Mohon tunggu...
Thomas Jeperson
Thomas Jeperson Mohon Tunggu... -

Nama : Thomas J MALAU\r\n\r\nFILOSOFI : I Believe that everyday is a test i have to prove my self my dream come to me as long as i believe to my self and i believe.\r\n\r\nwriting is part of my life. Menulis Itu Eksotis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Yogyakarta, Pesona Daerah Istimewa

16 Maret 2016   19:23 Diperbarui: 16 Maret 2016   19:43 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  Yoyakarta adalah wilayah yang pantas diistimewakan, karena banyak hal-hal istimewa berbaring indah disana. Candi Borobudur adalah salah satu bukti nyata yang sangat artistik bahwa Yogyakarta memiliki sejarah yang panjang dalam hal budaya dan kerajaan. Yogyakarta adalah representasi dominan untuk menggambarkan indahnya seni budaya Jawa. Dan inilah perjalanan singkat kami selama tiga hari melancong menyelusuri keindahan tersembunyi Yogyakarta.

  Candi Borobudur adalah icon kota Yogyakarta, candi yang dibangun dengan ornamen batu-batu bata sebagai simbol kejayaan kerajaan Yogyakarta di abad ke delapan. Menyelusuri candi Borobudur seperti terkoneksi dengan sisi spritual. Saat menyaksikan bangunanya lebih dekat semakin meningkatkan rasa kagum terhadap maha karya seni budaya Jawa yang sangat indah. Candi Borobudur adalah salah satu tempat paling berkesan di Yogyakarta. Dan awal yang baik untuk berpetualang menyelusuri kota dan alamnya.

  Saat saya menatap Candi Borobudur untuk pertama kalinya, saya merasa disuguhkan sebuah bangunan yang menawan dengan tingkat seni budaya yang apik. Usia bangunanya yang sudah tua tidak melunturkan kesan mempesona yang berdiri jantan disana. Perjalanan menuju candi Borobudur cukup mudah. Jalan yang mulus dan mudah dijangkau akan menambah cita rasa nikmatnya perjalanan. Hanya saja saya pribadi sebagai pengunjung merasa risih dan asing dengan pedangang di sekitar Candi Borobudur yang terkesan memaksa menawarkan danganganya. Para pengunjung diikuti walaupun sudah mengkonfirmasi tidak tertarik untuk membeli dangangan mereka. Tapi wose lah keindahan candi Borobudur yang elegant melenyapkan kerisihan para pedangang disana.

    Yes That is it, Kali biru. Kami memburu kali biru yang lagi happening di jagad maya. Dengan mematok waktu dua jam kami harus menyelesaikan petualangan kami di kali nan eksotis itu. Saya penasaran tak karuan dengan postingan orang-orang tentang keindahan kali biru yang konon katanya seperti negeri di atas awan. 

  Kali biru terletak di kawasan perbukitan Menoreh Yogyakarta. Hal pertama yang kami lakukan adalah menampakan sosok kami di depan kamera setelah berhasil menempuh Kali biru dengan jalan yang lumayan ekstrim dan kejam. Kami tidak ingin kalah kece dengan orang-orang. Well,  it is time say to the world, we are here guys. Kami ingin menkonfirmasi bahwa kami sedang berdiri di ketinggian 450 mdpl. Saya semakin penasaran menyaksikan wajah Kali biru yang dieluk-elukan nitizen di dunia Maya. 

  Inilah wajah Kali biru yang sesungguhnya. Sebenarnya hanya daerah perbukitan yang ditumbuhi hutan lindung yang dikelola masyarakat setempat untuk menjadi objek wisata. Tapi bagaimana pun juga sejauh mata memandang Kali biru tetap mampu menggoda rasa kagum saya. Walau pun tidak banyak pemandangan yang bisa di eksplorasi dari tempat tersebut. Tetap saja Kali biru punya sensasi tersendiri untuk dinikmati. 

  Seperti ini lah cara kami untuk photo bareng dengan kali biru. Menaiki sebuah tangga dengan mengunakan tali pengaman lalu berpose di atas tempat duduk dari kayu yang menempel di pohon jati. Adegan ini menjadi primadona wisatawan yang berkunjung ke kali biru, orang tidak akan percaya Anda ke kali biru jika belum mendapatkan pose yang kece dan eksotis ini. Katanya antrian panjang sering terjadi saat menaiki tempat berpose yang indah itu. Tapi kali ini kami cukup beruntung tidak begitu banyak antrian, sehingga tidak memakan banyak waktu untuk beradegan keren sambil menatap keindahan alami kali biru yang bak negeri di atas awan itu. Cuaca yang cerah semakin mempertegas keindahan wajah kali biru yang berbaring indah di bawah perbukitan.

  Petualangan kami berikutnya adalah goa Pindul. Goa yang terletak di kabupaten gunung Kidul dua jam perjalanan dari kota Yogyakarta. Goa Pindul merupakaan salah satu wahana wisata unggulan di Yogyakarta. Di akhir pekan wahana wisata ini diburu banyak pengunjung dari luar daerah Yogyakarta. Menyelusuri goa Pindul dengan menggunakan ban dengan jarak tempuh hingga satu jam dengan panjang sungai 1500 meter. Aroma sensasi bercumbu dengan keindahan alam mulai terasa saat memasuki goa. 

Para pemandu menjelaskan sejarah dan detail goa Pindul selama perjalanan di dalam goa. Gemersik tetesan air di dalam goa seolah menyatukan keindahan alam dengan pikiran. Walaupun keramaian menguasai suasana di dalam goa tapi tidak mereduksi ketenangan dan kedamaian yang bersarang dalam pikiran serta jiwa selama menyisir goa dengan menggunakan ban. Setelah melewati tiga zona, zona remang, zona gelap dan zona terang perjalanan berikutnya adalah melakukan Rafting/River Tubing Sungai Oya yang kira-kira satu kilo meter dari Goa Pindul. 

 Kami menggunakan perjalanan dengan mobil pick up menuju Rafting/River Tubing Sungai Oya  kurang lebih lima belas menit dengan kondisi jalan yang cukup kejam. Menyelusuri jalan yang berlobang disuguhi jurang dan sungai-sungai kecil membuat mobil pick up sering bergoyang. Lumayan menantang dan cara yang  menarik untuk lebih akrab dengan alam semesta.

  Menyelusuri arus Sungai Oya cukup menggoda adrenalin untuk berpacu, walaupun gelombang dan arus sungainya tidak terlalu deras dan kencang.  Sungai Oya tidak begitu susah untuk ditelusuri walaupun tidak begitu menantang tapi masih bisa dirasakan kesan alamnya. Di sisi kiri dan kanan sungai dihuni bebatuan yang menyatu dengan tanah dan pepohonan yang rimbun. Gemersik hujan rintik-rintik menyuguhkan alunan ketenangan yang susah ditemui di jagad ibu kota.

  Perjalanan selanjutnya adalah menyisir keindahan pantai di Yogyakarta. Ternyata yogyakarta memiliki banyak pantai yang indah, dimana keindahanya pantas disejajarkan dengan panti-pantai yang ada di pulau dewata. Namanya adalah pantai Indrayanti. Hemparan pasir yang bersih dan ombak yang menari gemulai membuat pantai Indrayanti mampu memanjakan  mata. Pantai ini masih cukup sepi sehingga pantas untuk dikonsumsi mata Anda yang suka dengan keheningan. Desir-desir ombak walaupun pelan masih terdengar jelas di telinga. Bagi Anda yang suka dengan keheningan pantai, pantai Indrayanti akan menyuguhkanya kepada Anda.

   Pantai berikutnya yang kami cicipi kenidahanya adalah pantai Sadranan. Pantai Sadaranan terletak kurang lebih setengah kilometer sebelah timur dari pantai Krakal. Pasirnya lebih putih dan airnya lebih biru dibandingkan pantai Indrayanti. Perjalanan menuju pantai ini sangat gampang ditempuh. Jalanan aspal yang mulus diringi hembusan angin yang beratraksi melipatgandakan nikmatnya perjalanan menuju pantai ini. Pantai sadaranan menawarkan wahana diving. Airnya yang jernih dan tubuhnya yang masih alami akan membuat mata Anda betah berlama-lama untuk menikmatinya.

  Ornamen embuh putih yang menggantung di bawah langit membuat pantai Sadranan makin sedap di pandang mata. Wajahnya yang elok diintegrasikan dengan keheningan menjauhkan kami dari hiruk pikuk kota metropolitan yang pengap. Ombak yang tenang, pesisir pantai yang bersih dan beberapa pohon kelapa yang berdiri tegap adalah instrumen-instrumen yang disajikan pantai ini untuk menyambut pengunjungnya. Alam tidak pernah mengecewakan. Ia akan selalu menunjukan sisi terbaiknya dengan jujur. Ia akan menunjukan wajahnya yang sesugguhnya tanpa sandiwara dan basa basi. Alam yang indah Tuhan ciptakan untuk dinikmati bukan dinodai apalagi ditantang. Kita tidak akan pernah menang melwan alam, sekuat apa pun kita.

  Tempat ini dinamai dengan bukit bintang, persis seperti tempat-tempat perbukitan yang bertebaran di daerah Bandung. Hal yang menarik sebenarnya dari tempat ini bukan pemandanganya yang aduhai. Tapi beberapa potong cerita yang cukup eksentrik dari penjual makanan disana. Dari awal kami sudah diingatkan lusinan orang-orang yang pernah mengunjungi Yogyakarta agar menanyakan harga terlebih dahulu sebelum makan. Menanyakan harga terlebih dahulu sebelum makan sudah semacam ritual selama perjalanan kami di Yogyakarta. 

