Dua tahun kemudian pria alumnus Fakultas Teknik Mesin ISTN Jakarta ini, mengundurkan diri dari Fuji Technica Indonesia untuk dapat fokus dalam mengembangkan usaha ke dalam skala besar. Dengan membawa nama usaha sendiri, perusahaan diberi nama Ganding Toolsindo. 'Ganding' dalam makna Malaysia memiliki arti 'join', dan dalam bahasa Jawa bermakna 'gandeng'.Â
Seiring pesatnya perkembangan usaha Ganding Toolsindo, Wan Fauzi merelokasi pabrik ke wilayah Cibarusah di Cikarang Kabupaten Bekasi pada tahun 2000. Didukung permodalan usaha dari salah satu perbankan milik pemerintah, pembangunan pabrik dan pengadaan mesin dilakukan di atas lahan hampir seluas 4.000 m2.
Seusai melakukan ekspor perdana ke Autokeen, Ganding Toolsindo mendapatkan kepercayaan untuk mengirimkan produk terbaiknya ke tiga perusahaan Malaysia lainnya. Nama perusahaan itu adalah Masa Sinar Holding SDN.,BHD, Proton Hicom Nagoya Industries (PHN) SDN.,BHD, dan Burnmark SDN.,BHD.Â
Ganding Toolsindo tak hanya memproduksi dies, jig, checking fixture, part stamping, mold, untuk kebutuhan peralatan industri berpresisi saja. Namun Ganding Toolsindo juga merambah sebagai produsen komponen otomotif untuk kendaraan roda dua dan roda empat.Â
Komponen otomotif ini antara lain adalah jigs untuk Toyota Motor Mfg Indonesia sejak 2003, dies untuk Menara Terus Makmur (anak usaha Astra Otoparts) sejak 2008, part mobil Isuzu melalui Fuji Technica Indonesia sejak 2010, sparepart mobil Daihatsu melalui Astra Komponen Indonesia sejak 2015, dan sparepart sepeda motor Honda melalui Exedy Mfg Indonesia sejak 2018.
Nah, ternyata Ganding Toolsindo dalam urusan permodalan dan manajemen usaha turut pula didukung oleh PT. Astra Mitra Ventura ("AMV"). Wan Fauzi menyatakan ada kelebihan dari AMV, yang sangat membantu perkembangan usahanya.Â
Dalam pengajuan pinjaman usaha ke AMV, tak mensyaratkan investasi dalam pembelian peralatan mesin industri yang baru. AMV memperbolehkan pinjaman usaha untuk pembelian peralatan mesin industri seken. Ini karena AMV dapat melihat kelayakan operasional dari mesin seken. Sementara kredit usaha dari perbankan mensyaratkan untuk pembelian peralatan mesin yang masih baru.Â
Bergabung menjadi debitur AMV pada tahun 2006, Ganding Toolsindo mengajukan kredit awal sebesar Rp. 500 juta. Tercatat telah tujuh kali pinjaman usaha yang dinikmati oleh Ganding Toolsindo, dimana masa peminjamannya berakhir dengan catatan baik. Pinjaman terakhir sebesar Rp. 1 Milyar yang telah berjalan dua tahun ini, Ganding Toolsindo telah ditawarkan pinjaman usaha berikutnya oleh AMV.Â
Wan Fauzi mengakui kenyamanan selama menjadi debitur AMV. Layanan jasa pembiayaan ventura AMV menggunakan sistem bagi hasil selama lima tahun, yang sangat mirip dengan sistem syariah. Ketika ada kendala dalam masa pelunasan kredit, AMV memberikan layanan fleksibel yang sesuai kondisi keuangan usahanya saat itu.
Penasaran dengan kiprah AMV, maka kusempatkanlah untuk berkunjung ke gubuk besar AMV di kawasan Sunter Jakarta Utara pada 29 Oktober 2018 lalu. AMV yang dikenal sebagai salah satu institusi #AstraFinancial, telah melayani jasa pembiayaan dan pendampingan usaha sejak 1992.Â