Pertama secara online, pihak bank akan menghubungi melalui telepon kepada Hrd setiap perusahaaan baik yang sudah payrol dan non payrol di Bank Mandiri, untuk memberitahukan kepada para pegawai yang berminat menggunakan aplikasi tersebut, jika ada pegawai yang berminat Hrd akan menghubungi pihak Bank Mandiri untuk membuat jadwal tanggal dan jam melakukan presentasi mengenai aplikasi ini melalui zoom meeting.Â
Kedua secara offline, dimana saat ini telah ada kelonggaran pembatasan berkumpul dengan tetap sesuai protokol kesehatan yaitu menggunakan masker dan jaga jarak, Bank Mandiri dengan gencarnya mulai menawarkan produknya melalui pameran yang digelar open booth (buka stan) digedung perkantoran dan tempat fasilitas umum seperti pasar, stadion, pusat perbelanjaan.Â
Bagi para nasabah yang berkeinginan membuka Livin’by Mandiri ditempat akan diberikan merchandise berupa tumbler, e-money, bantal boneka, dan beraneka ragam hadiah diberikan. Selain penawaran secara online dan offline Bank Mandiri juga menawarkannya melalui iklan videotron dan media sosial seperti instagram, youtube, dan tiktok.
Tercatat pada kuartal I/2022 lebih dari 96% transaksi perbankan Bank Mandiri menggunakan digitalisasi yang semuanya berbasis pada teknologi, dan pada akhir tahun 2021 sebanyak 12 juta pengguna aplikasi Livin by Mandiri telah menggunakannya, kemudian pada tahun 2022 ini ditargetkan adanya eskalasi sebesar 16 juta pengguna bertambah.
Diharapkan dengan aplikasi ini membawa dampak feedback positip yang sangat besar kepada para nasabah karena diberikan kemudahan melakukan transaksi lebih cepat dan aman dimanapun dan kapanpun tanpa harus datang ke kantor Bank Mandiri terdekat.
Sekian tulisan ini, salam sehat selalu, terima kasih
Jepson Siahaan - 21111074
Program Studi Manajemen
Universitas Trilogi- Jakarta
Sumber buku :
Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip pemasaran, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.