Mohon tunggu...
JepretPotret
JepretPotret Mohon Tunggu... Freelancer - ........ ........

........

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Semoga Indonesia Tetap Maju Karena Hebatnya UKM

17 April 2018   14:11 Diperbarui: 17 April 2018   14:15 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara risiko dan tantangan iklim investasi & bisnis dalam negeri berasal dari adanya ketidakpastian hukum, kebijakan yang tak konsisten (migas, pertambangan, infrastruktur, isu lahan), serta kebijakan yang sangat mengejar pajak.

Kemudian adanya intervensi pemerintah dalam hal pengaturan impor, Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk bahan pokok (beras), harga batubara penjualan ke PLN. Lalu adanya dominasi peran BUMN vs Swasta, isu geopolitik kawasan, isu perubahan teknologi dan transformasi bisnis (produksi, supply chain, penjualan).

Diperlukan berbagai strategi untuk mendorong pertumbuhan. Dalam mendorong peran swasta untuk berinvestasi, maka diupayakan memperkuat & memperdalam pasar finansial serta menjaga kestabilan politik. 

Dalam memperluas sektor jasa-jasa, dapat diupayakan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif nasional serta mendorong akses internet untuk mendukung pembangunan yang inklusif.

Dalam menjaga daya beli dan mendorong permintaan dalam negeri serta mendukung aktivitas bisnis, maka dapat diupayakan beberapa hal. Mengurangi ekonomi biaya tinggi seperti biaya usaha, memperbaiki logistik dan jalur distribusi. Kemudian menjaga inflasi dan keberpihakan di Kebijakan Fiskal yang efektif.

Lalu perlu upaya mengembangkan industri e-commerce dan ekonomi digital, pemberian insentif untuk manufaktur & UKM, serta meningkatkan kegiatan yang mendongkrak konsumsi (Asian Games, festival mendukung turisme, industri kreatif, program belanja/shopping events).

Seusai Seminar Makro Ekonomi, pelaksanaan Kickoff Konvensi QCC  resmi dilakukan oleh Johanes Loman (Direktur PT Astra International Tbk) didampingi oleh Mari Elka Pangestu, Arief Harris Tanjung dan Henry C Widjaja. 

Prosesi Angklung-meter yang penuh dengan getaran harmonis ini,  ingin menandakan bahwa alat musik angklung mengandung nilai filosofis tinggi. Angklung adalah alat musik tradisional sebagai simbol pemompa semangat rakyat pada zaman dahulu kala. Harapannya semangat ini dapat ditularkan dalam upaya berinovasi. Hal ini sejalan dengan tujuan Konvensi QCC YDBA menciptakan nilai-nilai kolaborasi antar anggotanya. UKM Mitra YDBA dapat terus bersemangat menciptakan inovasi dalam mendukung kinerja usaha di masing-masing perusahaan.  

QCC? Pasti masih banyak pekerja dan pemilik usaha yang belum mengerti. Walaupun telah mengerti, pasti banyak sekali yang menyepelekan dan bertanya apa manfaat yang didapat secara langsung. Quality Control Circle (QCC) merupakan sekelompok kecil orang yang berasal dari unit kerja yang sama (4 - 10 orang), dengan sukarela mengadakan kegiatan peningkatan kualitas produk, layanan dan pekerjaan secara berkesinambungan. Pendekatan peningkatan kualitas yang berkesinambungan ini dikenal dengan nama Kaizen, yang telah mengakar di perusahaan-perusahaan Jepang. 

Perusahaan akan mendapatkan manfaat riil seperti mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi proses produksi. Lalu kualitas produk & jasa akan turut meningkat, yang kemudian akan adanya peningkatan daya saing perusahaan. 

Akhirnya di penghujung acara, Ida RM Sigalingging (Sekretaris Pengurus YDBA) memiliki harapan: "Semoga Indonesia Tetap Maju KarenaHebatnya UKM!".  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun