Asian Games 1986 yang berlangsung di Seoul Korea Selatan, telah menorehkan sejarah medali emas bagi Indonesia dari cabang olahraga tenis. Yayuk Basuki berhasil mempersembahkan medali emas tunggal putri tenis. Hingga pada Asian Games 1990 dan 1998, Yayuk Basuki masih berkontribusi medali emas dari tenis.Â
Sementara Taufik Hidayat yang merupakan atlet nasional bulutangkis, telah banyak mengukir prestasi raihan medali emas. Di ajang pesta olahraga kawasan Asia antara lain pada SEA Games 1999 dan 2007, serta Asian Games 1998, 2002, 2006. Dalam Olimpiade 2004 di Athena Yunani, Taufik Hidayat turut menyumbangkan medali emas.Â
Setelah didekati ternyata mereka berdua tengah berbincang-bincang dengan jajaran manajemen PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti. Di dalam gerbong KRL relasi Rangkasbitung-Tanahabang itu, bertematik foto dan kisah para  atlet nasional Indonesia di kancah internasional.
Oh rupanya, PT KCI menyuguhkan kereta tematik dalam perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia yang berdekatan dengan pembukaan Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno Jakarta.Â
Ada satu relasi lagi yang dapat menikmati gerbong dalam bertematik Asian Games, yakni JakartaKota-Bogor. Kedua unit KRL tersebut melengkapi 16 unit KRL yang telah berdekorasi Asian Games di bagian luar gerbong sejak Februari 2018.
Tuh kan, jangan salah sangka dahulu. Lagian dalam perjalanan kembali dari Stasiun Tanahabang menuju Stasiun Palmerah, mereka berdua lebih asyik sendiri-sendiri.Â
Taufik Hidayat cekikikan sendiri bersama gadget di genggaman tangannya. Sementara Yayuk Basuki lebih condong ngobrol dengan para jurnalis. Gak tau deh, jika yang disampingnya Taufik Hidayat adalah Laura Basuki. #Eh...
Sesaat sebelum merasakan gerbong bertematik Asian Games, kedua atlet legendaris tersebut sempat berbagi cerita dalam panggung diskusi bertemakan National Heroes di Hall Stasiun Palmerah Jakarta Pusat.Â