasi ke Ukraina sejak tanggal 24 Februari 2022 menjadi pertanyaan,  seberapa besar kekuatan militer Rusia sehingga presiden Vladimir Putin terlihat dengan percaya diri menyerang ukraina walaupun banyak negara kuat tidak setuju dengan keputusan itu.

 Menurut sumber federation of America Scientists menyatakan bahwa Rusia menduduki posisi pertama memiliki senjata nuklir berjumlah 5.977 hulu ledak nuklir, diikuti oleh Amerika Serikat 5.428, sedangkan Tiongkok sebagai negara asia memiliki sebanyak 350 unit, Prancis 290 unit, Inggris 225, Pakistan 165, India 160, Israel 90, sementara posisi terakhir diduduki oleh Korea Utara yang sering pamer kekuatan nuklir di setiap parade militer kenegaraan hanya memiliki 20 Unit saja.

Berdasarkan sumber Hans.M Kristensen dan Matt Korda (2022) menyatakan bahwa kekuatan hulu ledak nuklir Rusia berjumlah 1.588 hulu ledak nuklir aktif siap perang, 2.889 hulu ledak nuklir cadangan, 1.500 hulu ledak pensiun, misil balistik darat 812, balistik kapal selam 576,dan yang terpasang di pesawat tempur sebanyak 200.

Menurut ahli proliferasi nuklir jenewa santa security policy sebagian nuklir Rusia siap diluncurkan dalam waktu hitungan 10 menit saja, Tidak bisa dibayangkan apabila perang nuklir terjadi abad 21 ini, sedangkan dua bom yang jatuh di Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945 saja telah membunuh ratusan ribu manusia, bagaimana jika sebanyak ini ?

Pada awal januari 2022 ada lima negara kuat nuklir global berjanji untuk memastikan bahwa tidak akan ada lagi perang nuklir terjadi, lima negara itu adalah Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Tiongkok, dan Rusia, mereka mengatakan bahwa mereka bertanggung jawab untuk mencegah terjadinya perang antar negara pemegang nuklir serta bekerjasama dengan semua negara untuk menjaga keamanan dunia. Komitmen yang dipegang ini tentu saja memberikan kelegaan karena ke lima negara ini merupakan negara penting dalam pergaulan nuklir global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun