Mohon tunggu...
JepretPotret
JepretPotret Mohon Tunggu... Freelancer - ........ ........

........

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Selalu Masih Ada Keajaiban

14 Juli 2018   22:22 Diperbarui: 14 Juli 2018   22:34 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suker men-chip bola ke gawang Schmeichel [Foto: screenshot Youtube UEFAtv]

Kylie Walker yang menempel ketat Perisic, berusaha menghalau bola dengan kepalanya. Sementara Perisic berusaha terbang tinggi, dalam menyambut bola. Bagaikan seorang pendekar kungfu, kaki kiri Perisic lebih cepat dari kepala Walker dalam menyambar bola. Kiper Jordan Pickford sempat salah pergerakan, akhirnya kalah cepat dalam menghalau bola tendangan Perisic yang meluncur ke dalam jalanya di menit ke-68. 

Tendangan kungfu ala Ivan Perisic [Foto:Reuters]
Tendangan kungfu ala Ivan Perisic [Foto:Reuters]
Gol tendangan Ivan Perisic [Foto:SportMole]
Gol tendangan Ivan Perisic [Foto:SportMole]
Masa perpanjangan waktu, ternyata tak mengendurkan kekuatan Kroasia yang seharusnya melemah akibat kelelahan bermain 120 menit dalam setiap pertandingan fase gugur. Beberapa pemain inti seperti Danijel Subasic, Sime Vrsaljko, Mario Mandzukic, sudah mengalami keadaan cedera ketika dapat melewati hadangan tuan rumah Rusia. 

Mario Mandzukic yang berada di dalam kotak penalti Inggris, berhasil memanfaatkan kelengahan bek lawan dalam merespons datangnya bola dari luar kotak penalti. Mandzukic berlari kecil membelakangi beberapa bek untuk menjemput bola. Tak pakai waktu  lama, bola segera dilesakkan ke jala Pickford pada menit ke-109. 

Keajaiban prestasi generasi emas baru Kroasia di era Dalic ini,  melampaui prestasi generasi emas era Blazevic di Piala Dunia 1998. Ramuan taktik Blazevic gagal merontokan Prancis di babak semifinal. Inilah kesempatan Dalic untuk mengobati luka kegagalan 1998, dengan menghadapi kembali Prancis dalam partai final di Stadion Luzhniki.


Berbagai kejutan dan keajaiban, banyak terjadi dalam arena Piala Dunia 2018 ini. Entahlah, mungkin saja sudah saatnya angin perubahan (wind of change) terjadi. Persis seperti lirik lagu dari Scorpion yang berjudul Wind of Change. Lagu ini terinspirasi dari perubahan besar yang terjadi dalam masa Uni Soviet mendekati keruntuhannya. Perubahan besar terjadi dan menjalar pula ke wilayah negara Eropa Timur lainnya seperti runtuhnya dominasi Yugoslavia. 

Zlatko Dalic membawa deretan skuat, yang tentunya masa kecil mereka masih dapat merasakan pergolakan perang Balkan. Ada yang merasakan langsung di tanah kelahirannya Kroasia, ada pula yang merasakan di berbagai tempat pengungsian di belahan benua biru lainnya yang jauh dari arena peperangan. 

Sebagian dari mereka tentunya sudah melihat spirit yang ditunjukkan generasi emas pada Euro 1996 dan Piala Dunia 1998. Luka-luka batin akibat peperangan berkepanjangan, dapat diobati dengan keajaiban gol-gol nan menghibur di lapangan hijau. Kini saatnya generasi emas 2018 dapat menunjukkan, bahwa segala sesuatu yang berawal dari keterpurukan belum tentu membusuk dalam perjalanan berikutnya.  

Apalagi siklus 20 tahun Piala Dunia telah tiba. Siklus yang sepertinya hendak mentahbiskan sang juara baru. Ini telah dialami oleh Brasil (1958), Argentina (1978), dan Prancis (1998). Yuk kita resapi penggalan lirik Wind of Change berikut ini:

I follow the Moskva.. Down to Gorky Park... Listening to the Wind of Change...

Presiden Kroasia Koldina Grabar-Kitarovic [Foto: SunNewsOnline]
Presiden Kroasia Koldina Grabar-Kitarovic [Foto: SunNewsOnline]
Akankah siklus 20 tahun tersebut, yang bakal memberikan hadiah terindah bagi rakyat Kroasia? Sepertinya ini sebuah pertanda dari adanya perhatian penuh dari sang Presiden Kroasia Kolinda Grabar-Kitarovic, yang nyaris menyempatkan hadir dalam setiap laga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun