Ibu, ribuan tetes air matamu mungkin engkau jaga saat engkau mengandung, mengasuh dan membesarkan kami.
Ibu, ketika matahari belum terbit, Engkau telah pergi ke hutan belantara, mencari sesuap nasi untuk kami. Ketika pulang, bukannya mencari tempat tidur untuk beristirahat, ibu malah langsung pergi ke ladang untuk bertani.
Tak pernah kau lihatkan perasaan lelah mu, sampai tulang-tulangmu kini mulai merapuh, namun semangatmu memupuskan semua kelelahan itu.
Setiap hari engkau berjuang demi anak-anakmu melukiskan cita-cita mulai dari bangku Sekolah Dasar hingga Universitas. Bertahun-tahun kami menyusahkanmu, bertahun-tahun pula engkau tetap sabar melayani dan menafkahi kami.
Ibu, sungguh jasa-jasa tak ternilai harganya, Ketegaranmu dan Almarhum Bapak dalam mendidik kami sungguh berharga.
Hari ini, kulihat kegembiraan-Mu karena 2 Putri-Mu akan di mengakhiri masa perkuliahannya di Universitas. Engkau bersiap-siap sejak malam. Pagi-pagi sekali ibu juga telah terjaga membungkus beberapa bekal untuk sang anak di perantauan.
Beras, sedikit Cance dan Emping, jeruk , pisang dan salah engkau muatkan dalam sebuah kotak Indomie, sebagai oleh2 untuk putra-putrimu di Ibukota.
Senin, 27 Januari 2014 kita berangkat dari rumah untuk melanjutkan perjalanan ke Pontianak. "Jadi juak Ummak pakai taksi bangde, lakak di sabbut-sabbut dolok" ucapmu ketika menunggu keberangkatan taksi ke Pontianak.
Sekarang, 2 putri mu akan di Wisuda bu. Menyandang gelar Sarjana Ekonomi (Akutansi dan Manajemen). Semoga perjuangan panjang ibu dan(alm) bapak terbayar dengan prestasi anak-anakmu.
Terimakasih Ibu dan (Alm) Apak, semoga ini adalah wujud Pengabdian Ibu dan Apak kepada Allah SWT dan kami semua diberikan kesuksesan dunia dan Akhirat.
Selamat diwisuda Adek-adekku, Nurhayati Putrinye Tarmiji dan Verawati Putri Tarmiji Suib.
Semayong-sambas, 27/1/2014
Jepriadi Tarmiji Suib