Mohon tunggu...
JepretPotret
JepretPotret Mohon Tunggu... Freelancer - ........ ........

........

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Untung Tak Mengalami Petaka seperti Tragedi Surabaya Membara

11 November 2018   00:01 Diperbarui: 11 November 2018   00:32 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Kaget Pinggir Rel Surabaya [Foto: Screenshot YouTube]

Namun ternyata urusan turun dari jembatan viaduk bisa bermasalah. Tak ada jalan setapak bagi masyarakat umum. Setelah kulirik-lirik, harus melewati pintu rumah orang. Hehehe... Akhirnya nekat tanpa permisi masuk pintu rumah tersebut. Untunglah tak digembok, kuturun perlahan-lahan. Sepertinya pemilik rumah atau anggota keluarga lagi sibuk, sehingga tak memperhatikan kehadiranku. Hingga turun sampai jalan raya pun, tak ada orang yang memergokiku...

Foto: Twitter @KompasTV
Foto: Twitter @KompasTV
Hingga suatu waktu...

Tanggal 9/11/2018 malam hari, tak sengaja kudengarkan siaran breaking news KompasTV. Sambil tidur-tiduran, muncul timeline akun Twitter @KompasTV di ponsel. Akhirnya kuklik saja akun Twitter @KompasTV, untuk bisa screenshot dua layar yang tengah ditampilkan. Layar kiri menampilkan video amatir peristiwa jatuhnya beberapa orang dari jembatan viaduk, sementara layar kanan menampilkan kondisi evakuasi di rumah sakit.

Rupanya telah terjadi tragedi memilukan saat berlangsungnya Festival Surabaya Membara, yang telah menginjak 8 tahun penyelenggaraannya sebagai peringatan momen 10 November. Banyak penonton terjatuh dari jembatan viaduk di Jalan Pahlawan, saat satu rangkaian kereta api melewatinya dengan kecepatan yang hanya 10 km/jam.

Padahal jembatan relatif aman meskipun ada banyak orang di sisi rel jembatan viaduk hingga berjejer dua baris dari batas aman tak tersentuh kereta api yang berjalan pelan. Ada kemungkinannya melebihi dua baris dan terjadi saling dorong-mendoronng. Pihak panitia pun telah menghimbau masyarakat tak menyaksikan dari atas jembatan viaduk. 

Mudah-mudahan korban yang masih hidup, dapat dilapangkan jalannya untuk meneruskan kelanjutan hidupnya. Sementara keluarga korban meninggal dapat dilapangkan hatinya, untuk melanjutkan hidup tanpa anggota keluarga yang telah pergi selamanya. 

Tapi herannya diriku selalu tak dapat berkesempatan untuk menyaksikan Surabaya Membara sama sekali. Mulai dari beberapa kali saat Festival sedang tak berada di kota Surabaya, hingga terkadang sudah lelah dan malas untuk keluar rumah. Padahal jarak tempuh untuk berkendara ke arah Tugu Pahlawan, hanya butuh waktu kurang dari dua menit tanpa halangan tiga lokasi lampu lalu lintas dan perlintasan rel Pasar Turi.

"Untunglah diriku tak mengalami petaka seperti tragedi Surabaya Membara," gumamku dalam hati, saat mengingat kembali kenekatan ketika melewati jembatan viaduk Pasar Turi empat tahun lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun