Oh ternyata di sisi kanan pesawat itu banyak dilakukan aktivitas perbaikan maupun layanan servis, Â seperti gerobak bagasi, truk katering, truk bahan bakar serta layanan servis lainnya. Maka untuk keamanan dan kenyamanan aktivitas garbarata untuk naik turun penumpang, menggunakan sisi kiri pesawat.
Beruntungnya mendapatkan kursi di dekat jendela. Karena sudah sejak kecil terbiasa naik pesawat, maka tak ada gangguan perasaan menikmati penerbangan. Gak sombong nih, masih berusia 2 tahun saja sudah mencicipi naik Hercules dari Jayapura ke Pulau Jawa lho...
Nah bagi yang sering mengalami gangguan pendengaran di telinga saat terbang, dapat melakukan manuver valsalva. Sebuah teknik menghembuskan nafas secara paksa dengan menutup bibir dan hidung. Untuk mengurangi sakit pada telinga, dapat dilakukan menguap maupun mengunyah permen.Â
Awak kabin akan memperagakan prosedur keselamatan penerbangan ketika kita sudah akan  menjelang take-off. Wajib diperhatikan seluruh bagian demonstrasi terutama prosedur saat menghadapi kondisi darurat, terutama pemasangan sabuk pengaman, lokasi baju pelampung, masker oksigen, lokasi jalur dan pintu evakuasi. Ingatlah dengan baik seluruh prosedurnya, jangan terbuai dengan kecantikannya lho ya!
Ini yang terpenting bagi pembawa ponsel (smartphone). Bijaklah dengan mematikannya selama penerbangan, atau setidaknya dalam kondisi flight / aeroplane mode. Bila perlu sudah mati sebelum keluar dari ruang tunggu keberangkatan dan dinyalakan kembali saar tiba di ruang kedatangan di bandara tujuan. Penggunaan peralatan elektronik portable sangat berpotensi mengganggu navigasi dan peralatan pesawat. Gangguan sistem telekomunikasi akan menyulitkan pilot mendengar instruksi jelas dari petugas ATC.Â
Di bagian sayap pesawat terdapat pula lampu yang berbeda warna, yang berfungsi sebagai lampu navigasi penanda arah pesawat. Arah terbang pesawar dapat diketahui dengan mengamati lampu tersebut. Jika lampu hijau telihat di kiri dan merah di kanan, maka dipastikan pesawat mendekati kita. Jika sebaliknya, maka dipastikan pesawat sedang menjauh. Ada lagi lampu yang berwarna putih terang yang berkedip secara berkala dan dikenal dengan nama Strobo. Memiliki fungsi tanda keberadaan pesawat terhadap pesawat lainnya, serta membantu staf ATC menentukan posisi pesawat secara visual.Â
Cuaca cerah melancarkan kepak sayap Garuda Indonesia yang sedang membawa calon Presiden Republik Indonesia era Reformasi. Lho, kok tahu? Gayanya seperti lagi menembus lorong waktu seperti di film serial Quantum Leap!Â
Oh ternyata di musim panas tahun 1994 ini juga, Gus Dur benar-benar dikatakan kelak akan menjadi Presiden RI oleh seorang Profesor di salah satu universitas di Hawaii Amerika Serikat. Saat itu Gus Dur dan AS Hikam sedang berkunjung ke salah satu kampus di Hawaii. Ketika berdiskusi dengan dua profesor, salah satunya dengan meyakinkan menyatakan bahwa Gus Dur akan menduduki jabatan tertinggi di Republik Indonesia.Â
Dari dekat jendela kuperhatikan nyaris tak ada awan gelap, semuanya putih seperti salju. Gunung-gunung pun seperti sedang tenang dalam keheningan memberikan penghormatan kepada sang calon pemimpin masa depan republik yang berada di dalam pesawat.Â
Tak terasa perjalanan kurang dari satu jam ini, akan segera mendaratkan pesawat di Bandara Adisucipto (JOG) yang berada di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Sesaat jelang pendaratan pesawat, dari jendela terlihat kain silinder yang seperti kondom (katanya Alvin Lie lho ya!) berkibar mengikuti gerakan angin. Oh ternyata namanya Windsock, yang memiliki fungsi untuk melakukan pengamatan arah mata angin secara visual.Â