Mohon tunggu...
JepretPotret
JepretPotret Mohon Tunggu... Freelancer - ........ ........

........

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menuju Hebatnya UKM yang Naik Kelas dan Awet Berkelanjutan

14 Agustus 2017   20:53 Diperbarui: 24 Desember 2017   20:46 4190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Henry Widjaja (kiri), Prijono Sugiarto (kedua dari kiri), Airlangga Hartarto (kanan) Foto: Instagram@YDBA_Astra

"Dalam menjalankan bisnis, kualitas merupakan suatu hal yang tidak bisa ditawar. Hal ini sangat penting mengingat kualitas sangat berhubungan dengan kepuasan pelanggan," ujar Henry C Widjaja dalam kata sambutannya.

Kickoff Konvensi QCC yang telah dimulai dari 3 April 2017 lalu, dengan rangkaian penyeleksian serta pendampingan intensif oleh mentor YDBA dalam kategori tiga wilayah. Setelah dilakukan penyaringan yang ketat kembali, akhirnya terpilih tiga finalis yang berhak melakukan presentasi dalam Konvensi QCC.

Siswijono [Foto:Instagram@YDBA_Astra
Siswijono [Foto:Instagram@YDBA_Astra
Kegiatan Konvensi QCC didahului sesi sharing mengenai penerapan QCC di perusahaan, yang dibawakan oleh Siswijono (Presiden Direktur PT Autoplastik Indonesia & COO PT Astra Otoparts Tbk Divisi Adiwira Plastik). QCC akan membentuk karakter driver yang tidak puas dalam suatu kondisi, tidak menyalahkan orang lain, berani bertanggungjawab serta akan selalu mencari solusi. Setiap ada permasalahan, maka driver akan berusaha menggunakan QCC sebagai perangkat (tools) dalam menyelesaikannya.

Karakter yang harus dimiliki seorang driver antara lain pembawaan diri dan berkomunikasi yang baik, pelayanan kebutuhan pelanggan, mengerti biaya yang kompetitif  memahami teknologi. Ini nantinya akan berguna ketika mengelola pengetahuan, kemampuan dan sikap orang disekitarnya, yang akan merupakan kunci perbaikan terus menerus secara berkelanjutan.

Potensi penurunan produktivitas dan pendapatan bagi perusahaan, dapat diminimalkan dengan tingginya kapabilitas driver. QCC yang telah diterapkan perusahaan, akan menjadi budaya kerja serta memudahkan perusahaan melakukan regenerasi serta reorganisasi yang cepat & terarah.

Seusai sesi sharing penerapan QCC, maka ketiga finalis Konvensi QCC melakukan presentasi dari kegiatan QCC yang telah dilakukan di masing-masing perusahaan. Finalis pertama yaitu PT Rachmat Perdana Adhimetal (RPA) memaparkan permasalahan QCC "Menghilangkan Delay Persiapan Delivery Plate Setting K15". PT RPA yang didirikan oleh Syaiful Munir pada tahun 1997 ini, bergerak dalam jasa metal stamping, welding, serta pembuatan dies & jig fixture. Atas kompetensinya yang terus terjaga, PT RPA telah menjadi salah satu 1st tier supplier bagi PT Astra Honda Motor serta beberapa anak usaha Grup Astra lainnya.

Finalis kedua yaitu PT Bakom Metal Industri (BMI), yang berdiri pada tahun 2004 dan berambisi menjadi manufaktur piston terbesar di tanah air serta benua Asia. PT BMI memaparkan permasalahan QCC "Menurunkan Defect Pin Hole Nokari Produksi Machining Line 2". Usaha permesinan ini, kini telah menjadi supplier bagi beberapa anak usaha PT Astra Otoparts Tbk.

Finalis ketiga yaitu PT ATMI Solo, yang bergerak dalam bidang pembuatan mold, komponen otomotif & non-otomotif, serta pengembangan mesin. Perusahaan yang dahulu dikenal sebagai Akademi Teknik Mesin Industri ini, memaparkan permasalahan QCC "Meningkatkan Produktivitas Assembly Hospital Bed 3 Crank'. Kepercayaan terhadap PT ATMI Solo akan produksi serta pengembangan peralatan mesin, telah diberikan oleh industri makanan minuman, otomotif hingga rumah sakit.

Henry C Widjaja (kedua dari kiri, Ketua Pengurus YDBA) dan M.Iqbal (kanan, Sekretaris YDBA) mendampingi ketiga finalis Konvensi QCC [Foto:JepretPotret]
Henry C Widjaja (kedua dari kiri, Ketua Pengurus YDBA) dan M.Iqbal (kanan, Sekretaris YDBA) mendampingi ketiga finalis Konvensi QCC [Foto:JepretPotret]
Setelah dilakukan penjurian yang ketat, terpilihlah PT Bakom Metal Industri (BMI) yang mampu memuaskan harapan juri dalam hal peningkatan QCDSMPE (quality, cost, safety, delivery, morality, productivity & environment).

Sementara itu dalam perhelatan GIIAS 2017, YDBA turut menghadirkan #HebatnyaUKM melalui dua booth yaitu yang berada di Hall 2 No 2x dan Prefunction Hall 3A. Ada tiga UMKM kerajinan, dua UMKM perbengkelan serta tujuh UMKM manufaktur.

Foto: JepretPotret
Foto: JepretPotret
Dalam booth YDBA Hall 2, akan ada beberapa UMKM yang menampilkan produknya seperti aneka produk kerajinan tangan, suku cadang kendaraan bermotor, hingga miniatur parkir pintar yang didesain oleh anggota Himpunan Bengkel Binaan YDBA (HBBA). Ketika dalam hari pertama pembukaan GIIAS 2017 lalu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang membuka seremoni GIIAS, sempat menyatakan ketertarikan akan parkir pintar tersebut ketika mengunjungi booth YDBA dengan didampingi oleh jajaran Direksi PT Astra International Tbk dan pengurus YDBA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun