Mohon tunggu...
JepretPotret
JepretPotret Mohon Tunggu... Freelancer - ........ ........

........

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Garda Terdepan Pengolahan Air Bersih Berkelanjutan

30 Desember 2016   20:03 Diperbarui: 30 Desember 2016   20:36 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto atas: Plant Konvensional ; Foto bawah: Plant UCD-720 (dokpri)
Foto atas: Plant Konvensional ; Foto bawah: Plant UCD-720 (dokpri)
Lalu air baku dialirkan ke area unit (plant) pengolahan air bersih yang memiliki dua sistem yaitu 2 plant lama yang memiliki sistem konvensional berkapasitas total 200 liter per detik (@100 liter per detik) dan plant baru Unit Compact Degremont (UCD-720) berkapasitas produksi 200 liter per detik. Dalam kedua sistem pengolahan ini dilakukan tahap pengadukan (mixing) cepat & lambat untuk pembentukan flok, pengendapan lumpur untuk memisahkan air bersih & lumpur, serta penyaringan sisa polutan dari air bersih sebelum masuk unit reservoir. Terdapat dua unit reservoir yang masing-masing berkapasitas 1.000 m3, dimana reservoir 1 akan menampung air bersih olahan plant lama dan reservoir 2 menampung olahan air bersih dari plant UCD-720. Kedua reservoir saling terkoneksi dengan pipa  ø 300 mm. 

"Hal ini untuk memudahkan penelusuran asal sumber air bersih yang diolah," ungkap Rizky Galuh Darmadi. Namun nantinya air bersih ini tentu akan bercampur saat didistribusikan ke pipa pelanggan. Nah sebelum didistribusikan ke pelanggan, maka dilakukan terlebih dahulu proses desinfektan menggunakan klorin untuk membunuh sisa bakteri dalam air bersih. Kemudian Rizky Galuh Darmadi berani menggaransi ,"Air bersih yang keluar dari kran di titik akhir instalasi pengolahan, merupakan air yang layak minum. Namun begitu keluar dari instalasi saat didistribusikan ke pelanggan, tentu saja kualitas air bersih tergantung pada kondisi pipa air setempat". Ini bentuk komitmen akan standar air minum yang sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI (Permenkes) No. 492 Tahun 2010, juga standar Permenkes RI No. 416 Tahun 1990 mengenai kualitas air bersih di jaringan. Sertifikasi dan akreditasi sistem manajemen PALYJA pun telah berstandar internasional dengan  ISO 17025:2005, OHSAS 18001:2007 dan ISO 9001:2008.

Setelah melihat fakta tersebut dapat diketahui betapa sangat rumit, lama, mahalnya proses pengolahan air bersih dilakukan oleh PALYJA sebagai salah satu operator  penyedia air bersih di Jakarta. Teknologi sehebat apapun sebagai garda terdepan dalam pengolahan air bersih, tentu  kerusakan lingkungan air akan selalu beberapa langkah di depan teknologi terbaik manapun. Ini tak jauh berbeda dengan kemunculan berbagai virus komputer dalam dunia digital teknologi informasi maupun bertransformasinya berbagai macam virus penyakit akibat adanya disharmoni antara alam dan manusia. 

Kita dapat memulainya dari hal sederhana seperti prioritaskanlah penggunaan air bersih perpipaan dari operator penyedia air bersih, penggunaan air tanah hanyalah sebagai langkah terakhir dalam keadaan darurat. Buatlah lubang biopori sebagai resapan untuk cadangan air tanah, serta wadah penampungan air hujan untuk menyiram tanaman di sekitar rumah. Hindarilah penggunaan air mengucur dari kran secara berlebihan, hendaknya biasakan untuk menampung air dalam suatu wadah. Nah yang terpenting adalah menjaga kelestarian bantaran DAS (daerah aliran sungai) dengan melakukan program restorasi maupun normalisasi sungai seperti melebarkan kembali sungai yang mengalami penyempitan, serta pembuatan biopori & penanaman pohon sepanjang bantaran sungai.

Sudah sepatutnya kita sebagai insan manusia untuk dapat saling mengerti dengan alam dalam merawat sumber daya air sebagai penopang utama kehidupan yang berkelanjutan.  Apakah kita harus menunggu saatnya air yang kita konsumsi penuh warna warni racun bagi tubuh?


Sumber Data & Referensi :

Brosur PALYJA berkode PLJ/VI/16

KRAN - Buletin Pelanggan PALYJA Edisi Agustus-September 2016

Paparan & diskusi kecil dengan Rizky Galuh Darmadi (Kepala IPA 3 PALYJA Cilandak) dalam Kompasiana #VisitPALYJA ke IPA 3 Cilandak Jakarta Selatan  pada 7 Desember 2016

Paparan & diskusi kecil dengan Alfi Sugianto (Facility Officer IPA 3 PALYJA Cilandak) dalam Kompasiana #VisitPALYJA ke IPA 3 Cilandak Jakarta Selatan pada 7 Desember 2016

Inspirasi Astra Mencapai Bintang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun