Mohon tunggu...
Thomas Jeperson
Thomas Jeperson Mohon Tunggu... -

Nama : Thomas J MALAU\r\n\r\nFILOSOFI : I Believe that everyday is a test i have to prove my self my dream come to me as long as i believe to my self and i believe.\r\n\r\nwriting is part of my life. Menulis Itu Eksotis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bercumbu dengan Semesta, Bersama Bromo, Si Gunung Eksotis

14 Januari 2016   18:26 Diperbarui: 14 Januari 2016   18:58 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Gunung Bromo, 08 november 2015 pukul 05.00 pagi. Awan bergerombol mengelilingi gunung Bromo. Ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut bak negeri di atas awan.

 

  Untuk bercumbu dengan Gunung Bromo membutuhkan waktu panjang dan melelahkan. Kami memulai perjalanan dari stasiun kereta api pasar senen menuju kota malang Jawa timur. Perjalanan selama tujuh belas jam di kereta sungguh menggairahkan rasa bosan. Melewati jalur-jalur kereta di sepanjang pulau Jawa tidak begitu menyenangkan. Tapi dengan keinginan yang kuat menyatu dengan rasa penasaran untuk berpapasan dengan gunung Bromo, kami pun tetap berusaha menikmati perjalanan kami selama tujuh belas jam di kereta kelas ekonomi. Tidur di bawah tempat duduk kereta api dengan beralaskan koran terpaksa kami lakukan, untuk melayani rasa kantuk yang terus menyerang di sepanjang perjalanan.

 

Di depan stasiun kereta Kota Malang

  Pukul setengah sembilan pagi akhirnya kami pun menginjakkan kaki di kota Malang. Sebuah kota yang bersih, sejuk dan nyaris tak terlihat pengamen di jalanan. Malang merupakan kota kecil jauh dari kesan hiruk pikuk. Dan kami harus menempuh perjalanan tiga jam lagi dari kota Malang menuju home stay sebelum melakukan pendakian ke gunung Bromo.

  Di stasiun kereta Malang kami disambut dua orang pemandu dengan keramahan khas ala orang Jawa. Sesekali mereka menggunakan bahasa Jawa yang sama sekali tidak kami pahami. Tapi itu tidak masalah, yang jelas mereka menyambut kami dengan hangat dan kelihatan sangat antusias untuk memandu dan menemani perjalanan kami.  Ada sedikit intermezo di perjalanan kami kali ini. Saat tiba di kota Malang pertama-tama kami langsung di sambut oleh seorang pemandu. Tanpa bertanya panjang, kami pun mengikuti pemandu tersebut dan masuk mobil. Saat mobil sudah mulai jalan, si pemandu di telepon trip yang sudah menunggunya di stasiun. Kami ternyata salah orang dan untung hal tersebut kami sadari baru beberapa menit, jika tidak urusanya bisa panjang.

  Menempuh perjalanan selama tiga jam dari kota Malang ke home stay sangat menguji nyali. Jalan yang terjal dan berbelok-belok membuat mobil Zip yang kami tumpangi bergoyang  hingga membuat kami harus pengangan kuat sambil berteriak. Malam yang dingin dengan perjalanan yang ekstrim menuntut kami untuk selalu prima. Jika Anda berniat untuk melakukan penanjakan ke gunung Bromo, dipastikan fisik Anda harus dalam keadaan prima. Karena disepanjang petualangan disuguhi dengan kondisi jalan yang keras, hampir disetiap bagian jalan terdapat tanjakan dan disisi kiri dan kanan diapit oleh jurang. Untung pemandu kami sudah sangat profesional sehingga kondisi jalan yang brutal ia hajar dan membuat kami tidak terlalu panik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun