Ohhh! Masuk dalam Lorong mesin waktu...
Betapa melelahkannya diriku melakukan perjalanan melintasi waktu pertama kalinya ini. Entahlah akan menjadi siapa diriku ke masa lalu. Â
Tibalah di masa lalu.Â
"Oh My God," batinku terkejut menyadari sedang duduk dibelakang kemudi sebuah truk Fuso.
Truk-ku menabrak pagar sebuah rumah besar. Kucoba tenang untuk berpikir. Segera kulihat dompet di celana, SIM, STNK, serta surat jalan muatan.
Setelah memahami siapakah profil dari sopir dan muatan truk, diriku keluar truk untuk melihat kondisi bemper truk dan pagar rumah besar.
Orang-orang sekitar telah berdatangan dan berkumpul menyaksikan kejadian ini. Aku hanya duduk terpekur di depan truk, sambil menahan kantuk luar biasa.
Tak berapa lama keluarlah seorang lelaki paruh baya. Diriku lalu menghampiri dan langsung bersimpuh di kakinya.
"Pagi Pak. Mohon maaf, saya benar-benar tak sengaja. Ngantuk tak sempat beristirahat dalam perjalanan semalam. Maafkanlah," lirihku dalam keadaan tak berdaya.
"Hmmm. Bangunlah. Tenangkan diri dulu. Ayo kita duduk," kata pemilik rumah sambil menjabat tanganku.
"Namamu siapa?," tanya pemilik rumah.
"Kirono," jawabku.
Kemudian beliau memanggil pembantunya untuk menyiapkan sarapan.
"Ayo sarapan dahulu ya. Kamu terlihat lelah dan pucat. Pasti belum makan," ujar pemilik rumah dalam bahasa Jawa.
"Pak Kirono asalnya darimana, muat apa dan dikirim kemana?," tanya beliau.
Kemudian kujelaskan asal daerah, nama perusahaan pengirim dan penerima muatan, serta nama perusahaan ekspedisi truk.
"Uang jalan masih cukup kan setelah selesai urusan bongkar?," tanya beliau.
"Maaf Pak. Jujur saja buat beli makan dan beli solar gak ada lagi. Tadi urusan nge-mel lebih banyak dari biasanya. Trus nambal ban sampai dua kali," jawabku sejujurnya.