Mohon tunggu...
Thomas Jeperson
Thomas Jeperson Mohon Tunggu... -

Nama : Thomas J MALAU\r\n\r\nFILOSOFI : I Believe that everyday is a test i have to prove my self my dream come to me as long as i believe to my self and i believe.\r\n\r\nwriting is part of my life. Menulis Itu Eksotis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Yogyakarta, Pesona Daerah Istimewa

16 Maret 2016   19:23 Diperbarui: 16 Maret 2016   19:43 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  Perjalanan selanjutnya adalah menyisir keindahan pantai di Yogyakarta. Ternyata yogyakarta memiliki banyak pantai yang indah, dimana keindahanya pantas disejajarkan dengan panti-pantai yang ada di pulau dewata. Namanya adalah pantai Indrayanti. Hemparan pasir yang bersih dan ombak yang menari gemulai membuat pantai Indrayanti mampu memanjakan  mata. Pantai ini masih cukup sepi sehingga pantas untuk dikonsumsi mata Anda yang suka dengan keheningan. Desir-desir ombak walaupun pelan masih terdengar jelas di telinga. Bagi Anda yang suka dengan keheningan pantai, pantai Indrayanti akan menyuguhkanya kepada Anda.

   Pantai berikutnya yang kami cicipi kenidahanya adalah pantai Sadranan. Pantai Sadaranan terletak kurang lebih setengah kilometer sebelah timur dari pantai Krakal. Pasirnya lebih putih dan airnya lebih biru dibandingkan pantai Indrayanti. Perjalanan menuju pantai ini sangat gampang ditempuh. Jalanan aspal yang mulus diringi hembusan angin yang beratraksi melipatgandakan nikmatnya perjalanan menuju pantai ini. Pantai sadaranan menawarkan wahana diving. Airnya yang jernih dan tubuhnya yang masih alami akan membuat mata Anda betah berlama-lama untuk menikmatinya.

  Ornamen embuh putih yang menggantung di bawah langit membuat pantai Sadranan makin sedap di pandang mata. Wajahnya yang elok diintegrasikan dengan keheningan menjauhkan kami dari hiruk pikuk kota metropolitan yang pengap. Ombak yang tenang, pesisir pantai yang bersih dan beberapa pohon kelapa yang berdiri tegap adalah instrumen-instrumen yang disajikan pantai ini untuk menyambut pengunjungnya. Alam tidak pernah mengecewakan. Ia akan selalu menunjukan sisi terbaiknya dengan jujur. Ia akan menunjukan wajahnya yang sesugguhnya tanpa sandiwara dan basa basi. Alam yang indah Tuhan ciptakan untuk dinikmati bukan dinodai apalagi ditantang. Kita tidak akan pernah menang melwan alam, sekuat apa pun kita.

  Tempat ini dinamai dengan bukit bintang, persis seperti tempat-tempat perbukitan yang bertebaran di daerah Bandung. Hal yang menarik sebenarnya dari tempat ini bukan pemandanganya yang aduhai. Tapi beberapa potong cerita yang cukup eksentrik dari penjual makanan disana. Dari awal kami sudah diingatkan lusinan orang-orang yang pernah mengunjungi Yogyakarta agar menanyakan harga terlebih dahulu sebelum makan. Menanyakan harga terlebih dahulu sebelum makan sudah semacam ritual selama perjalanan kami di Yogyakarta. 

Saat kami mampir di sebuah kedai di bukit bintang,  tempat yang menyuguhkan pemandangan dari perbukitan, kami ditawarkan selembar menu oleh pemilik kedai. Dengan rambutnya yang gondrong dan nada membentak ia menawarkan makanan yang ia jual. Ketika kami menanyakan harga dia menjawab dengan lantang dan ketus bahwa dia menawarkan dua jenis harga. Harga standart dan harga non standart. 

Sebuah penawaran harga yang mencengangkan dan langka. “ Jika Anda semua memesan akan saya berikan harga standart, jika hanya beberapa orang saja yang memesan akan saya berikan harga non standart yang harganya bisa dua kali lipat. Saya rugi kalau Cuma beberapa orang yang pesan, sementara saya harus bayar dua belas orang karyawan. ”  Wong edan, apa urusan kami dengan dua belas karyawanya. Pelayanan yang ekstrim langsung membuat kami ill feel dan kehilangan selera untuk berlama-lama disana, ditambah dengan team pelayananya yang selalu berteriak membawakan pesanan seperti petugas pembagi makanan di penjara. Dengan buru-buru kami pun menyelesaikan petualangan disana dan mengatakan selamat tinggal untuk harga standart dan harga non standart. Kami ke Yogyakarta untuk melancong bukan untuk memperdebatkan harga seporsi makanan. For get it.

 Setelah rasa kesal lenyap, mobil dengan lampu kedap-kedip memberi angin segar. Setelah wara wiri menyelusuri kota Yogyakarta selama nyaris satu jam dengan jalan kaki akhirnya kami menemukan alun-alun kidul selatan. Awalnya saya tidak tertarik menaikinya karena menurut saya tidak ada yang menarik. Mirip seperti mainan mobil-mobilan anak-anak. Tapi karena salah satu anggota geng yang paling chibi merengek dan ngotot untuk menaiki mobil kedap-kedip tersebut yang tua sedikit mengalah. 

Dengan mempertaruhkan kealaia-nya si Chibi pun berpose di depan mobil. Saat memasuki mobil yang berselimutkan lampu kelap-kelip aroma keceriaan langsung terasa. Kami harus mendayung mobil tersebut seperti tukanng becak agar bisa jalan diiringin dengan lagu-lagu kece yang sudah disediakan di dalam mobil.

  Di akhir perjalanan kami mengunjungi keraton Yogyakarta. Keraton Yogyakarta sangat menyuguhkan dengan jelas sisi seni budaya jawa yang kental. Para petugasnya mengenakan pakaian Jawa dan para penari menunujukan kenggunan dan kesantunan orang-orang Jawa. Dalam keraton terdapat berbagai bukti dan peninggalan bersejarah kerajaan Yogyakarta. Yogyakarta benar-benar sebuah kerajaan yang terkenal dan besar zaman dahulu kala. Keraton Yogyakarta menyimpan banyak cerita panjang tentang perjuangan melawan kekuasaan dan penjajahan bangsa Belanda. Saat menyelusuri Keraton sisi tradisionalnya sangat terasa.

  Hingga saat ini Yogyakarta masih menggunakan sistem pemerintahan kerajaan, dimana gubernurnya adalah Hamengkubuwono ke sepuluh. Yogyakarta wilayah istimewa yang berbeda dengan wilayah-wilayah lain. Kotanya tidak modren dan sisi tradisi yang masih menojol membuat Yogyakarta selalu menarik untuk dikunjungi. Jalanan di kuasai oleh becak dan beberapa delman. Kota yang semakin malam semakin menggeliat. Saya tidak menyangka bahwa Yogyakarta ternyata kota wisata sama seperti  Bali. Kotanya unik dan menyegarkan.

  Yogyakarta menambah daftar panjang perjalanan kami yang selalu menyenangkan. Setiap perjalanan dan petualangan menyelusuri alam dan sebuah kota memiliki cerita-cerita menggoda untuk dikenang. Jangan lewatkan dan lupakan perjalanan Anda begitu saja. Melancong dan bepergian bukan hanya photo selfie atau pun groupfie dan membagikanya di sosial media agar kelihatan kece. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun