Mohon tunggu...
JepretPotret
JepretPotret Mohon Tunggu... Freelancer - ........ ........

........

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tampang Sorbeje Penggerebek Benteng Cakraningrat IV dan Mercusuar Sembilangan

2 Desember 2018   00:29 Diperbarui: 2 Desember 2018   00:30 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampang Sorbeje [Foto: screenshot Youtube Jelajahnesia]

Pemandu hanya mengijinkan untuk tak terlalu berlama-lama di dekat areal sumur. Syukurlah tak ada hal aneh yang mengiringi terjadinya sesuatu, seperti yang sering disaksikan dalam tayangan acara Dunia Lain di televisi. Gak tahu kalau malam hari... Maka perjalanan dilanjutkan menyusuri hutan, hamparan pematang sawah, ladang, hingga sungai dan bibir pantai yang tertutup lebatnya hutan.

Sumur air tawar [Foto: screenshot Youtube Jelajahnesia]
Sumur air tawar [Foto: screenshot Youtube Jelajahnesia]
Mencicipi air sumur | Foto: Screenshot YouTube Jelajahnesia
Mencicipi air sumur | Foto: Screenshot YouTube Jelajahnesia
Wah ada sebuah sumur yang ternyata ketika ditimba akan mendapatkan air tawar. Wow, padahal lokasinya hanya beberapa meter saja dari bibir pantai. Seusai mencicipi air sumur yang segar, tak lama kemudian melewati sebuah peternakan ayam skala besar. Katanya sih yang punya wong Suroboyo. Keren juga nih investor dalam memilih lokasi yang tersembunyi jauh dari keramaian.

Sesi Foto bersama seusai menggerebek Benteng Cakraningrat IV | Foto: Screenshot YouTube Jelajahnesia
Sesi Foto bersama seusai menggerebek Benteng Cakraningrat IV | Foto: Screenshot YouTube Jelajahnesia
Akhirnya ekspedisi penggerebekan bekas bunker Jepang tersebut berakhir setelah memakan waktu hingga 4 jam lamanya. Rombongan kembali berada di titik awal berkumpul untuk beristirahat, makan siang, dan menunaikan ibadah bagi yang menjalankannya. Setelah beristirahat seusai ekspedisi 'menggerebek' bekas bunker Jepang, pukul 16.00 bus rombongan melanjutkan perjalanan menuju sebuah lokasi yang tak jauh jaraknya.

Berjalan kaki menuju Mercusuar Sembilangan [Foto: screenshot Youtube Jelajahnesia]]
Berjalan kaki menuju Mercusuar Sembilangan [Foto: screenshot Youtube Jelajahnesia]]
Foto: Screenshot YouTube Jelajahnesia
Foto: Screenshot YouTube Jelajahnesia
Bangunan putih menjulang tinggi telah terlihat dari kejauhan di dalam bus. Masyarakat lokal justru tak akan mengetahui lokasi bangunan menara, seandainya ditanya nama Mercusuar Sembilangan. Mereka akan antusias menunjukkan lokasinya jika ditanya nama dari Menara Lampu.

Bus tak dapat memasuki jalan kecil, yang mana hanya bisa dilewati mobil pribadi dan sepeda motor. Terpaksa bus parkir di jalan raya dan rombongan berjalan kaki. Sementara Mercusuar Sembilangan telah terlihat gagah dari kejauhan. Ketika memasuki halaman mercusuar, terparkir beberapa sepeda motor dan mobil pribadi.

Foto: Screenshot YouTube Jelajahnesia
Foto: Screenshot YouTube Jelajahnesia
Foto: Screenshot YouTube Jelajahnesia
Foto: Screenshot YouTube Jelajahnesia
Di atas pintu masuk terdapat plakat, yang terpampang sebuah nama yakni Z.M. William III dan angka tahun 1879 Masehi. Untuk mencapai puncak mercusuar harus melewati total 17 tingkat, dimana jika dihitung terdapat ada total 3330 tangga. Butuh perjuangan ekstra untuk menaiki satu persatu tangga. Ada yang tak kuat naik, akhirnya hanya menikmati lantai dasar mercusuar dan pelatarannya. 

Suasana hening sunyi disertai suara dentuman dari getaran hentakan langkah kaki pengunjung. Namun menurut kisah penduduk setempat, memang pada malam hari masih ada penampakan makhluk astral berupa sosok orang Belanda dengan pakaian kunonya.

Ribuan mur baut berukuran besar merekatkan sambungan besi-besi. Di tengah ada lubang pipa besi melingkar dengan ukuran diameter sekitar  dua meter, yang berfungsi sebagai lift manual untuk menaikkan barang dari bawah ke atas dan sebaliknya.

Di Puncak Mercusuar Sembilangan | Foto: Screenshot YouTube Jelajahnesia
Di Puncak Mercusuar Sembilangan | Foto: Screenshot YouTube Jelajahnesia
Tenaga telah banyak terkuras saat 'penyerbuan' ke bekas bunker Jepang tersebut. Tampang-tampang Sorbeje yang masih memiliki semangat juang 45, terus berusaha naik ke atas. Semua rasa lelah akhirnya hilang tanpa bekas, terbayarkan dengan pemandangan lautan nan luas. Daratan Pulau Kalimantan, samar-samar dapat terlihat pula. Sementara kapal-kapal terlihat berlayar untuk keluar dan masuk ke Dermaga Tanjung Perak.

Dahulu mercusuar ini dibuat untuk melayani kapal-kapal Belanda dari Laut Jawa yang melewati Selat Madura, untuk bersandar di Tanjung Perak Soerabaia. Saat ini masih difungsikan oleh Kementerian Perhubungan untuk membantu navigasi pelayaran.

Foto bersama di Mercusuar Sembilangan [Foto: screenshot Youtube Jelajahnesia]]
Foto bersama di Mercusuar Sembilangan [Foto: screenshot Youtube Jelajahnesia]]
Setelah satu jam merasakan atmosfir Mercusuar Sembilangan, rombongan pun telah bersiap bergerak kembali ke bus yang terparkir di jalan raya. Akhirnya bus mengarah lagi ke Resto Ole Olang. Sambil menunggu titah apa yang akan diproklamirkan pihak panitia, rombongan dapat melihat-lihat Ole Olang yang tak hanya sebuah resto. Namun memiliki gerai/toko yang menyediakan produk-produk camilan dan kerajinan khas Madura.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun