Mohon tunggu...
JepretPotret
JepretPotret Mohon Tunggu... Freelancer - ........ ........

........

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penumpang KRL Pingsan, 17 Stasiun Bikin Macet, Lalu Apalagi...

7 Januari 2018   02:12 Diperbarui: 8 Januari 2018   22:39 1481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara bertahap jumlah rangkaian SF-12 akan ditambah hingga mencapai 26 rangkaian. Sementara jumlah rangkaian SF-10 akan mencapai 43 rangkaian. Nah untuk SF-8 akan mengalami pengurangan hingga akhirnya akan hanya ada 22 rangkaian saja. 

Kalau tahun lalu telah diselesaikan enam unit underpass stasiun dan satu jembatan penyeberangan orang (JPO) stasiun, di tahun 2018 akan segera dibangun underpass di Stasiun Duren Kalibata, Pasar Minggu, Universitas Indonesia dan Depok. Hal ini untuk mengantisipasi keamanan dan keselamatan saat para penumpang hendak ingin berpindah peron. 

Bagi #RekanCommuters yang ingin sekali memiliki suvenir khas ala KRL, ternyata telah ada di toko yang bernama C-Corner. Saat ini sih telah hadir di tiga stasiun yaitu Juanda, Tanahabang dan Bogor. Di tahun 2018 ini akan menyambangi pengguna jasa KRL di Stasiun Jakarta Kota dan Tebet. 

Oh ternyata, C-Corner merupakan inovasi layanan non-core yang dilirik PT KCI selain operasional dan pengembangan armada. Kedepannya para #RekanCommuters akan dapat memesan makanan secara online. Contohnya begini, sekarang kan tak diperbolehkan makan-minum di KRL. Nah misalnya pagi hari pengguna KRL di Bogor dapat memesan makanan ke C-Corner untuk stasiun tujuan di Juanda. Setibanya di Stasiun Juanda, pengguna KRL tinggal mengambil pesanan makanannya. 

Nah ini dia yang terpenting di Zaman Now, modernisasi sisi teknologi dari sistem tiket elektronik (e-ticketing). Akan ada penambahan 200 unit vending machine dan 200 unit gate yang tersebar di seluruh stasiun pada tahun 2018 ini. Kondisi saat ini saja sering terlihat antrian panjang vending machine di berbagai stasiun. Apalagi Asian Games 2018 sudah dekat, gak bisa bayangin gimana nantinya antrian membludak masyarakat yang hendak menyaksikannya..

Eng ing eng... Ini dia inovasi vending machine jenis baru PT KCI di tahun 2018. Namanya Vending Machine Fare Adjustment. Makhluk apaan tuh ya? Silakan baca terlebih dahulu penjelasan lengkapnya seperti dibawah ini ya!



Horeee.... Mulai 8 Januari 2018, para #RekanCommuters akan tersenyum sumringah. Tak ada aturan Penalty lagi jika turun di stasiun yang bukan tujuannya (melebihi tarif perjalanannya). Terus, terus... Minimum sisa saldo KMT dan Kartu Bank cuma Rp. 5.000 saja lho. Lumayan bangetkan yang sebelumnya KMT harus tersisa Rp. 13.000,-, cocok bagi rakyat jelata yang kere melarat, pelajar/ mahasiswa yang berkantong tipis, maupun rakyat borjuis yang mungkin saat itu lagi bokek berat..

Bagi pengguna KRL yang menggunakan Tiket Harian Berjaminan (THB), selama ini harus dikenakan penalty/denda sebesar Rp. 10.000,- (diambil dari biaya jaminan kartu) jika tiba di stasiun yang bukan tujuannya (jaraknya melebihi tarif saat membayar di loket/vending machine). Hal ini tak berlaku lagi seiring pemberlakuan Fare Adjustment. 

Nah untuk mekanisme Fare Adjusment (penyelarasan tarif), sistem e-ticketing akan bekerja dengan menyelaraskan tarif sesuai jarak tempuh yang dilalui pengguna KRL. Kini pengguna THB hanya perlu membayar selisih tarif melalui vending machine fare adjustment, yang berada dekat gate keluar stasiun. 

Tahap awal ini baru tersedia 26 mesin di 25 stasiun. Untuk stasiun yang belum tersedia mesin fare adjusment, petugas akan membantu penyelarasan tarif ke loket. Tapi perlu diingat lho ya, tak ada disediakan uang kembalian pada mesin fare adjustment. 

Fadhila mengatakan bahwa penggunaan KMT sangat dominan dibandingkan THB oleh pengguna KRL pada hari kerja. Keadaan ini akan terbalik saat operasional pada hari libur. Penyelarasan tarif yang juga merupakan mekanisme normal di sejumlah negara yang telah menerapkan e-ticketing pada sistem KRL-nya, diharapkan pengguna KRL dapat beralih dari menggunakan THB ke KMT. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun