Skandal.... Iya, inilah faktor internal yang dapat menjadi awal mula melorotnya nilai saham hingga bisa bikin nyungsep dalam kurun waktu lama. Biasanya sih bermula dari tingkah pola direksi (terutama CEO) yang telah lupa daratan, seperti perselingkuhan, suap & korupsi, manipulasi data. Prinsip trust, respect, integrity sudah tak dilakukan sesuai standar.Â
Saham Boeing Company melorot 0,14% usai keputusan pemecatan Presiden Direktur Harry Stonecipher pada 7 Maret 2005 akibat terkuaknya skandal seks bersama salah satu eksekutif wanita.Â
Harga saham Hewlett-Packard (HP) melorot 8% pada 10 Agustus 2010, setelah pemberhentian CEO Mark Hurd akibat tuduhan skandal seks. Uniknya kemudian Hurd malah menyeberang ke Oracle, yang akhirnya menabuh genderang permusuhan antara Oracle dan HP. Â
Skandal kebocoran data puluhan juta pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica (CA), telah menyungsepkan harga saham Facebook pada 19 Maret 2018 lalu. Saham Facebook melorot hingga 6,77%.Â
Nah itu beberapa contoh melorotnya harga saham akibat faktor internal berupa skandal yang melibatkan pimpinan tertinggi perseroan. Lalu bagaimanakah seandainya ada skandal seks yang melibatkan karyawan teladan sebuah perseroan. Apalagi seandainya jika karyawan teladan itu merupakan garda terdepan dalam menjaga nama baik dan reputasi korporasi. Pertanyaannya, Dapatkah Melorotkan Harga Saham Perseroan?Â
Sepertinya tak mungkin terjadi di negeri yang sangat religius ini. Kemungkinan terbesar akan dapat terjadi di negeri-negeri seberang yang sangat jauh lokasinya dari negeri tercinta ini. Marilah kita ucapkan, "Mudah-mudahan!"...
Sumber Referensi: Kontan*co*id, Bisnis*com, Liputan6*com, DetikFinance.Â