Kebetulan sekali ada tim AMV yang akan segera meluncur ke salah satu debiturnya di daerah Cileungsi Kabupaten Bogor. Reyuko Syahrudin (Head of Account Development & Marcomm Astra Mitra Ventura) meluangkan waktunya sesaat untuk berbincang.
Anak usaha PT. Astra International Tbk ini, memberikan layanan prima bagi Debitur dan Pasangan Usaha-nya. Ini tak lain untuk menjadikan usaha dapat tumbuh dengan tangguh, serta dapat mencapai kemandirian untuk menjadi usaha yang modern. Pola pembiayaan dari AMV berupa Penyertaan Saham Langsung, Obligasi Konversi, dan Bagi Hasil. Kriteria Pembiayaan ini ditujukan pada skala usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta Koperasi, yang ditekankan pada industri padat karya.Â
Industri yang termasuk kriteria pembiayaan antara lain: usaha berorientasi ekspor/substitusi impor seperti industri komponen otomotif, alat berat, peralatan kedokteran dan kesehatan, furnitur, kerajinan/souvenir. Kemudian industri produk pertanian, peralatan pertanian, rekondisi peralatan maupun daur ulang limbah, serta jasa perdagangan berbasis produk ekspor.Â
"YDBA termasuk yang turut membidani kelahiran AMV," ungkap Reyuko lebih lanjut.
Reyuko lalu menjelaskan bahwa PT. Ganding Toolsindo merupakan salah satu debitur AMV yang memiliki rekam jejak baik. Usaha dapat tumbuh berkelanjutan dengan kaderisasi kepemimpinan yang mulus. Kedua putra dari Wan Fauzi kini telah memulai proses regenerasi tongkat kepemimpinan, dengan duduk dalam jajaran direksi.
Reyuko juga menyatakan ada berbagai macam layanan AMV dalam mendukung keberlangsungan usaha para debitur dan partnernya. Misalnya kegiatan temu pasar, pelatihan khusus sesuai kebutuhan debitur. AMV telah pula melakukan sosialisasi jasa Invoice Financing pada bulan Juli 2018 lalu. Ini terkait menjaga kualitas arus kas (cashflow) perusahaan para debitur dan partner AMV, dalam usaha meningkatkan produktivitas.
"Debitur AMV yang manufaktur, ketika melakukan kegiatan penagihan harus sesuai dengan term of payment (TOP)," jelas Reyuko.
Debitur AMV ini merupakan pemasok tingkat kedua dan pemasok tingkat kedua, yang akan melakukan penagihan sesuai kondisi pembayaran (term of payment). Pemrosesan tagihan akan cair dalam rentang waktu 45 hingga 90 hari setelah pengiriman tagihan diterima. AMV menjembatani dengan Invoice Financing, akan membeli tagihan tersebut senilai 70% dari nilai tagihan. Pencairan akan dilakukan dalam satu hingga dua hari.Â
Ini akan sangat membantu perputaran modal kerja usaha dari debitur AMV, untuk melakukan pembelian material dalam kegiatan produksi berikutnya tanpa perlu menunggu waktu pencairan tagihan. Pihak Anchor pun sangat diuntungkan, dengan penguatan modal kerja usaha dari supplier-supplier yang merupakan debitur (Debtor) AMV.Â
Wah, telah ada gambaran bagaimana kiprah AMV yang memiliki visi menjadi Perusahaan Modal Ventura yang utama dalam menjalin kemitraan dengan UMKM. Salah satunya adalah penguatan Industri Kecil Menengah (IKM) bidang manufaktur yang menyuplai kebutuhan komponen industri otomotif.Â