Satu Indonesia Menuju Indonesia Layak Anak 2030 di Kabupaten Biak Papua

"Om ingin agar Astra menjadi perusahaan yang bermanfaat bagi masyarakat & bangsa, sesuai dengan cita-cita Astra. Sejahtera Bersama Bangsa. Kami ingin Astra tumbuh & berkembang ibarat sebuah pohon yang rindang, menjadi tempat berteduh di kala panas & hujan"

Sebuah jalinan kalimat inspiratif dari sang pendiri PT Astra International Tbk William Soeryadjaya yang tertera dalam layar LCD di Museum Astra Jakarta, merupakan komitmen Astra yang diimplementasikan secara nyata dan berkelanjutan hingga kini menjelang usianya yang ke- 60 tahun.  

Kalimat inspiratif menarik lainnya berasal dari Theodore Permadi Rachmat yang pernah menakhodai Astra International, yaitu "Dalam organisasi, orang atau SDM adalah titik sentral, karenanya Astra senantiasa berupaya menciptakan Lingkungan Terbaik bagi lahirnya Pemimpin Terbaik dan Pemimpin Masa Depan". Ada empat pilar tanggung jawab sosial (CSR)  yang diemban oleh seluruh Grup Astra beserta 9 yayasan yaitu Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan dan Kesehatan. 

Dalam Semangat ASTRA Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia) merupakan langlah nyata Grup Astra berperan aktif dalam memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas masyarakat Indonesia dan memberikan nilai tambah bagi kemajuan bangsa Indonesia. Sejalan dengan butir pertama filosofi perusahaan Catur Dharma Astra yaitu "Menjadi Milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara", tanggung jawab sosial Astra dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa dilakukan melalui pilar pendidikan. Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa sudah harus disiapkan sejak dini menjadi generasi yang cerdas, telah menjadi prioritas utama Astra selain daerah prasejahtera yang berada di garis terluar & terdepan Indonesia. 

Program social movement yang digagas Astra sejak tahun 2015 yaitu GenerAKSICERDASIndonesia, akan mengonversi unggahan (posting) di media sosial tentang pendidikan menjadi sejumlah tas & sepatu bagi anak-anak di daerah terluar & terdepan. Total donasi hasil konversi tersebut  yang terkumpul sejak tahun 2015 telah mencapai 15.039 sepatu & tas. 

Sementara gerakan sosial "Guruku Inspirasiku" pada tahun 2016 telah mengumpulkan 7.081 unggahan kisah inspiratif tentang guru, telah dikonversi oleh Astra menjadi 6.000 pasang sepatu untuk anak-anak di empat kabupaten (Nias, Sumba Barat, Buru Selatan, Biak Numfor) serta 1.081 tas untuk anak-anak sekolah di daerah prasejahtera lainnya. Untuk anak-anak di Kabupaten Nias (Sumatra Utara) telah diserahkan pada bulan September 2016, Kabupaten Sumba Barat (NTT) pada bulan Oktober 2016 dan Kabupaten Buru Selatan pada November 2016. 

Nah giliran Anak-anak dari 20 sekolah di Kabupaten Biak Numfor Propinsi Papua pada 23 Desember 2016 kemarin, mendapatkan 1.500 pasang sepatu dari Astra sebagai wujud program "Guruku Inspirasiku".  Penyerahan secara simbolis ini dilakukan oleh Lenny Rosalin (Deputy Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak RI) dalam acara Indonesia Layak Anak 2030 - Kabupaten Biak Menuju Kabupaten Layak Anak. 

Turut hadir mendampingi antara lain Susan Ondy (Ketua Tim Penggerak PKK & Bunda PAUD Kabupaten Biak Numfor), Kak Seto (Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak), Riza Deliansyah, serta perwakilan koordinator Grup Astra di Jayapura Papua. Lenny Rosalin yang mewakili Menteri Yohana Yembise mengucapkan terimakasih atas partisipasi Astra International dalam mewujudkan kepedulian bidang pendidikan di Kabupaten Biak sebagai salah satu daerah prasejahtera. 

Riza Deliansyah (Head of Environment & Social Responsibility PT Astra International Tbk) berharap sinergi berkelanjutan dengan pemerintah daerah yang berada di wilayah terluar & terdepan Indonesia, akan turut membangun pendidikan bangsa yang berkualitas sesuai program Nawacita yang dicetuskan oleh Presiden RI Joko Widodo. 

Artikel terkait:

Inspirasi ASTRA Mencapai Bintang