Saat kami mampir di sebuah kedai di bukit bintang,  tempat yang menyuguhkan pemandangan dari perbukitan, kami ditawarkan selembar menu oleh pemilik kedai. Dengan rambutnya yang gondrong dan nada membentak ia menawarkan makanan yang ia jual. Ketika kami menanyakan harga dia menjawab dengan lantang dan ketus bahwa dia menawarkan dua jenis harga. Harga standart dan harga non standart. 

Sebuah penawaran harga yang mencengangkan dan langka. “ Jika Anda semua memesan akan saya berikan harga standart, jika hanya beberapa orang saja yang memesan akan saya berikan harga non standart yang harganya bisa dua kali lipat. Saya rugi kalau Cuma beberapa orang yang pesan, sementara saya harus bayar dua belas orang karyawan. ”  Wong edan, apa urusan kami dengan dua belas karyawanya. Pelayanan yang ekstrim langsung membuat kami ill feel dan kehilangan selera untuk berlama-lama disana, ditambah dengan team pelayananya yang selalu berteriak membawakan pesanan seperti petugas pembagi makanan di penjara. Dengan buru-buru kami pun menyelesaikan petualangan disana dan mengatakan selamat tinggal untuk harga standart dan harga non standart. Kami ke Yogyakarta untuk melancong bukan untuk memperdebatkan harga seporsi makanan. For get it.

 Setelah rasa kesal lenyap, mobil dengan lampu kedap-kedip memberi angin segar. Setelah wara wiri menyelusuri kota Yogyakarta selama nyaris satu jam dengan jalan kaki akhirnya kami menemukan alun-alun kidul selatan. Awalnya saya tidak tertarik menaikinya karena menurut saya tidak ada yang menarik. Mirip seperti mainan mobil-mobilan anak-anak. Tapi karena salah satu anggota geng yang paling chibi merengek dan ngotot untuk menaiki mobil kedap-kedip tersebut yang tua sedikit mengalah. 

Dengan mempertaruhkan kealaia-nya si Chibi pun berpose di depan mobil. Saat memasuki mobil yang berselimutkan lampu kelap-kelip aroma keceriaan langsung terasa. Kami harus mendayung mobil tersebut seperti tukanng becak agar bisa jalan diiringin dengan lagu-lagu kece yang sudah disediakan di dalam mobil.

  Di akhir perjalanan kami mengunjungi keraton Yogyakarta. Keraton Yogyakarta sangat menyuguhkan dengan jelas sisi seni budaya jawa yang kental. Para petugasnya mengenakan pakaian Jawa dan para penari menunujukan kenggunan dan kesantunan orang-orang Jawa. Dalam keraton terdapat berbagai bukti dan peninggalan bersejarah kerajaan Yogyakarta. Yogyakarta benar-benar sebuah kerajaan yang terkenal dan besar zaman dahulu kala. Keraton Yogyakarta menyimpan banyak cerita panjang tentang perjuangan melawan kekuasaan dan penjajahan bangsa Belanda. Saat menyelusuri Keraton sisi tradisionalnya sangat terasa.

  Hingga saat ini Yogyakarta masih menggunakan sistem pemerintahan kerajaan, dimana gubernurnya adalah Hamengkubuwono ke sepuluh. Yogyakarta wilayah istimewa yang berbeda dengan wilayah-wilayah lain. Kotanya tidak modren dan sisi tradisi yang masih menojol membuat Yogyakarta selalu menarik untuk dikunjungi. Jalanan di kuasai oleh becak dan beberapa delman. Kota yang semakin malam semakin menggeliat. Saya tidak menyangka bahwa Yogyakarta ternyata kota wisata sama seperti  Bali. Kotanya unik dan menyegarkan.

  Yogyakarta menambah daftar panjang perjalanan kami yang selalu menyenangkan. Setiap perjalanan dan petualangan menyelusuri alam dan sebuah kota memiliki cerita-cerita menggoda untuk dikenang. Jangan lewatkan dan lupakan perjalanan Anda begitu saja. Melancong dan bepergian bukan hanya photo selfie atau pun groupfie dan membagikanya di sosial media agar kelihatan kece. 

Melancong adalah sebuah perjalanan dan petualangan yang menyenangkan dimana bisa kita kenang menjadi sebuah kisah yang tidak ada matinya. Kisah yang jika kita baca kembali akan membangkitkan gairah kita untuk mencintai alam semesta dan membuat kita penasaran untuk menikmati keindahan alam lainya yang bertebaran di nusantara dan belahan dunia sana. Perjalanan kita akan lebih berharga jika kita bisa merangkainya menjadi sebuah cerita sederhana. Nikmatilah setiap perjalananmu, rasakan sensasinya agar Anda tau dan sadar begitu indahnya maha karya sang pencipta.

 

Temukan makna perjalananmu melalui sepenggal cerita sederhana yang tidak akan pernah kamu lupakan. Perjalanan dan petualangan kami berikutnya pantas dinantikan.

 

Note: Sumber Gambar Dokumentasi Pribadi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun