Mohon tunggu...
JepretPotret
JepretPotret Mohon Tunggu... Freelancer - ........ ........

........

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Teknologi Mobil Masa Depan

13 Agustus 2018   16:36 Diperbarui: 13 Agustus 2018   16:51 2444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wah jadi mikir betapa beruntungnya generasi milenial saat ini, ketika hari tuanya nanti tetap dapat eksis dengan i-Walk sambil menikmati "Mobility Zaman Future" dengan gaya narsis. 

Dengan daya jelajah 100 km, Toyota i-Ride dipersiapkan sebagai kendaraan perkotaan yang lebih kompak. Berdimensi panjang 2.500 mm, lebar 1.300 mm, tinggi 1.500 mm, i-Ride memiliki kapasitas untuk dua orang. Para disabilitas yang kesehariannya duduk di kursi roda, akan dapat duduk untuk mengendarainya.

Selain konfigurasi kursi yang fleksibel, ruang kabin dapat diakses melalui pintu berjenis 'falcon wing'. Tak ada lagi yang namanya setir, pedal rem dan gas. Cukup menggunakan alat joystick, berkendara mengelilingi kawasan perkotaan menjadi asyik dan menyenangkan. 

Toyota Concept-i [Foto: JepretPotret]
Toyota Concept-i [Foto: JepretPotret]
Berdimensi panjang 4.150 mm, lebar 1.830 mm, tinggi 1.475 mm, Toyota Concept-i merupakan kendaraan roda empat yang memiliki rentang jelajah hingga 300 km. Berkapasitas empat orang, kendaraan ini akan sangat memanjakan para penumpangnya. 

Toyota Concept-i merupakan kendaraan futuristik masa depan, yang dibekali kemampuan berinteraksi dengan pengendara. Ini tak terlepas dari dibenamkannya kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Tiga inti teknologi tersebut adalah Dynamic Radar Cruise Control (DRCC), Lane Trace Control (LTC), serta Predictive & Interactive Human Machine Interface (PIHMI). 

Fungsi fitur yang kompleks ini akan dapat memahami emosi sang pengendara dalam menghadapi situasi apapun, kapanpun, dan dimanapun. Pengenalan emosi ini bersumber dari data ekspresi wajah, gerak tubuh, intonasi suara. Sementara rekam jejak digital sang pengendara di media sosial (Twitter, Facebook, dll) serta GPS, dapat dijadikan sumber preferensi. 

Fitur sistem kemudi autonomos dengan kombinasi sistem keselamatan nan mumpuni, semakin memberikan rasa keamanan dan kenyamanan sang pengendara. Jikalau pengendara dalam situasi memiliki perasaan sedih, maka sistem secara otomatis akan mengakses konten hiburan kesukaan sang pengendara. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun